Indonesia sering menjadi bahan olokan khususnya untuk setiap produk elektronik yang dibuat para produsennya, termasuk video game. Banyak developer pemula yang hanya mementingkan tampilan visual dan “gelar”. Salah satunya adalah kisah pengembangan Rise of Nusantara dengan CryEngine 3 yang hingga detik ini tidak ada kabar sama sekali selain tech demo.
Meskipun demikian, selama beberapa tahun terakhir developer Indonesia belajar untuk mengembangkan game seru yang tak fokus pada grafik. Mereka belajar dari beberapa developer sukses dan akhirnya berhasil menembus pasar internasional dengan kualitasnya.
Karena tentu saja untuk menembus pasar internasional tidak mudah, khususnya untuk console. Pihak pembuat console juga akan mengkurasi bahwa karya mereka pantas atau tidak untuk dimasukkan dalam jajaran pustaka game mereka.
Berbagai kerjasama dengan publisher luar untuk membiayai proyek mereka dengan bagi hasil saat gamenya dirilis dan dijual menjadi salah satu usaha developer Indonesia untuk mengenalkan karyanya. Bahwa game mereka tidak rendahan dan mampu bersaing di pasar internasional.
Lantas, apa saja video game berkualitas Internasional dari tangan dingin developer Indonesia tanpa harus pakai embel-embel “karya anak bangsa”? Simak daftar berikut.
Daftar isi
10. DreadOut Series
Ngga afdol rasanya jika kita tidak membahas seri DreadOut untuk memulai daftar kali ini. Game yang dibuat oleh Digital Happiness ini adalah salah satu dari banyaknya game Indonesia pertama yang sukses tembus pasar luar negeri.
DreadOut ceritakan Linda, seorang gadis SMA yang terjebak di desa yang telah terbengkalai. Bersama smartphonenya ia akan berjalan menjelajahi desa tersebut dan menguak misteri yang ada di dalamnya.
Seri ini dimulai dengan adaptasi mekanik seri Fatal Frame namun dalam bentuk modern yakni smartphone. Di iterasi keduanya Digital Happiness memberikan opsi untuk menjadi action horror. Meskipun demikian, nuansa takut yang disajikan masih tetap sama.
9. Pamali: Indonesian Folklore Horror
Pamali: Indonesian Folklore Horror adalah game horror kedua yang bisa dikatakan miliki kualitas yang sangat oke untuk developer indie. Game karya StoryTale Studios asal Bandung ini ceritakan berbagai kisah horror yang berkutat pada hal tabu dan kepercayaan rakyat Indonesia.
Player akan memerankan Jaka dan tokoh lain dalam ragam cerita dari beberapa kepercayaan dengan ragam hantu yang tentu saja sangat familiar dengan orang Indonesia sendiri di setiap DLC-nya. Namun kisah utama yang mereka angkat adalah Kuntilanak dan bagaimana ia dipercaya.
Sementara beberapa hantu lain seperti Pocong, Tuyul, dan Leak menjadi kisah DLC yang akan melanjutkan petualanganmu.
Dalam gamenya, setiap pilihan akan mempengaruhi ending. Kamu bisa memilih untuk mengolok atau tidak sama sekali saat berada di beberapa situasi tertentu.
8. Samudra
Samudra adalah game yang sederhananya mirip dengan Limbo atau Inside. Game buatan Khayalan Arts tersebut fokuskan diri pada petualangan anak kecil dengan helm penyelam menjelajahi lautan yang tercemar akibat hal yang dilakukan umat manusia demi kembali ke permukaan.
Perjalanan anak tersebut tak mudah karena ia seringkali dihalangi oleh para antagonis yang terus memburunya. Ikan aneh hingga sosok makhluk seperti manusia dengan jas rapi menjadi rintangan yang harus ia lewati.
Player akan melihat bagaimana hasil dari pencemaran umat manusia terhadap beberapa biota laut seperti ikan dan terumbu karang.
Soundtracknya yang tak biasa dengan gambarnya yang digambar dengan tangan membuat Samudra salah satu game yang unik dengan cerita yang ambigu dan bebas diinterpretasikan oleh setiap playernya. Beragam puzzle juga wajib diselesaikan oleh player di sepanjang permainan.
