Microtransaction menjadi “trend” untuk para publisher besar layaknya Ubisoft. Mau itu game multiplayer ataupun single-player, kesempatan besar akan ada semacam item virtual yang dijual terpisah dari base game dan tidak dikategorikan sebagai DLC. Tampaknya trend tersebut akan terus dipertahankan melihat Ubisoft dapatkan banyak untung dari sistem monetisasi ini.
Pada tahun ini, pendapatan Ubisoft dalam periode Maret – September ialah sebesar €745 juta, naik 60% dari tahun kemarin meskipun hanya merilis dua game besar yaitu The Crew 2 dan Far Cry 5. Mayoritas pendapatan ini datang dari sektor digital. Pendapatan pada distribusi digital naik 51.5% dari tahun sebelumnya, menghasilkan €519 juta dari sektor tersebut. Profit dari pasar digital ini dibagi menjadi €256 juta dari penjualan game, dan €262 juta dari “investasi pemain”.
Singkat cerita, bisa disimpulkan apabila 35.1% keuntungan yang didapatkan Ubisoft dalam periode Maret- September datang dari DLC dan microtransaction. Dan angka tersebut bisa terus naik untuk tahun ini dengan game seperti Assassin’s Creed Odyssey dirilis bulan kemarin dan konten premium baru untuk game yang sudah ada.
Dengan untung besar dari sistem monetisasi ini, bisa dipastikan apabila Ubisoft akan pertahankan konsep “Games as live service” dalam beberapa tahun kedepan. Game seperti Rainbow Six Siege menjadi contoh termudah konsep layanan ini dimana game terus dapatkan update konten untuk terus perpanjang relevansi game tetapi di waktu yang sama terus disuntikkan konten berbayar baru di tiap periode tertentu.
Source: PCgamesn