Serial Persona bisa dibilang hadir sebagai game JRPG yang tidak hanya fokus pada elemen bertempur membasmi monster-monster, tapi juga menawarkan elemen sosial ala game-game dating sim yang tentunya memiliki kesinambungan dengan segmentasi bertempurnya.
Persona 3, 4 dan 5, hadir dengan sangat menonjolkan segmentasi sosialnya, dimana kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas layaknya anak sekolahan, namun juga berinteraksi dengan berbagai karakter yang ada didalamnya, bahkan menjalin hubungan kasih dengan beberapa diantaranya. Fitur interaksi-interaksi tersebut hadir dengan nama Social Link.
Berbicara soal Social Link dalam game Persona, terutama jika terkait karakter-karakter wanitanya yang bisa dipacari, tentu hampir setiap pemainnya memiliki karakter favoritnya masing-masing. Bahkan, tidak jarang juga terjadi perdebatan panas dan hebat akan wanita mana yang pantas memegang predikat “best girl” dari masing-masing Persona.
Pada kesempatan kali ini, berhubung Persona 4 Golden mendadak rilis di PC beberapa waktu yang lalu, saya mencoba memainkannya kembali dengan alasan nostalgia, serta ingin mengingat dan mengkonfirmasi kembali akan alasan kekaguman saya akan salah satu karakternya, Chie Satonaka, dengan pemikiran saya yang (sepertinya sudah) lebih dewasa. Setelah sekitar 3/4 jalan permainan saya lalui, saya makin yakin bahwa Chie Satonaka memang pantas disebut best girl di Persona 4.
Perlu diketahui bahwa saya tidak pernah memainkan Persona 4 Golden karena waktu itu saya tidak punya PS Vita. Namun saya memainkan Persona 4 yang original di PS2 dan telah menamatkan permainannya berkali-kali. Pada waktu itupun saya sebenarnya sudah menyukai wanita-wanita short-hair atau berambut pendek, dimana obsesi tersebut dimulai saat saya memainkan Ridge Racer dan melihat sosok Reiko Nagase. Alasan tersebut yang tentunya juga membuat saya langsung tertarik untuk mengetahui Chie Satonaka lebih dalam seiring jalannya permainan.
Walau demikian, jika indikator best girl bagi saya adalah dari tampilan rambut pendeknya saja, maka Naoto Shirogane yang rambutnya lebih pendek lagi seharusnya juga bisa disebut best girl. Tidak sampai disitu, Marie yang hadir di Persona 4 Golden sendiri juga berambut pendek, bahkan disuarai oleh Kana Hanazawa yang sering mengisi suara-suara best girl, seperti Onodera Kosaki misalnya bego lu Ichijou Raku, juga bisa menyandang predikat best girl tersebut. Namun, bahkan setelah mengetahui cerita Marie lebih dalam, Chie-lah yang ternyata tetap merebut hati saya 12 tahun kemudian. Ada dua alasan utama yang menurut saya bisa disetujui dan cukup relevan oleh pemain-pemain lainnya yang menganggap bahwa Chie adalah best girl Persona 4.
Yang pertama adalah karakternya yang terasa ‘dekat’ dengan kita. Dalam Persona 4, Chie hadir sebagai gadis sekolah biasa, ia bukanlah anak dari pemilik penginapan terkenal seperti Yukiko Amagi, ia bukanlah artis terkenal seperti Rise Kujikawa si tukang tahu, ia bukanlah detektif jenius seperti Naoto, ia bukanlah anak orang kaya seperti Ai Ebihara dan ia bukanlah Marie yang eksistensinya sendiri bisa dibilang sangatlah tidak biasa.
Mulai dari awal permainan saja terlihat bahwa Chie merupakan sosok yang sangat friendly, ia menawarkan kita sebagai sang protagonis untuk duduk disebelahnya setelah dihujat oleh sang wali kelas, kemudian juga mengajak kita pulang bareng dengan Yukiko. Bagi pemain yang baru pertama kali main, mungkin langsung menganggap bahwa Chie merupakan sosok yang mudah didekati dibandingkan dengan Yukiko yang sedari awal terlihat begitu tertutup ataupun karakter-karakter love-interest lainnya yang lebih kompleks.
