Cerita World of Warcraft sepertinya takkan pernah berakhir sejak pertamakali dirilis pada tahun 2004. Puluhan ekspansi telah ditelurkan Blizzard selama bertahun-tahun dengan beberapa konten cerita menarik yang terjadi di Azeroth. Menceritakan sisi lain yang tak diceritakan di game strateginya, sekaligus menjadi dasar utama mereka untuk membentuk dunia Warcraft secara utuh.
Melalui banyak ekspansi tersebut, kita mengenal cerita beberapa karakternya seperti Arthas, Jaina, Sylvanas, hingga Lich King yang sangat ikonik tersebut. Bagaimana Blizzard meraciknya dengan apik dan sangat interaktif, membuat banyak player larut dalam permainannya. Termasuk saat ekspansi terbarunya, Shadowlands dirilis.
Jika ekspansi sebelumnya menceritakan bagaimana perang yang terus berkecamuk di Azeroth sepertinya takkan pernah berakhir, maka World of Warcraft: Shadowlands akan fokus pada dunia lain dari Azeroth yakni Shadowlands.
Shadowlands digambarkan sebagai dunia penuh kerusakan, dan menjadi tempat berlabuhnya jiwa dari orang mati. Simplenya ia adalah akhirat dari dunia World of Warcraft. Dengan kata lain, para pejuang baik maupun jahat yang mati di seluruh kisah gamenya secara otomatis akan dikirim ke tempat ini untuk diadili dan dikirim ke tempat selanjutnya.
Kehadiran Shadowlands akan menjawab kematian banyak sekali karakter ikonik di sepanjang serinya. Bagaimana mereka setelah diadili, dan misteri apa yang ada di dunia setelah kematian tersebut.
Blizzard sendiri nampaknya meyakinkan para fans bahwa setiap karakter yang mati takkan mengakhiri ceritanya sampai disitu saja. Karena mereka akan “menghidupkan”nya kembali dengan cerita baru. Mereka juga mengkonfirmasi bahwa terdapat beberapa karakter yang akan kembali dalam ekspansi Shadowlands. Siapa saja mereka? Berikut 10 karakter Warcraft yang kembali ke World of Warcraft: Shadowlands.
Disclaimer: Kami membaginya menjadi dua kategori: karakter yang dihidupkan kembali dan karakter yang masih hidup dalam serinya.
Daftar isi
Karakter yang Dihidupkan Kembali
10. Kael’thas Sunstrider
Ketika penghianatannya terungkap, Kael’thas kehilangan dukungan dari Quel’Thalas dan kalah di Tempest Keep. Ia kemudian dihidupkan sebagai bayangan dan berencana untuk hidupkan Kil’jaeden di Sunwell. Sayang, rencananya diketahui oleh para agen dari Shattered Sun Offensive. Buatnya harus mati di Magisters’ Terrace.
Jiwanya dibekuk di Revendreth yang terletak di Shadowlands, namun Sire Denathrius membawanya ke Castle Nathria yang terletak di Pride’s Prison. Kael’thas tak disuruh untuk menebus dosa, namun memperkuatnya. Jiwanya bertambah kuat namun tidak stabil.
9. Kel’Thuzad
Sayang, setelah ia menyebar wabah tersebut, Arthas Menethil datang dan membunuhnya. Namun setelah Arthas berubah menjadi death knight, Kel’Thuzad kembali dihidupkan sebagai lich, sehingga ia bisa memanggil Archimonde the Defiler ke Azeroth.
Kepergian Arthas ke Northrend buat Kel’Thuzad diberi tanggungjawab untuk memimpin Scourge dari kastil melayangnya, Naxxramas. Sayang, ia kemudian kalah dan pergi ke Northrend. Kini, ia mendiami Maldraxxus, salah satu wilayah di Shadowlands.
8. Uther the Lightbringer
Ketika Third War berkecamuk, Uther dikhianati dan dibunuh oleh muridnya sendiri, Pangeran Arthas saat ia melindungi guci yang berisi abu ayah Arthas, Raja Terenas. Kematiannya buat sebagian jiwanya dimakan oleh Frostmourne, sementara sisa jiwanya disebut sebagai jiwa yang layak untuk masuk Bastion yang terdapat di Shadowlands untuk menjadi Kyrian, atau malaikat.
7. Vol’jin
Saat Cataclysm berlangsung Vol’jin berseteru bersama jendral baru Horde, Garrosh Hellscream namun tetap memegang janji setianya pada Horde. Ia bahkan melawan Zandalari saat ia mencoba untuk membuat kerajaan troll baru.