Adanya kampanye untuk bersihkan laut dari plastik agar lautan Indonesia bebas plastik hingga 70% di tahun 2025 menjadi salah satu hal yang terus dikumandangkan Khayalan Arts sejak pengembangan game ini. Mereka juga bekerjasama dengan beberapa organisasi pecinta lingkungan untuk realisasikan gamenya sebagai salah satu bentuk kampanye tersebut.
7. When The Past Was Around
When The Past Was Around merupakan game puzzle point & click tentang cinta, move-on, mengikhlaskan, dan kebahagiaan maupun penderitaan di antara semua hal tersebut.
When The Past Was Around menceritakan kisah tentang seorang gadis dengan seseorang yang dikasihinya di dunia penuh memori dan waktu. Dengan setiap clue, puzzle, dan pintu yang ada, sang gadis akan menemukan jalan dan menguak rahasia di antara dirinya dan kekasihnya, sebuah rahasia yang mana telah ia ketahui sebelumnya.
6. Valthirian Arc: Hero School Story
Valthirian Arc: Hero School Story merupakan game RPG dengan sentuhan simulasi manajemen. Kamu akan berperan sebagai kepala sekolah akademi ksatria dari Valthiria yang akan mengayomi para murid dan penghuninya. Tak hanya bertempur dengan para monster, kamu juga akan bisa mengatur jadwal murid yang telah dipilih untuk lakukan latihan, entah jalankan quest, maupun yang lain.
5. Fallen Legion Series
Salah satu game yang cukup diminati oleh penggemar game indie di luar negeri karena miliki battle system yang cukup mirip dengan Valkyrie Profile. Fallen Legion Sins of an Empire merupakan game JRPG klasik yang menceritakan seorang putri bernama Cecille dari kerajaan Fenumia yang di ambang kehancuran. Cecille harus berjuang mempertahankan Fenumia dibantu oleh penasehatnya, Maurice dan beberapa hero lainnya. Menariknya? Ia hadir dengan support voice berbahasa Inggris dan Jepang secara bersamaan.
4. Coffee Talk
Coffee Talk merupakan game di mana kamu akan menjadi barista sekaligus teman curhat para pelangganmu. Gamenya bersetting di versi alternatif dari kota Seattle, di mana bukan hanya manusia saja yang hidup menghuninya, melainkan para makhluk lain seperti elf, orc, hingga duyung humanoid juga tinggal di sana.
Kamu akan menikmati cerita dan curhatan para pelangganmu sembari meracik kopi bagi mereka. Mulai dari kisah cinta Succubus dan Elf, hingga kisah lainnya. Tentunya ditemani nuansa khas cafe dengan musik jazz dan lo-fi-nya yang syahdu.
3. Ghost Parade
Bekerjasama dengan Aksys Games, publisher asal Jepang yang sukses lepas Guilty Gear maupun Blazblue, Lentera Nusantara sukses hadirkan game sidescrolling Ghost Parade miliknya. Game ini hadirkan hantu khas Indonesia. Namun alih-alih fokus pada elemen horror, Ghost Parade justru hadirkan hantu dengan perawakan yang lucu.
Ghost Parade ceritakan seorang gadis bernama Suri yang tengah tersesat di tengah hutan saat perjalanan pulang. Ia kemudian bertemu bersama hantu lokal seperti pocong, tuyul, dan yang lainnya. Ia kemudian berkawan dengan mereka dan mencegah manusia yang miliki niat jahat terhadap hutan tersebut.
2. Legrand Legacy: Tale of the Fatebounds
Legrand Legacy: Tale of the Fatebounds mungkin menjadi salah satu game dengan berbagai campuran elemen game JRPG lawas yang ada di PlayStation 1 maupun PlayStation 2. Game tersebut sekaligus salah satu game JRPG yang dikemas dengan sangat baik dari developer Indonesia. Meskipun pada kenyataannya ia meminjam beberapa mekanik dari Legend of Dragoon, Final Fantasy, hingga Suikoden.