Hal ini juga mengingat bahwa ada beberapa dari karakter Social Link lainnya yang membutuhkan status sosial tertentu untuk berinteraksi dengan mereka, seperti Ai Ebihara yang butuh Courage tinggi dan Naoto yang butuh Knowledge tinggi. Sedangkan Chie yang tidak membutuhkan syarat-syarat khusus tentunya terasa lebih mudah untuk segera memaksimalkan Social Link miliknya.
Kedua adalah sifat dan bagaimana karakter Chie disajikan dalam permainan. Cap sebagai gadis sekolah biasa saja tentu akan sangat membosankan, namun seiring berjalannya cerita dan menghabiskan waktu dengan Chie, kita mengetahui lebih dalam akan sifat-sifatnya yang unik, seperti menyukai film kungfu dan doyan makan, terutama makan Steak. Tidak hanya itu, Chie juga diperlihatkan sebagai sosok yang suportif, penuh dengan energi dan semangat, serta berikan suasana positif saat nongkrong berdua dengannya ataupun ketika nongkrong dengan tim investigasi.
Walau memang cenderung terlihat sebagai sosok yang tomboy di sepanjang permainan, sesekali ia juga menunjukkan sisi ke-perempuanan-nya, seperti takut akan serangga, miliki kekhawatiran berlebih terhadap Yukiko atau menangis ketika ia mengira sang protagonis dan Yosuke Hanamura tak kunjung kembali dari dalam TV, takut akan petir, bahkan tetap terlihat anggun dan tersipu malu ketika memakai kimono. Kedua sisi inilah yang membuat menghabiskan waktu bersama Chie jadi menarik, karena seperti ada suatu perasaan dimana kita ingin melindunginya terlepas bahwa Chie sendiri secara fisik sudah seperti tukang pukul.
Tidak bisa dipungkiri juga bahwa kenyataannya Chie mengambil start duluan dalam mencuri hati kita karena dipertemukan di awal permainan. Sehingga mungkin muncul semacam perasaan dimana kita tidak ingin mengkhianati perasaan Chie yang sudah kita dekati sejak awal. Hal ini secara tidak langsung tentunya juga membuat Naoto yang baru muncul mendekati akhir permainan terasa seperti harus buru-buru untuk memaksimalkan Social Link miliknya daripada menikmati momen-momen bersamanya secara perlahan.
Beberapa hal kecil lainnya yang tentunya patut diapresiasi dari Chie adalah sifat-sifatnya yang teraplikasikan dengan baik pada segmentasi bertempur. Dia melakukan serangan-serangan ala kung fu dari film-film yang ia tonton, karakternya yang energetik juga terlihat dari ia yang melompat-lompat kanan kiri sambil menunggu giliran menyerang. Hal lain yang membuatnya juga cocok mendapatkan predikat best girl adalah Chie merupakan satu-satunya karakter yang bisa melakukan instant kill melalui serangan follow-up bertajuk Galactic Punt yang dimilikinya.
Pada akhirnya, bacotan-bacotan kekaguman saya terhadap Chie di atas adalah semata-mata opini dan selera saya belaka. Hal ini juga bukan berarti karakter-karakter lainnya jelek atau membosankan, semua karakter Social Link yang hadir dalam Persona 4 memiliki persoalannya masing-masing dan cerita yang menarik untuk diketahui lebih dalam. Jika boleh menyebutkan tiga gadis terfavorit dari Persona 4, maka Chie Satonaka adalah yang pertama, diikuti dengan Ai Ebihara dan diakhiri dengan Marie.
Nah, apakah kalian setuju kalo Chie Satonaka memegang predikat best girl Persona 4? Atau mungkin kamu merasa ada karakter-karakter lainnya yang lebih pantas disebut best girl? Yuk, langsung aja suarakan rasa setujumu atau luapkan emosi ketidaksetujuanmu di kolom komentar ya!
Baca juga informasi menarik lainnya terkait game Persona 4 Golden atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com