Peperangan Alliance dan Horde buat Vol’jin jadi salah satu musuh utama Garrosh dan berusaha dibunuh melalui Kor’kron. Beruntung, ia selamat dan bersembunyi sembari membantu pasukannya untuk menghentikan Garrosh.
Kekalahan Garrosh buat Vol’jin kembali terpilih menjadi Jendral Horde bersama Thrall sebagai asistennya. Menjadikannya non-orc pertama yang memimpin Horde. Vol’jin memimpin pasukannya tersebut hingga ia jatuh terkapar akibat keracunan. Di nafas terakhirnya, ia menunjuk Sylvanas Windrunner sebagai pimpinan Horde yang baru.
Kematiannya bawa jiwa Vol’jin diurus oleh Bwonsamdi, the load of death. Jiwanya diperkuat hingga melebihi Val’kyr. Ia terus membantu Horde dari alam lain dan memperingatkan ancaman G’huun kepada Azeroth dan Shadowlands.
6. Draka
Setelah kehancuran House of Plagues, Margrave Akarek berasumsi bahwa tujuan Maldraxxus adalah mengirim Draka ke Margrave Krexus dari House of the Chosen. Sayangnya sesaat ketika ia mengirimkan darkhound miliknya, House of Eyes meledak di belakangnya, memakan Akarek sebagai korbannya.
Draka kemudian menemukan dirinya dikepung oleh para Necrolord penghianat, namun ia berhasil kabur dan masuk ke House of the Chosen dan mengirimkan pesan dari Akarek ke Krexus. Pesan tersebut berbunyi bahwa Akarek mengirimkan kunci untuk menyelamatkan Maldraxxus yakni Draka sendiri.
Sejak saat itu Draka menjadi salah satu anggota House of the Chosen dan melanjutkan tugasnya untuk melindungi Maldraxxus.
5. Arthas Menethil (Kemungkinan)
Arthas berkomitmen untuk melindungi para rakyatnya dan berusaha untuk menghentikan wabah yang tersebar di seluruh Lordaeron.
Meskipun perjuangan awalnya menunjukkan titik terang, namun Arthas berubah menjadi salah satu orang jahat terkuat di Azeroth. Keberhasilannya dalam membunuh Kel’Thuzad tak memberikan hasil sama sekali, bahwa ia masih tak mampu menghentikan penyebaran wabah yang semakin cepat. Cara terakhirnya? Menghancurkan kota Stratholme.
Perjalanannya mempertemukannya dengan cursed runeblade Frostmourne, Arthas berhasil kalahkan demon Mal’Ganis, namun ia kehilangan jiwanya dan menjadi death knight dari Scourge. Ia kemudian memimpin para undead menghancurkan Lordaeron, Quel’Thalas, dan Dalaran.
Arthas kemudian bergabung dengan Lich King di Frozen Throne of Icecrown. Kepemimpinannya selama bertahun-tahun kemudian dikalahkan oleh Highlord Tirion Fordring dan champions of the light miliknya. Ia kemudian mati dan kekuasaannya diambil alih oleh Bolvar Fordragon.
Saat kematiannya, Arthas melihat Uther, Kyrian, dan Devos. Uther kemudian membawa jiwanya dan melemparnya ke Maw, lembah penderitaan abadi yang ada di Shadowlands. Belum jelas apakah Arthas akan kembali, namun dengan akhir kisah hidupnya di Maw, nasibnya masih belum ditentukan sama sekali dan hanya sebagai spekulasi belaka.
Karakter yang Masih Hidup
4. Sylvanas Windrunner
Sylvanas kembali dapatkan tubuhnya setelah pengaruh Lich King melemah. Ia kemudian balaskan dendam atas kematiannya pada Scourge yang hantarkannya sebagai pimpinan Forsaken.
Setelah kekuasaan Lich King jatuh, Sylvanas menyadari bahwa dirinya sama seperti Arthas, terjebak dalam siksa dan kegelapan abadi. Namun ia tak gentar setelah menemukan jalan hidupnya, di mana ia mulai beraliansi dengan entitas kekuatan jahat kuno bernama Jailer dan Val’kyr. Mungkinkannya untuk kembali ke dunia orang hidup selama Val’kyr miliknya masih hidup.
Sayang, dalam ekspansi teranyarnya, ia harus menjadi salah satu antagonis utama gamenya. Peran Sylvanas sebagai antagonis dimulai saat pertama kali trailer sinematik World of Warcraft: Shadowlands muncul. Dimana kita ditunjukkan dengan adegan Sylvanas Windrunner melawan Lich King Bolvar Fordragon di Icecrown Citadel tepat di depan Frozen Throne miliknya.
