40 Persen Pengguna Epic Games Store Ternyata Tidak Memiliki/Menginstall Steam di PC-nya

epic games store

GDC atau yang lebih dikenal dengan Game Developer Conference menjadi salah satu ajang bagi publisher maupun developer saling unjuk gigi memperlihatkan pencapaian serta project apa yang akan dikerjakan oleh mereka selanjutnya. Begitu pula dengan Epic Games yang cukup meraih kesuksesan dengan Fortnite hingga Epic Games Store miliknya.

image courtesy, PC Gamer

Melalui acara tersebut mereka juga memberikan sebuah presentasi mengena survey yang telah dilakukannya terhadap para pengguna Epic Games Store di PC yang telah dilakukannya mulai dari bulan Agustus 2018 hingga Januari 2019. Kurang lebih 85 juta pengguna yang telah terdaftar, dilaporkan 40% tidak memiliki atau menginstall Steam di PC mereka.

Meskipun Valve belum melaporkan jumlah pengguna yang telah terdaftar per bulan Januari yang lalu, namun mereka melaporkan bahwa pengguna aktif Steam mencapai angka 90 juta.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Berdasarkan survey yang dilakukan Epic Games, 68% pengguna Epic Games Store tidak menggunakan Steam “secara terus-menerus”. Hal tersebut tampaknya menepis dominasi Steam yang telah lebih dari satu dekade menguasai platform penjualan game ini. Namun Fortnite tampaknya menjadi faktor X dari sekian banyak pengguna Epic Games Store yang tidak memiliki/mengisntall Steam.  Bahkan dalam presentasi di slide selanjutnya menyampaikan pengguna Epic Games Store di PC cenderung bermain game konsol ketimbang membuka Steam untuk bermain game di PC.

Mereka juga mengumumkan bahwa ada kurang lebih 55.000 Creator yang berada di Epic Games Store, 41 juta pemain yang mendukung seluruh game termasuk Fortnite serta semua platform.

Terakhir sang kepala dari Epic Games Store yaitu Tim Sweeney menegaskan bahwa mereka tidak melakukan pendekatan seperti yang dilakukan oleh Steam dengan kemudahan menjual game di platform tersebut sehingga menumpuk bukan hanya satu atau dua justru banyak game yang ternyata tidak sesuai standar dan berada di toko tersebut. Mereka cenderung menentukan apa dan siapa yang boleh berada di tokonya.

Exit mobile version