Ceritanya cukup klise, di mana kamu akan memerankan karakter bernama Finn yang alami amnesia tentang siapa dirinya. Ia kemudian bertemu dengan seorang gadis bernama Aria yang ikut membantu menguak siapa jati diri Finn yang sesungguhnya.
1. Ultra Space Battle Brawl!
Ultra Space Battle Brawl! merupakan game battle yang adaptasi pertempuran ala game super jadul bernama Pong, salah satu dari jajaran video game pertama di dunia. Mojiken Studio selaku developernya mencoba untuk gabungkan dasar permainan Pong dengan kekuatan unik serta tema luar angkasanya. Tujuanmu hanya satu, menghancurkan pertahanan musuh dari bola yang telah ditangkis.
Permainan Ultra Space Battle Brawl! cukup singkat yakni sekitar 99 detik di setiap matchnya. Game ini juga miliki roster karakter yang unik. Setiap karakter miliki kekuatan uniknya masing-masing yang terkadang kamu akan menemukan balutan musik dangdut yang telah diubah sedemikian rupa. Sayangnya, debutnya di PlayStation 4 belum miliki kabar sama sekali setelah mereka sempat pamerkan gamenya tahun 2018 silam. Namun kamu bisa menikmatinya di PC maupun Nintendo Switch.
BONUS
Bonus berisi game yang belum jelas kapan dirilis atau sudah jelas tahunnya namun belum jelas tanggal rilis pastinya.
Coral Island
Dibuat oleh developer asal Sleman, Yogyakarta, Coral Island sederhananya adalah versi dewasa dari seri Harvest Moon dan Story of Seasons. Gamenya ceritakan kamu yang pergi tinggalkan Pokyo dan tuju Coral Island. Kamu akan berteman dengan penduduk sekitar, membangun sebuah lahan pertanian, hingga tentu saja merawat coral yang ada di sana.
Sama seperti game bercocok tanam pada umumnya, kamu bisa membangun lahan pertanian, beternak, hingga membangun fasilitas apa saja yang ingin kamu bangun. Hal yang membuatnya berbeda adalah kamu bisa menyelam ke bawah laut untuk menyelamatkan coral yang terancam punah. Menyelamatkannya akan memberikan rumah bagi ikan dan tentu saja akan membuat pertanian dan peternakanmu penuh dengan stok makanan.
Kamu juga akan bisa pergi ke tambang untuk menambang demi upgrade beberapa equipmentmu dan tentu saja senjata untuk melindungimu dari serangan monster.
Tak hanya itu, kamu juga bisa memacari dan menikahi NPC yang ada dalam gamenya. Terdapat kurang lebih 16 NPC yang bisa kamu pacari baik pria maupun wanita. Beberapa dari mereka akan memiliki cutscene spesialnya sendiri hingga akhirnya masuk ke jenjang pernikahan. Kamu juga bisa memiliki keturunan jika kamu mau.
A Space for the Unbound
A Space for the Unbound merupakan game petualangan slice-of-life yang bersetting di pedesaan Indonesia pada tahun 90-an. Gamenya menceritakan tentang anak lelaki dan perempuan dengan kekuatan supranaturalnya yang berusaha untuk mengatasi depresi, kegelisahan, dan hubungan antara keduanya.
Kamu akan memerankan Atma dan Raya, seorang anak SMA yang tengah mencari jati dirinya. Mereka secara tiba-tiba menemukan bahwa keduanya miliki kekuatan supranatural yang mengancam kehidupannya. Membuat mereka berdua harus mencari tahu rahasia di balik kota tempat mereka tinggal, hingga menemukan siapa sebenarnya mereka dan kekuatannya.
Dari daftar di atas, mana saja yang pernah kamu mainkan dan beli, bukan ngebajak terus bangga? Atau kami melewatkan game lain dari daftar tersebut? Tentu saja, kamu bisa mencantumkannya melalui kolom komentar di bawah.
Ingin membaca artikel seperti ini lagi? Kamu bisa mengunjungi laman G|List kami untuk tahu apa saja yang ada di industri ini yang mungkin belum pernah diceritakan sama sekali melalui berita atau yang lain.