Kalau kita membicarakan video game, maka kita tidak akan pernah lepas dengan sekelompok orang yang telah rela bekerja keras dibalik terciptanya sebuah game, mereka biasa disebut dengan Game Developer / Developer Game. Developer terdiri dari berbagai orang yang ahli di bidangnya masing-masing, seperti programming, design, art, testing, dan lain sebagainya. Developer game memiliki spesialisasinya sendiri dalam memproduksi sebuah game, baik dari genre maupun platform. Misalnya, developer A memiliki spesialisasi game dengan genre First-Person Shooter (FPS) dengan platform PC. Mereka hanya akan memproduksi game dengan genre FPS setiap beberapa tahun sekali hanya untuk PC. Developer B memiliki spesialisasi game bergenre Role Playing Game (RPG) dengan platform PS4. Mereka juga hanya akan memproduksi game bergenre RPG hanya untuk PS4, dan seterusnya. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi sebuah developer untuk membuat game dengan berbagai macam genre dan platform.
Umumnya, developer game bekerjasama dengan perusahaan yang me-manage keuangan para developer dan marketing (promosi, dan lain-lain) dari game buatan mereka yang biasa kita sebut dengan game publisher / publisher game. Namun tak sedikit developer yang mendanai proyek game buatan mereka sendiri, mereka inilah yang kita sebut dengan independent developer / developer indie. Meskipun sebagian besar publisher memiliki development studio sendiri untuk membuat game (Seperti EA dengan EA Canada, KONAMI, dan lain sebagainya), namun karena pekerjaan utama publisher adalah mem-publish / menerbitkan sebuah game dan me-manage marketing, maka pada dasarnya mereka tetap disebut dengan publisher.
Campur tangan publisher di dunia game membawa para developer ikut berkompetisi dengan developer lain demi menunjukkan game – game terbaik buatan mereka. Kompetisi ini beresiko sangat tinggi, dimana disini mereka akan dihadapkan dengan dua pilihan, yang pertama adalah jika banyak yang tertarik dan menyukai game buatan mereka, maka mereka akan bertahan di pasar game. Sementara jika banyak yang tidak tertarik dan menyukai game mereka, maka mereka harus mempersiapkan diri untuk bangkrut dan pergi dari pasar game. Meskipun banyak developer yang gagal dalam mencapai tujuannya, namun dibalik itu semua tidak sedikit developer yang berhasil merebut hati para penggemarnya dengan game yang akan terus diingat sepanjang masa. Lantas, ada berapa developer yang pantas menyandang gelar developer terbaik sepanjang masa? Saya sudah merangkumnya dengan list* dibawah ini.
*Note: List nomor tidak menandakan dari yang terbaik hingga terburuk atau sebaliknya.
Daftar isi
1. Naughty Dog
Siapa yang tidak mengenal mereka? Developer game eksklusif milik Sony Computer Entertainment dengan produk PlayStation-nya ini pantas disebut sebagai developer terbaik sepanjang masa. Kenapa tidak? Developer yang awalnya dikenal dengan game Crash Bandicoot series ini merupakan developer yang sangat kreatif dan inovatif dalam membuat game. Game-game buatan mereka memiliki genre dan gameplay yang unik. Tidak jarang banyak yang ingin meniru gameplay dari game-game besutan Naughty Dog walau tidak sesukses game buatan Naughty Dog.
Prestasi mereka terbukti dengan penghargaan yang mereka terima di salah satu game buatan mereka, The Last of Us yang berhasil menyabet banyak penghargaan. Lalu, mungkinkah mereka akan meraih banyak penghargaan lagi seperti The Last of Us dengan Uncharted 4 yang akan dirilis nanti di PS4? Kita lihat saja nanti.
