Berkembang menjadi lebih baik tak selalu berimbas manis untuk industri video game, karena tak semua yang keren itu bisa hadirkan kualitas yang sama atau melebihi game jadul yang boleh dibilang punya konsep fun dan dasar yang sangat menarik di masanya. Akibatnya ragam seri game jadul yang populer di masanya tidak dapatkan kesempatan untuk kembali dan kebanyakan developer dan publisher mematikannya begitu saja.
Banyak alasan yang membuat developer maupun publisher tidak melakukannya. Salah satunya adalah karena minat pasar yang berbeda dari masa lampau dan semakin mahalnya pengembangan video game dari tahun ke tahun.
Hal ini membuat serinya jadi mati suri dengan menumpuk sebuah pertanyaan sederhana, “Kapan gamenya dibikin lagi?”.
Lantas, jika developer dan publisher berniat mengembalikannya, apa saja seri yang wajib mereka bangkitkan kembali dari mati suri-nya? Berikut daftarnya menurut kami.
Note:
- Meski kami sering mengingatkan, namun kami akan terus mengingatkan bahwa semua urutan gamenya tidak menunjukkan dari yang terbaik ke terburuk atau sebaliknya. Jika kamu masih berasumsi demikian, maka itu hanya asumsimu saja.
- Sebagian daftar adalah preferensi pribadi penulis. Kamu bisa menambahkan di komentar jika preferensimu tidak ada.
- List ini akan menjadi gambaran secara umum saja padamu.
Daftar isi
10. Twisted Metal
Twisted Metal merupakan game vehicular combat yang menjadi salah satu judul pelopor akan kepopuleran genrenya. Gamenya kisahkan cerita perseteruan antara Calypso dan badut bernama Sweet Tooth yang bawa mereka pada pertempuran antar mobil/motor bersenjata canggih.
Memang, gamenya sempat dapatkan spin-off dan reboot di PS3, namun Sony Interactive Entertainment selaku pemegang lisensi tidak pernah melanjutkannya sama sekali. Di PS1 sendiri Twisted Metal terhenti di iterasi keempat dengan spin-off Small Brawl yang libatkan mobil R/C atau remote control dengan kekuatan uniknya.
Sony telah mengumumkan bahwa gamenya akan dapatkan adaptasi serial TV, namun kabar bahwa gamenya akan kembali hanya simpang siur tanpa kejelasan yang pasti.
9. Splinter Cell
Splinter Cell simplenya ceritakan kehidupan agen rahasia Sam Fisher dalam menjalankan misi-misinya. Ia akan bisa memanfaatkan lingkungan untuk menyusup dan membantai atau melewati musuh yang ada demi menyelesaikan tugasnya.
Ketidakpastian seri Splinter Cell untuk kembali kemungkinan besar karena game stealth kini sudah kurang diminati. Bahkan franchise Ubisoft lain Assassin’s Creed kini memberikan opsi bar-bar dan stealth lengkap dengan elemen RPG demi mengikuti selera pasar selama beberapa tahun terakhir.
Kabar terakhir bahwa gamenya telah mendapatkan lampu hijau dari Ubisoft memang telah mengemuka. Namun kita tidak tahu pasti sebelum Ubisoft resmi mengumumkannya kepada publik.
8. Dino Crisis
Selain Resident Evil yang ceritakan tentang keseraman zombie, Capcom sebenarnya miliki seri lain yang berpotensi menyaingi franchisenya tersebut. Ia adalah Dino Crisis yang akan hadirkan keseraman ala dinosaurus pemakan daging manusia.
Dino Crisis ceritakan seorang doktor yang tak sengaja membuka pintu ke masa lalu dan membawa para dinosaurus ke zaman modern. Klise? Ya, karena gamenya dirilis tahun 1999 silam dan saat itu setting seperti ini cukup populer.
Melakukan reboot dengan cerita yang lebih baik bisa menjadi opsi untuk Dino Crisis di zaman modern. Tentu saja dengan teknologi yang sudah modern, mereka bisa memberikan kengerian ala Mortal Kombat atau sejenisnya dengan kesadisan atau jumpscare-panic yang berbeda.
