100 Pengguna Steam Dituntut $18 Juta Oleh Developer Karena Kritik Negatif

hmhkgev1hgrdji9tpaqu

Beberapa bulan yang lalu, Digital Homocide hebohkan jurnalis gaming karena mencoba menuntut Youtuber serta kritikus bernama Jim Sterling yang “mengkritik habis-habisan” salah satu game mereka – The Slaughtering Ground. Jim Sterling mengkritik betapa buruknya game tersebut ditambah dengan mencuri asset game lain, Digi Homo tidak senang dengan kritik tersebut dan mencoba untuk menuntut Sterling sebesar $10 juta untuk kritik pedas tersebut. Dan kini, Digi Hom kembali untuk menuntut orang lain yang tidak suka dengan game mereka, namun kali ini kepada 100 orang pengguna Steam yang juga memberikan kritik pedas seperti Jim Sterling.

Youtuber bernama SidAlpha mencoba untuk menyelidiki kasus ini dan dia menganggap Digi Hom sudah kehilangan akalnya. Di video yang dia upload kemarin, SidAlpha menjelaskan bahwa dia menemukan dokumen berisikan daftar 100 pengguna steam yang sedang dituntut oleh developer.

Di dokumen tersebut disebutkan bahwa co-founder dari Digi Hom, James Romine menuntut $18 juta dari 100 pengguna Steam dengan alasan “stalking, harassment, criminal impersonation, tortious interference” dan masih banyak lagi.

Mereka bahkan menghubungi Valve dan meminta mereka untuk mencari informasi identitas siapa 100 orang yang berani memberikan review negatif kepada game mereka.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Digital Homocide memang dikenal sebagai developer dibalik game-game yang buruk seperti Dungeons of Kragmor dan Krog Wars. Namun kepopuleran mereka naik disaat video kritik pedas Jim Sterling tentang game The Slaughtering Ground. Tidak hanya kritik saja, Jim juga mempertunjukan sikap developer yang tak mau menerima kritik para pembelinya dengan cara meng-banned ratusan pemain yang memberikan kritik negatif dan Jim juga menyebutkan beberapa asset game yang dianggap “mencuri” dari asset lain.

Jika saya harus berkomentar dengan masalah ini, saya jujur bingung dan emosi akan apa yang developer satu ini coba untuk raih. Bukannya menerima kritik orang lain sebagai pelajaran dan mencoba untuk menjadi lebih baik untuk selanjutnya, mereka malah bertindak semena-mena kepada orang yang tidak suka dengan hasil mereka. Mereka tidak bisa menuntut orang begitu saja hanya karena orang lain berpendapat bahwa game mereka jelek, hal ini sama saja seperti menuntut guru sekolah kalian karena dia beri kamu nilai di bawah 50 di ujian.

picture from : Kotaku

Apakah komentar brott soal masalah ini? Jelaskan di komen!

Exit mobile version