Bosen main game balapan karena menang mulu? Atau nggak tertarik ama NFS Heat yang mau rilis karena gameplay nya keliatan terlalu gampang? Kalo iya, kalian kudu nyobain salah satu genre balap yang termasuk nggak umum di Indonesia yaitu Racing Sim!
Seperti namanya, Racing Sim (a.k.a simulator) adalah game balapan yang utamain kesan simulasi berkendara yang realistis. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan Arcade Racer yang lebih cenderung buat have fun tanpa mikir aja. Dengan kata lain, kalian nggak bisa main tabrak sana-sini or belok ngga pake rem di gim-gim racing sim semacam ini.
Lah trus, apa asiknya dong? Banyak! Yang pertama dan utama adalah sensasi berkendaranya itu sendiri. Karena racing sim punya model berkendara yang mirip dengan dunia nyata, banyak simracer (sebutan bagi pembalap simulator) dan bahkan pembalap beneran yang main racing sim buat ngasah skill mengemudi, baik buat nyetir sehari-hari atau buat pemanasan balap.
Selain itu, kerumitan modifikasi dan tuning (otak atik) di racing sim yang mirip dengan dunia nyata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi yang doyan otomotif. Nggak jarang pula beberapa gamers ada yang mencoba membuat replika mobil ato motornya sendiri didalam game untuk diotak atik tanpa harus buang-buang duit.
Tertarik nyobain racing sim? baca artikel ini ampe habis yes!
Daftar isi
Before We Begin…
Perlu diketahui, dalam komunitas simracer, game-game racing sim masih dibagi lagi menjadi dua genre yaitu semi sim dan full sim. Semi-sim (atau biasa disebut juga simcade) adalah sebutan bagi game yang hanya menyimulasikan beberapa aspek dalam hukum fisika balap saja (biasanya handling mobil or motornya). Dalam game semi-sim, biasanya kalian hanya perlu menghafal lintasan tanpa harus ambil pusing dengan tekanan ban di motor kamu.
Disisi lain, game full-sim bakal menyimulasikan seluruh variabel yang bakal mempengaruhi bagaimana mobil or motor kalian bakal behave di trek. Hal tersebut meliputi suhu udara, kondisi lintasan, bahkan kelembapan udara pun bisa mempengaruhi performa mobil kamu!
Jadi jangan heran jika beberapa game di list ini bakalan jauh lebih hardcore ketimbang game-game yang lain (bahkan kadang antar sekuelnya sekalipun). Lalu kenapa nggak bikin artikel buat semi-sim atau full-sim sendiri aja? Well, kami sengaja menggabungkan game semi-sim dan full-sim di artikel ini, dengan harapan variasi game yang ada disini akan lebih beragam.
Tanpa banyak fafifu lagi, inilah 15 game sim (baik semi maupun full) rekomendasi kami.
1. Gran Turismo Series
Nggak lengkap rasanya kalo bahas gim simulasi balap tanpa sebut Gran Turismo. Bisa dibilang, game besutan Polyphony Digital yang rilis secara ekslusif di PlayStation inilah yang mempopulerkan genre racing sim ke gamer casual saat pertama kali dirilis pada tahun 1997 lalu.
Kenapa Gran Turismo populer banget? Jawabannya simple. Gran Turismo adalah game balap yang paling complete bin paling sempurna pada saat itu. Dengan koleksi ratusan mobil layaknya ensiklopedia berjalan, ditambah dengan sistem tuning yang detail dan realistis membuatnya menjadi primadona di kancah game balap.
Ke GG an Gran Turismo nggak berhenti sampe situ aja. Bersama Nissan, mereka mengadakan program bertajuk GT Academy yang bertujuan untuk membina pembalap-pembalap virtual di Gran Turismo menjadi pembalap sungguhan! Hingga kini, tak kurang dari 20 nama dari berbagai negara telah lulus dari sekolah balap besutan Sony ini.
2. Forza Series
https://www.youtube.com/watch?v=KGdkB63gQsE
Keduanya memiliki central focus yang sama: mobil yang lengkap, tuning yang detail, dan handling yang realistis. Maka tak heran, banyak orang yang menggadang-gadang Forza sebagai musuh abadi Gran Turismo.