2. Ubisoft
Tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan game Assassin’s Creed, Tom Clancy’s series (Splinter Cell, Ghost Recon, H.A.W.X, EndWar, dll), dan Prince of Persia bukan? Ya, 3 judul game tersebut merupakan segelintir dari puluhan game-game inovatif karya tangan dingin tim Ubisoft atau UBI. Game buatan mereka mampu menggebrak pasar game dengan gameplay-nya yang menarik. Berbeda dengan Naughty Dog yang selalu membuat game dengan gameplay yang unik dan inovatif, Ubisoft justru membuat game yang dapat memaksamu untuk berpikir keras demi melalui teka-teki di setiap level yang mereka sajikan, inilah yang menjadi daya tarik Ubisoft.
Tidak hanya membuat game, developer indie terbesar ketiga yang awalnya dibentuk oleh 5 orang dan telah berkiprah selama 29 tahun ini juga merangkap menjadi sebuah publisher game. Sebut saja salah satu game buatan THQ, developer yang bangkrut dan kemudian diambil alih oleh Ubisoft, South Park: Stick of Truth. Meskipun pamor Ubisoft sempat jatuh berkat kegagalan Watch Dogs dan salah satu franchise andalannya, Assassin’s Creed: Unity, namun kiprahnya dalam dunia game tak dapat dipungkiri lagi, banyak penghargaan yang telah mereka terima baik sebagai developer maupun publisher.
3. Westwood Studios
Mungkin kalian yang lahir di era digital ini tidak mengenal developer game asal Nevada Amerika Serikat yang berdiri tahun 1985 ini. Developer yang bisa kita sebut sebut sebagai ahlinya game Real Time Strategy (RTS) ini pada masa kejayaannya terkenal dengan franchise andalan mereka Command & Conquer (C&C) series. Developer yang dikenal lewat game Real Time Strategy (RTS) ini sebenarnya telah membuat berbagai macam genre seperti adventure dan RPG, namun mereka lebih dikenal lewat game RTS-nya.
Pada tahun 1998 Westwood Studios dibeli oleh Electronic Arts (EA) yang kemudian membuat beberapa dari karyawan Westwood Studios meninggalkan developer yang telah membesarkan nama mereka. Mereka keluar karena EA memaksa Westwood untuk segera merilis Command & Conquer: Tiberian Sun, game yang belum selesai pada saat itu.
Karir Westwood Studios melejit berkat Dune dan C&C series. Game RTS buatan Westwood ini merupakan patokan developer lain untuk membuat game RTS. Hal ini juga dibuktikan dengan berkembangnya game RTS lain yang didasari dari gameplay racikan Westwood Studios, dimana player akan dituntut untuk membangun sebuah markas, mencari resource untuk membuat beberapa tank, pasukan, hingga superweapon seperti nuklir atau pesawat pembom untuk menggempur markas musuh.
Westwood Studios juga tidak berhenti ber-inovasi, salah satunya dengan menggabungkan dua genre yaitu RTS dan FPS menjadi satu di C&C: Renegade yang sekarang telah dibuat ulang oleh fans dengan menggunakan Unreal Engine dan berganti judul menjadi Renegade X. Namun sayang, pada tahun 2003 EA terpaksa menutup studio ini akibat C&C: Renegade yang tidak mencapai ekspektasi.
EA kemudian menggarap seri C&C warisan Westwood dengan berbagai eksperimen dan perubahan. Pada awalnya mereka berjalan lancar-lancar saja setelah merilis C&C Generals dan Expansion-nya Zero Hour, namun pada akhirnya tiba saat eksperimen mereka gagal. Eksperimen baru EA tidak menjadikan gameplay C&C series semakin bagus, mereka justru menghancurkan semua yang telah diracik Westwood.
Saya masih ingat ketika mereka membuat C&C: 4 yang memiliki gameplay yang sangat berbeda dari seri terdahulunya dan terasa aneh ketika dimainkan, C&C Red Alert 3 yang memiliki nilai plus di grafik namun memiliki kekurangan di map yang sangat sempit. Harapan EA untuk membangkitkan kembali seri C&C yang telah di upgrade menggunakan Frostbite Engine, Command & Conquer (yang sebelumnya bernama C&C Generals 2) pun kandas karena konsumen tidak menyukai perubahan yang mereka buat ketika masa beta-nya diluncurkan.
