10 Tipe Rekan Setim Paling Menjengkelkan yang Kamu Temui Dalam Game Online

sdfe

Bermain game online tentu menjadi salah satu pilihan utama bagi para gamer untuk mengisi waktu luang. Di samping mencari hiburan semata, ada pula yang bermain secara serius untuk menaikkan rank dalam game.

Kerap kali menaikkan rank tak semudah yang dibayangkan. Bukan hanya karena lawan yang memang mempunyai skill lebih baik, terkadang hambatan terbesar justru datang dari rekan setim sendiri. Kalau sudah begitu, jalannya permainan tentu tidak akan menyenangkan lagi dan bahkan membuatmu emosi. Sehingga, yang ada hanya perasaan jengkel saja.

Kira-kira, rekan setim seperti apa sajakah yang dapat membuat pemain lain merasa jengkel? Simak dalam daftar berikut ini.


1. Thrower

Disaat para pemain lain memcoba dengan sekuat tenaga memberikan perlawanan terbaik untuk meladeni lawan, pemain satu ini justru melakukan hal sebaliknya. Ia akan mencoba melakukan hal-hal yang merugikan tim sendiri. Seperti berlari ke arah musuh agar mati tertembak, berputar-putar di lokasi spawn, membocorkan lokasi kepada musuh, atau hal lain semacam itu, tujuan pemain jenis ini melakukan hal tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah agar timnya sendiri mengalami kekalahan.


2. Spammer Mikrofon

Pemain satu ini tentu akan mengganggu jalannya permainan, karena ia selalu mengaktifkan mikrofon dan membuat suara-suara yang tidak enak didengar, seperti menyetel musik atau berbicara hal-hal yang tidak penting sepanjang permainan. Tetapi, untung saja pemain jenis ini mudah diatasi berkat hadirnya fitur mute.


3. Leaver

Dalam sebuah permainan kompetitif, para pemain yang akan bertanding tentu saja dibagi ke dalam dua tim dengan jumlah yang sama. Hal tersebut bertujuan agar permainan dapat berjalan dengan seimbang. Namun, terkadang ada saja pemain yang keluar di tengah-tengah game, ini tentu menyebabkan jumlah pemain menjadi tidak seimbang. Memang, dengan jumlah pemain yang lebih sedikit belum tentu timmu akan kalah. Tetapi, pada beberapa kasus, tim yang tadinya sudah unggul dapat mengalami kekalahan di akhir game akibat ulah pemain ini.


4. Tukang AFK

Ketika permainan sudah memasuki fase akhir, timmu dan tim lawan memiliki selisih skor yang sangat tipis, permainan kemudian dilanjutkan dengan satu babak terakhir yang sangat menentukan apakah game akan berakhir dengan kemenangan untukmu atau hanya seri saja.

Di saat genting seperti inilah pemain satu ini justru sedang AFK (Away From Keyboard) atau meninggalkan PC untuk beberapa waktu. Akibatnya, timmu sama saja kekurangan satu pemain yang dapat menyebabkan kekalahan.


5. Tidak Mempedulikan Strategi

Kerja sama tim yang baik tentu sangat diperlukan untuk memenangkan sebuah permainan. Namun, sering kali kerja sama tim tidak dapat terbentuk karena ulah satu pemain. Disaat anggota tim lainnya berbagi tugas, pemain satu ini justru seenaknya sendiri.

Bayangkan saja, saat seluruh anggota tim sepakat untuk menyerang bombsite A, pemain ini justru menuju bombsite B seorang diri, atau ketika pemain lainnya sedang mencoba untuk memertahankan bombsite, ia justru melakukan rush seorang diri. Hasilnya? Tentu bisa ditebak, ia akan menjadi sasaran empuk bagi lawan.


6. Tidak Bisa Berbahasa Inggris (Pemain Asing)

Komunikasi tentu menjadi dasar membangun kerja sama tim yang baik. Supaya komunikasi dapat berjalan, haruslah ada pemahaman bahasa di antara para pemainnya. Namun, terkadang sering dijumpai pemain asing yang tidak memahami bahasa Inggris, sehingga percakapan pun terhambat.

Pada beberapa kasus, kejadian seperti ini dapat menjadi sangat menyebalkan, karena perintah yang diberikan tidak akan dipahami dengan baik. Salah satu contohnya adalah ketika kamu sedang berada di tengah gurun tanpa ada satupun kendaraan, kemudian kamu meminta rekanmu untuk menjemput. Sayangnya mereka tidak memahami maksudmu, sehingga kamu terpaksa berlari sangat jauh untuk menemukan kendaraan.


7. Lagger

Salah satu faktor yang harus diperhatikan ketika bermain game secara online adalah koneksi internet yang stabil. Tetapi, sering kali dijumpai pemain yang tetap memaksakan diri untuk bermain disaat koneksi mereka sedang tidak stabil. Sudah pasti pemain satu ini tidak akan dapat membantu banyak sepanjang jalannya permainan. Sehingga, seluruh anggota tim terpaksa menanggung akibatnya.


8. Tidak Mau Me-revive Rekan Setim

Melakukan revive terhadap rekan setim adalah suatu hal yang penting dalam sebuah permainan. Dengan melakukan revive, sebuah tim dapat mempertahankan jumlah anggotanya atau menghemat jatah respawn, sehingga potensi untuk menang menjadi lebih besar.

Sayangnya, pada beberapa kasus ada saja pemain yang secara sengaja tidak mau melakukan revive terhadap rekan setimnya demi keuntungan sendiri. Misalnya saja seorang pemain yang menginginkan equipment milik rekannya, sehingga ketika rekannya tadi sekarat, ia justru menunggunya mati.


9. Meng-kick Pemain Lain di Akhir Game

Kamu telah menjadi MVP sepanjang permainan, dan kini tinggal satu ronde terakhir sebelum kamu meraih kemenangan. Namun, tiba-tiba saja tepat sebelum ronde terakhir dimulai, kamu terkena vote kick

Sepertinya tidak perlu dijelaskan panjang lebar, kejadian tersebut tentu sangat menjengkelkan. Apalagi jika melihat fakta bahwa sebenarnya kamulah pemain yang paling berjasa untuk tim sepanjang permainan.


10. Tukang Menyalahkan Orang Lain

Tipe pemain ini pasti pernah dijumpai oleh sebagian besar gamer, seperti yang sudah dapat kamu tebak, mereka kerap menyalahkan pemain lain atas kekalahan yang terjadi. Padahal, jika ditelusuri merekalah yang paling sering melakukan kesalahan. Sepertinya peribahasa “Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak” patut disematkan untuk pemain ini.


Nah, itulah tadi sepuluh jenis rekan setim paling menjengkelkan yang dapat kamu jumpai dalam game. Semoga saja kamu tidak termasuk ke dalam salah satu daftar di atas agar tidak menjadi duri dalam daging bagi timmu sendiri.

Exit mobile version