Lalu apa kelebihan Forza yang tidak dimiliki Gran Turismo? Jawabannya ada di Forza Horizon series. Buat yang belom tau, Horizon mulanya dibuat sebagai spin-off dari Forza Motorsport (yang kemudian malah jadi standalone title).
Gameplay Horizon agak sedikit berbeda dengan FM series, dimana kalian bakal main di map open world ala The Crew ketimbang balapan di sirkuit, tentunya tetap dengan handling ala simulasi.
3. F1 Series
Seperti halnya lazim di game official balap, di F1 tahun berapapun pastinya nggak lepas dari career mode yang bisa kamu tamatin sebagai hiburan single player. Untuk multiplayernya sendiri sangat kompetitif loh! bahkan sampai-sampai Liberty Media selaku organizer Formula 1 ngadain eSport khusus buat game F1 ini.
4. MotoGP
Sama seperti F1, game besutan Milestone ini juga mengandalkan career mode sebagai selling point buat mode single player. Tapi mereka punya fitur unik nih di mode multi player, dimana kalian bisa main sebagai Race Director yang bertugas buat organize balapan teman kamu!
Lebih demen balapan ketimbang jadi wasit? tenang, disini juga ada eSport kok. Tercatat pagelaran event tersebut sudah masuk ke season 3 saat game terbaru (2019) mereka dirilis.
5. RIDE
Ngerasa MotoGP terlalu bland n kurang hardcore? Atau kalian lebih demen superbikes ketimbang motor prototype? Tenang, ada RIDE buat menjawab kedua pertanyaan kalian sekaligus. Datang dari developer yang sama dengan MotoGP, RIDE berikan approach yang bisa dibilang belum pernah dijamah oleh developer lain, yaitu balapan motor produksi masal.
Hal yang ada di RIDE tapi nggak ada di MotoGP adalah garasi pribadi kalian. Hal itu tentunya nggak mengherankan, mengingat kalo di MotoGP kalian balap pake motor pabrikan while disini kalian bisa beli motor sendiri. Motor-motor yang kalian beli itu nantinya bakal bisa dipake buat ikut kejuaraan di kelasnya masing-masing.
Ngomongin konten, game ini cukup asik sih. Koleksi motornya hampir lengkap (walau part modifnya nggak banyak-banyak amat) plus semua konten disini licensed, termasuk apparel nya. Artinya, kalian bisa aja bikin replika moge kalian plus riding gearnya di dalam game ini.
6. Driveclub
Itu doang? nggak lah! Did I mention kalo Driveclub grafisnya luar biasa? Simak video dibawah kalo ngga percaya.
Video diatas adalah footage asli gameplay Driveclub BIKES dengan diberi sentuhan encoder 60fps. Terlihat dengan jelas seberapa epik nya visual game tersebut, apalagi kalo mengingat game ini cuman rilis di PS4 doang. Rain physics nya yang aduhai bahkan sulit ditandingi sama gim-gim rilisan 2019 sekarang.
Cuman ada kabar buruk sih. Belum lama ini Sony menarik Driveclub dari PSN dan kini sudah delisted dari store. Untuk fitur onlinenya sendiri pun hanya bakal disupport hingga 2020 doang. Walau sad, hal tersebut nggak mengejutkan juga, karena studio developer Driveclub sendiri sudah ditutup sejak 2016 lalu.
7. SHIFT Series
Untuk kali ini, kita bakal bahas yang 2 terakhir yes. Alright, Shift series dikembangkan oleh Slightly Mad Studios, yang pada tahun 2009 merilis Shift 1 dan dilanjutkan dengan Shift 2 di tahun 2011. Selain murtad genrenya, kedua game ini juga menghapus kebiasaan Need for Speed yang punya storyline, jadi jangan harap kalian bakal ngerebut E46 GTR lagi disini.
