5 Fakta SnackVideo Yang Harus Kamu Tahu

SnackVideo

SnackVideo kini tengah trending dan menjadi buah bibir dikalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya, aplikasi video pendek pesaing TikTok ini sangat gencar mengiklankan aplikasinya di platform seperti Youtube dan sosial media lainya.

Selain itu, SnackCideo juga mengiming-imingi masyarakat Indonesia jika mereka akan membayar para pengguna apabila mau menyelesaikan tugas-tugas sederhana setiap harinya.

Oleh karena itu, banyak orang mengaitkan aplikasi ini sejenis dengan TikTok Cash yang booming beberapa waktu lalu di kalangan warganet karena mereka akan membayar setiap pengguna dengan menyelesaikan tugas yang diberikan.

Namun, apakah benar informasi yang selama ini beredar di kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kami akan memberikan 5 fakta SnackVideo yang harus kamu ketahui agar tidak salah persepsi.

1 Ilegal versi OJK

Ya, Fakta SnackVideo pertama adalah aplikasi ini kini masuk dalam entitas ilegal versi Otoritas Jasa Keuangan(OJK) dan Satgas Waspada Investasi(SWI) Republik Indonesia. Aplikasi ini masuk daftar entitas Ilegal karena tidak mempunyai izin melakukan investasi di Indonesia.

Selain itu, Aplikasi ini juga diduga kuat sebagai aplikasi money game(permainan uang) sehingga OJK memasukanya dalam kategori ilegal. Hal ini bisa terjadi mungkin karena SnackVideo membayar para pengguna mereka dengan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

2 Aplikasi berasal dari China

SnackVideo adalah sebuah aplikasi video pendek yang dikembangkan oleh perusahaan dari China yang bernama Beijing Kuaishou Technology Pte, Ltd. Aplikasi ini pada awalnya dikembangkan sebagai aplikasi pembuat dan berbagi gambar GIF pada 2011. Kemudian, pada tahun 2012 aplikasi ini bertransformasi menjadi aplikasi komunitas berbagi video pendek.

Sebenarnya, SnackVideo memiliki nama asli Kuaishou di negara asalnya, yaitu China. Sebagai aplikasi video pendek, aplikasi ini memang tidak sepopuler dengan TikTok yang merupakan sainganya.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

3 Tencent di balik SnackVideo

Tencent, salah satu raksasa teknologi dunia asal China itu adalah salah satu investor yang menyokong aplikasi video pendek ini. Mereka menjadi salah satu investor Kuaishou sejak 2017 silam dengan menanamkan modal senilai $ 2 juta dollar Amerika, atau sekitar Rp 28.136.600.000 kurs saat ini.

Tencent sendiri terkenal telah menanamkan banyak uangnya pada start-up yang ada di dunia termasuk di Indonesia. Beberapa perusahaan start-up yang mendapatkan suntikan dana dari Tencent diantaranya adalah Gojek dan Shoope Indonesia.

4 Tidak seperti TikTok Cash

Fakta ke-empat adalah jika selama ini masyarakat mengaitkan antara TikTok Cash dan SnackVideo adalah sama. Faktanya, kedua aplikasi tersebut adalah hal yang berbeda.

TikTok cash sendiri adalah sebuah bisnis bodong yang dibuat oleh orang yang tidak bertangung jawab dan mengatasnamakan TikTok. Sedangkan, SnackVideo merupakan aplikasi video pendek yang dikembangkan dan sangat populer bahkan bersaing dengan TikTok. Sehingga, kredibilitas SnackVideo masih bisa diperimbangkan.

Walau aplikasi ini mengiming-imingi membayar dengan menyelesaikan beberapa misi harian. SnackVideo relatif lebih aman dibanding TikTok Cash yang secara jelas tidak memiliki informasi terkait perusahaan mereka. Selain itu, mereka juga tidak mewajibkan para penggunanya untuk menanamkan modal ketika ingin menukarkan koin yang mereka dapatkan.

5 Masuk Daftar Hitam India Bersama PUBG dan 188 Aplikasi

Fakta terakhir adalah SnackVideo merupakan aplikasi yang masuk dalam daftar hitam atau Blacklist dari negara India. Aplikasi ini masuk dalam daftar hitam bersama dengan TikTok, game populer seperti PUBG, Mobile Legends dan total 118 Aplikasi dari negara China. India beralasan jika pemblokiran aplikasi ini karena adanya masalah keamanan data para pengguna.

Perlu diketahui, pada tahun 2020, hubungan antara India dan China pada tahun 2020 menegang sehingga memicu aksi Boikot produk China. Oleh karena itu, banyak yang menilai keputusan India tersebut karena masalah isu politik yang memanas dari kedua negara tersebut.

 


Jangan lupa untuk membaca artikel dan berita menarik lainya tentang tech dari Rizki

For tech news, tech review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com
Exit mobile version