7. Chrono Cross
Hingga detik ini seri Chrono memang hanya terbatas pada dua game saja yakni Chrono Trigger dan Cross. Keduanya miliki tokoh utama dan dunia yang berbeda, namun miliki konsep yang sama yakni waktu. Chrono Cross sebenarnya punya premis yang sangat menarik dengan konsep dunia paralel dan perjalanan waktu. Kamu akan terombang-ambing dengan kisah Serge dan kawan-kawannya yang berkutat pada persahabatan, konspirasi, dan cinta.
Sayangnya, Square-Enix tidak melanjutkan Chrono Cross sejak mereka merilis franchisenya di PlayStation 1. Usaha mereka untuk pertahankan bahwa merekalah pemilik franchise Chrono hanya melakukan porting Chrono Trigger yang kebetulan populer banget karena punya banyak ending di mobile dan PC.
Square-Enix akan hadirkan kolaborasi judulnya dengan sebuah mobile game. Rumornya sih Chrono Cross bakal dapatkan remaster, tapi sebelum mereka mengumumkan, kita hanya bisa spekulasi melalui bocoran yang ada.
6. Prototype
Prototype adalah game open-world sandbox yang kisahkan tentang manusia super hasil mutasi genetik. Ia bisa mengubah tubuhnya menjadi senjata apapun baik cakar besar, perisai, hingga tombak. Alex Mercer adalah tokoh utama seri pertamanya sementara seri kedua ia digantikan oleh James Heller yang berusaha menuntut balas atas Mercer.
Player akan bisa mengelilingi kota luas dan menghancurkan mobil, tank, hingga membantai para pasukan militer maupun warga sipil. Kisahnya biasa saja, namun aksi dan hancurkan kota maupun tank membuatnya semakin seru.
Sayangnya meskipun seri kedua mendapatkan penjualan yang tinggi, Activision tidak puas dan mematikan franchisenya. Padahal jika mereka coba buat reboot saja, mereka bisa memperkenalkan sensasi ala game super hero (meskipun pada kenyataannya adalah anti-hero) orisinal tanpa adaptasi komik ke kalangan luas.
5. Breath of Fire
Breath of Fire adalah game RPG yang sayangnya ngga dapat perhatian lebih dari Capcom. Mereka kini hanya fokus pada Resident Evil, Monster Hunter, dan beberapa seri lain.
Mirip dengan Final Fantasy atau yaa lebih tepatnya sih lebih mirip sama seri Ys, gamenya ceritakan petualangan Ryu dan Nina dengan plot yang berbeda-beda di setiap serinya. Yang jelas iterasi pertama gamenya ceritakan Ryu yang menyelamatkan Nina dan melawan kekejaman pemerintah yang kemudian berlanjut ke plot lain yang berbeda di seri kedua, ketiga, hingga keenam.
Setiap Ryu (Bahasa Jepang, artinya: Naga) di serinya miliki kekuatan khas yakni berubah menjadi naga. Ia adalah salah satu keturunan naga yang tersisa. Sementara Nina selalu diceritakan sebagai keturunan clan manusia burung.
Seri Breath of Fire terus dilanjutkan sebagai game yang “bener” hingga seri kelima, sayangnya Capcom menamai seri keenam untuk versi mobile. Mematikan karakter utama bernama Ryu dan memilih untuk jadikan serinya game cash grab. Indikasikan serinya berakhir sampai di situ saja. Padahal mereka bisa lakukan reboot buat nyaingin JRPG yang sekarang hanya dikuasai beberapa judul tertentu aja.
4. Parasite Eve
Ya, saya tahu Parasite Eve sebenernya dapat “sekuel” dalam bentuk spin-off di PSP berjudul The 3rd Birthday. Namun sejak iterasi keduanya Square-Enix tak melanjutkan serinya meskipun pada kenyataannya ia adalah salah satu game yang menjadi pesaing kuat Resident Evil di masanya.