Kemenangan Sylvanas buatnya merebut Helm of Domination milik Bolvar. Bolvar mengatakan bahwa helm tersebut akan menjadi penjara baginya, namun Sylvanas berpendapat lain, bahwa dunialah yang menjadi penjara semua umat. Ia kemudian membelah helm tersebut menjadi dua di mana ia membuka jalan bagi Azeroth untuk bertemu dunia baru, Shadowlands.
3. Jaina Proudmoore
Mantan pimpinan Kirin Tor dan Theramore ini dikirim untuk menginvestigasi plague of undeath bersama pangeran Arthas Menethil, teman masa kecilnya sekaligus orang yang ia sukai.
Dalam perjalanannya ia menyaksikan bagaimana jatuhnya kekuasaan Lordaeron saat Third War. Ia kemudian ikut membantu para pengungsi dengan bantuan Medivh untuk pergi menyeberangi lautan dan menuju Kalimdor. Di sana ia bertemu dengan para Night Elf dan New Horde. Bersama mereka mengalahkan Burning Legion saat peperangan Mount Hyial.
Perannya di Shadowlands memang belum pasti, namun sebelum ekspansi ini diumumkan, Jaina diculik oleh Mawsworn, kaki tangan dari Jailer dan dibawa ke Maw setelah Lich King tiada.
2. Thrall
Didikannya sebagai budak dan gladiator membuat Thrall salah satu anggota Orgrim Doomhammer untuk menyelamatkan para Orc yang dipenjara di Second War. Puncak perjalanannya adalah saat ia memimpin usaha perdamaian antara Horde dan Alliance di akhir Third War.
Setelah kekuasaan Lich King turun, Thrall turun dari jabatannya sebagai pimpinan Horde dan menyerahkan semuanya pada Garrosh Hellscream. Ia kemudian bergabung bersama kelompok shaman bernama Earthen Ring.
Sesaat sebelum insiden Shadowlands berkecamuk dan Scourge mulai lepas kendali, Thrall diserang oleh Mawsworn dan dibawa ke Maw.
1. Tyrande Whisperwind
Beberapa tahun sejak invasi pertama Burning Legion, Tyrande merupakan obyek perhatian dari Malfurion dan saudaranya, Illidan yang berakhir hantarkannya ke pangkuan Malfurion sebagai pasangan hidupnya.
Setelah perannya dalam War of the Ancients, Tyrande dipromosikan sebagai Jendral dari Sentinel dan berjanji akan melindungi Kalimdor selama lebih dari 10 ribu tahun.
Tyrande dan Malfurion kemudian memimpin para night elf untuk bertempur di Third War dan berhasil mengalahkan Burning legion. Tyrande kemudian turun jabatan dan menyerahkannya pada anak angkatnya, Shandris Feathermoon.
Setelah Malfurion terjebak dalam Emerald Dream selama bertahun-tahun, Tyrande memulai perjalanan untuk menyelamatkannya. Mereka kemudian menikah dan mengembalikan worgen of Gilneas ke Alliance dan kembali pimpin night elf untuk duduki Ashenvale setelah Alliance-Horde War. Sayang, ia menjadi Night Warrior penuh dendam setelah insiden terbakarnya Teldrassil dan menolak keras untuk berdamai dengan Horde.
Berbeda dengan karakter lain saat serangan Scourge melanda, Tyrande memang pada akhirnya diculik oleh Mawsworn dan dibawa ke Maw, namun ia berhasil meluluhlantakkan para pasukan yang menyerangnya.
Insiden terbukanya gerbang menuju Shadowlands buat Tyrande bergabung dengan champions of Azeroth dan Knights of the Ebon Blade sembari mengumumkan bahwa Banshee adalah mangsanya. Ia kemudian pergi ke Maw dan mencari semua jawaban atas kegelisahannya di Ardenweald.
Itulah 10 karakter Warcraft yang kembali ke World of Warcraft: Shadowlands. Siapa karakter favoritmu? Apakah menurutmu Arthas yang tanpa diduga menjadi salah satu antagonis terkuat dalam serinya akan diceritakan lebih detil setelah dilempar langsung ke Maw?
Seperti biasa, cantumkan pendapatmu di kolom komentar di bawah.
Saat ini website kami menggunakan Disqus untuk memberikan komentar, kamu bisa scroll ke bawah dan masukkan komentarmu. Kamu tak perlu susah-susah menunggu kami sharing artikel ini di Facebook hanya untuk berkomentar.
Ingin membaca artikel seperti ini lagi? Kamu bisa mengunjungi laman G|List kami untuk tahu apa saja yang ada di industri ini yang mungkin belum pernah diceritakan sama sekali melalui berita atau yang lain.