4. Rockstar Games
Merekalah ahlinya ketika kamu menginginkan game open-world. Ya, Rockstar Games merupakan salah satu developer ambisius yang terkenal lewat Grand Theft Auto series (GTA). Tidak sedikit orang yang mengenal GTA, sebuah game open-world dimana kamu dapat menjelajahi seluruh dunianya tanpa batas dan melakukan apapun yang kamu mau. Selain GTA series, mereka juga memproduksi beberapa game seperti Max payne, The Warriors, dan lainnya. Namun, mereka lebih dikenal dengan GTA yang telah mereka produksi sekuelnya selama 18 tahun.
Sama halnya dengan Ubisoft, developer asal New York Amerika Serikat ini juga merangkap sebagai publisher game. Banyak game yang telah dipublish oleh Rockstar, sebut saja L.A Noire, Trashers: Skate and Destroy, dan lain-lain. Kesuksesan GTA membuat developer lain ikut membuat game yang sama, sebut saja Saints Row dengan kekonyolannya, namun seperti yang sudah pernah terjadi, game tiruan ini tidak bisa disejajarkan dengan kekompleks-an GTA yang tahun ini memasuki seri kelimanya dalam versi nextgen. Ketika kamu memainkan seri terbaru GTA dari Rockstar yaitu GTA V, kamu akan merasakan dunia GTA yang nyaris sempurna untuk game open-world, baik dari kehidupan kota, grafik, story, dan gameplay.
5. SQUARE-ENIX
SQUARE-ENIX awalnya adalah perusahaan bernama Squaresoft (Square) yang didirikan oleh Masashi Miyamoto pada tahun 1986 di Yokohama. Dulunya perusahaan ini merupakan divisi software game PC dari Den-Yu-Sha yang ditangani oleh seorang programmer, sampai akhirnya salah satu pekerja part-time mereka, Hironobu Sakaguchi naik pangkat menjadi kepala produksi di perusahaan tersebut.
Sakaguchi lalu membuat Final Fantasy yang kemudian sukses dan menjadikannya franchise utama Square yang melejit di pasaran hingga saat ini. Berkali-kali Square dirundung masalah finansial hingga akhirnya pada tahun 2003 Square bergabung dengan perusahaan saingannya ENIX dan melahirkan perusahaan baru SQUARE-ENIX (SE) yang terus bertahan hingga sekarang.
SE dikenal sebagai salah satu pembuat J-RPG terbaik yang pernah ada, fansnya tak terbatas hanya dari Jepang saja, namun seluruh dunia mengenal J-RPG buatannya. Bagi kamu yang hobi bermain game J-RPG dan belum pernah merasakan J-RPG milik SE, maka kamu wajib mencoba game J-RPG buatan SE. Kamu akan merasakan bagaimana indahnya dunia dan art yang dibuat SE, ceritanya yang keren dan sangat imajinatif, movie-nya yang keren, dan grafiknya yang luarbiasa indah. Sampai saat ini game J-RPG terbaik buatan SE menurut saya pribadi salah satunya adalah Xenogears.
Berkembangnya SE menjadi perusahaan yang lebih besar membuat developer asal Jepang ini merangkap menjadi publisher game, tak jarang game yang mereka tangani adalah game yang terbilang bagus, meskipun ada beberapa game yang menurut saya pribadi sedikit kurang, sebut saja seri Tomb Raider terbaru. Terjunnya SE dalam bidang lain seperti online game dengan Final Fantasy XI Online, dan Final Fantasy XIV A Realm Reborn Online, mobile game, perfilman, dan yang lain juga membuat SE menjadi salah satu perusahaan asia yang cukup disegani di seluruh dunia.
Ok, sampai disinilah pembahasan saya mengenai 5 developer terbaik sepanjang masa versi saya. Jika kamu memiliki list versimu sendiri beserta penjelasan mengenai developer tersebut, kamu boleh menambahkannya di kolom komentar. Ingat selalu untuk menghargai developer game dengan membeli game mereka yang asli, karena mereka bekerja keras hingga nyaris bangkrut demi memberikan sesuatu untukmu dalam bentuk game. Menabunglah jika kamu belum cukup banyak uang.