Berbeda dengan game survival horror milik Capcom tersebut, dalam Parasite Eve player akan perankan Aya Brea, anggota kepolisian New York dalam misinya untuk membasmi para mutant yang bersumber dari seorang perempuan bernama Eve. Selain battle action yang disandangnya, gamenya juga miliki elemen RPG di sepanjang permainannya.
Meskipun gamenya sendiri merupakan sekuel dari adaptasi novel karya Hideaki Sena dengan judul yang sama, namun keengganan Square-Enix untuk melanjutkannya dalam seri dengan judul angka membuat mereka otomatis tersingkir dari persaingannya terhadap Capcom.
3. Medal of Honor
Weiss jangan salah, kemarin Medal of Honor emang punya game VR namanya Above and Beyond, namun karena VR yang butuh alat tambahan yang ga semua orang punya, judulnya ngga bisa dikatakan masuk jadi seri utama.
Seri Medal of Honor inilah yang sebenarnya harusnya disandingkan dan saingkan dengan Call of Duty bukan Battlefield. Karena faktanya sebelum Call of Duty pertama dirilis, ia disebut sebagai “Medal of Honor Killer” bukan Battlefield Killer.
Medal of Honor ceritakan berbagai macam skenario menarik, dari seri pertamanya yang berkutat pada perang dunia yang mungkinkan player hancurkan markas tentara Jerman. Hingga seri terbaru utama yakni Warfighter yang sepertinya hanya jadi percobaan Frostbite terbaru milik DICE.
Sayangnya, abis itu mereka ngga lanjut lagi selain game VR. Akan sangat menarik jika EA melanjutkannya buat nyaingin Call of Duty yang sekarang ceritanya berangsur ampas. Namun tentu saja mereka wajib punya kru yang sama dengan DreamWorks Interactive yang membuat seri pertamanya.
2. Road Rash
Sebenernya ngga perlu reboot atau bikin baru, seri Road Rash udah ada penerus spiritual yang dibuat oleh fans berat serinya sendiri yakni Road Redemption. Jadi, perlu dilanjut ga nih? Lanjut aja ya.
Simplenya, Road Rash ini adalah game balap tapi ada unsur combatnya. Beberapa pertempuran kebanyakan gunakan tendangan, namun seiring berjalannya waktu, terdapat senjata jarak dekat seperti pemukul baseball hingga rantai untuk melawan musuh.
Kebodohan dan kesimple-an menjadi daya tarik gamenya. Sayang, EA memutuskan untuk mematikannya. Padahal jika mereka bisa bikin yang lebih keren dari Road Redemption dengan grafis lebih dewa, cerita, dan mekanik senjata yang lebih beragam, mereka bisa kembali tak hanya hadirkan nostalgia, namun juga berikan pengalaman baru bagi gamer yang baru aja mencoba gamenya.
1. Vigilante 8
Seri Vigilante 8 merupakan vehicular combat dengan karakter yang terasa seperti film fiksi sains dan direpresentasikan dengan berbeda.
Senjata dan kendaraannya akan berkutat pada kendaraan dunia nyata tanpa adanya elemen fantasi. Misalnya saja laser, sinyal untuk mengirim UFO, misil raksasa, hingga petasan luncur.
Sayangnya, serinya tidak dilanjutkan oleh Activision dan masih berdiam diri tanpa adanya kejelasan dan kemungkinan yang pasti. Padahal jika mereka melanjutkannya, mereka bisa jadi akan bangkitkan kembali genre vehicular combat, meskipun yaa tak semudah tarik minat banyak orang seperti genre shooter atau action sih.
Dari daftar di atas, mana game yang menurutmu wajib nongol reboot, remaster, atau remakenya? Seperti biasa, cantumin ya di kolom komentar di bawah.
Ingin membaca artikel seperti ini lagi? Kamu bisa mengunjungi laman G|List kami untuk tahu apa saja yang ada di industri ini yang mungkin belum pernah diceritakan sama sekali melalui berita atau yang lain.