What you get instead adalah sebuah “perjuangan” dimana pembalap kita punya cita-cita untuk menjadi pembalap GT1. Untuk mengejar “cita-cita” tersebut, kalian wajib untuk membalap di balapan kelas teri sebelum akhirnya merangkak naik, simple right?
Well, yes. Career mode yang jadi poin utamanya disini emang pendek banget. Untungnya, EA hadirkan server multiplayer dengan fitur Autolog SpeedWall yang masih online dan bisa kalian kejar hingga saat artikel ini ditulis (lagi baik kali ya).
Bagi kalian yang ultra competitive, kalian bisa coba kalahin rekor terbaik di SpeedWall tersebut, mulai dari tingkat friend list, nasional, maupun global.
Fitur lain? nggak terlalu banyak sih, tapi lumayan innovative pada masanya. Ada helmet cam yang bakal auto noleh ke apex yang optimal ketika belok hingga onboard telemetry yang bisa kalian pakai untuk memantau mobil kamu secara real time.
8. Project CARS
Hasilnya? Bisa dilihat di atas. Nampak dengan jelas adanya simulasi hujan plus efeknya ke handling mobil ketimbang Shift series yang kering kerontang. Selain itu, damage indicator dan level bensin yang ada di HUD menjadi faktor lain yang nggak ada di game besutan EA tersebut.
Bottom line is, game ini cocok buat kalian yang kangen handlingnya Shift tapi butuh fitur and simulasi yang lebih kompleks. Memang, bisa dibilang game ini adalah adik tiri dari Shift 2, even developernya aja juga bilang begitu.
9. TOCA/GRID
Terlahir sebagai TOCA, pada awalnya seri gim ini cuman berfokus ama balap touring car doang. Namun lambat laun fokus franchise ini mulai meluas setelah kehadiran TOCA: Race Driver. Perlahan tapi pasti nama TOCA menghilang sesuai dengan hilangnya fokus touring car pada game ini, hingga titik kelahirannya melalui Race Driver: GRID.
Race Driver: GRID, atau sering disebut GRID 1, merupakan sebuah breakthrough segar dalam dunia racing sim pada masanya. Gimana nggak? dengan handling model simcade andalan Codemasters yang ramah pemula galak kawakan tersebut game ini berhasil memikat hati 1 juta gamer bahkan sebelum game ini rilis. Selain itu, koleksi 100+ mobil beserta 51 turnamen tentunya membuat game ini punya playtime yang nggak sebentar doang.
Perkembangan GRID dilanjutkan setelah hiatus sekian lama (karena Codemasters lagi develop DiRT series), dengan rilisnya GRID 2 di tahun 2013. Codemasters lalu merilis GRID Autosport di tahun 2014 dan terakhir GRID reboot dirilis pada tanggal 18 Oktober lalu.
10. Colin McRae Rally/DiRT Series
Now, let’s get DiRTy! Di nomer 10 ini kita punya sang legendaris dari Codemasters (lagi) yaitu DiRT series. Seperti saudaranya yang balapan di sirkuit, pada awalnya DiRT memiliki nama yang berbeda yaitu Colin McRae Rally. FYI, Colin McRae adalah juara balap reli tahun 1995 dari Inggris yang kebetulan ikut memiliki peran dalam development game ini.
https://www.youtube.com/watch?v=NxGOax53h1Y
Game-game CMR terkenal pada masanya karena memiliki difficulty yang challenging, handling yang mantap, serta mobil yang bisa hancur dengan parahnya (which is wow banget di jaman PS1). Nama DiRT pertama kali muncul di game mereka yang rilis pada tahun 2007, tepatnya satu hari sebelum sang legenda balap meninggal dunia. Dan setelah kejadian itulah, nama Colin McRae tidak digunakan di franchise ini lagi.
Untuk saat ini, Codemasters merilis DiRT dalam 2 format (mirip dengan FM dan FH diatas). Yang pertama ada seri “DiRT biasa” dengan handling simcade ala Codemasters yang berisi DiRT 1, 2, 3, dan 4. Kemudian ada pula DiRT Rally 1 dan 2 yang merupakan full sim offroad, lengkap dengan simulasi permukaan jalan yang berbeda-beda.
So, bagi kalian yang mau beli game ini, jangan salah pilih yes. Inget-inget aja, DiRT yang ada embel-embel “Rally” di judulnya itu buat hardcore racer only, so buat kalian yang mau mbalap lebih casual bisa cobain DiRT seri mainstream.
11. Richard Burns Rally
Di nomer 11 ada si legendaris full sim rally yaitu Richard Burns Rally. Okay, I’ll admit, ini game emang udah bangkotan n grafisnya burik kuadrat (apalagi kalo dibandingin ama yang lain di list ini) tapi jangan salah, RBR masih jadi salah satu racing sim rally yang paling hardcore ampe sekarang loh!
Kenapa begitu? well, mirip dengan Colin McRae series, “Richard Burns” adalah nama seorang juara balap reli dunia pada tahun 2001. Game ini mengadopsi namanya karena almarhum turut serta dalam pengembangan model handlingnya supaya 99% mirip dengan mobil rally aslinya. Karena itulah, dan didukung dengan komunitas modding yang antusias, game ini masih berjaya hingga sekarang.
Hal menarik lain dari game ini adalah adanya Rally School yang mengajarkan kamu bagaimana teknik berkendara yang baik dalam stage rally. Kami rasa fitur tersebut sengaja dihadirkan untuk membantu gamer pemula yang masih kesulitan dalam game ini.
Nggak sampe situ aja, mengingat handling di game ini cukup realistis, kalian bisa menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan rally school tersebut di mobil dalam dunia nyata loh! Bahkan, beberapa materinya pun layak diajarkan di sekolah mengemudi untuk pelajaran safety driving, seperti bagaimana mengerem di jalan berlumpur basah tanpa ABS.
12. Assetto Corsa
https://www.youtube.com/watch?v=EM2MEieTjPg
Selain itu, seri ini juga menjadi game balap pertama yang mendukung teknologi ray tracing. Lewat Assetto Corsa Competizione, Kunos bersama Nvidia hadirkan pengalaman visual baru dalam dunia balap mobil, yang bisa kalian saksikan sendiri lewat video diatas.
Selain kelebihannya dalam urusan teknis, game ini juga community friendly loh! Terbukti dengan adanya dukungan mod baik untuk custom cars maupun sirkuit, seperti trek Sentul Indonesia ini misalnya.
13. RaceRoom
Trus developernya dapet duit dari mana dong? Well, mereka nerapin semacam DLC buat nutup running cost produksi sih. Selain itu juga adanya in game store yang jualan barang-barang microtransaction yang bisa kalian beli.
Kalo ngga mau abisin duit di game ini gimana? ga masalah! kalian tetap bisa main game ini dengan mobil gratisan yang ada di base game kok, jadi no need to worry.
14. rFactor
Buat kamu yang kurang skill, jangan khawatir. Game ini juga menyediakan mobil-mobil OP yang bisa kalian beli secara microtransaction untuk membantumu bersaing. Plus, system requirements yang termasuk ringan juga bakal membantu kalian yang punya spek PC kentang untuk tetap bisa bersaing.
15. iRacing
Terakhir, ada iRacing. Full simulator yang rilis pada tahun 2015 ini punya status quo tersendiri di kalangan simracer. Betapa tidak, untuk memainkan game ini, kalian harus iuran melalui pembayaran subscription per bulan, setengah tahun, dan setahun full tanpa adanya opsi one time purchase!
Mahal? mungkin, tapi pembalap di game ini juga nggak main-main loh. Terbukti, pembalap F1 beneran juga mainin ini game! Hayoo, kapan lagi kan kalian bisa balapan bareng ama pembalap asli? Tapi tentunya kalian juga harus rank up skill kalian dulu yes biar bisa masuk ke dalam turnamen yang sama dengan mereka.
So that’s it, rekomendasi game racing sim versi kami. Have we missed something? atau kalian punya gim favorit yang lebih GG lagi? Leave comment(s) di fanpage kami yes.
Sekian and sampai jumpa di artikel berikutnya!