5 Penyakit Yang Sering Muncul Karena Keseringan Main Game

penyakit akibat main game

Bermain video game memang merupakan kegiatan yang mengasikan baik untuk sekedar bersenang-senang maupun untuk membunuh waktu. Dari anak-anak sampai orang tua senang barmain video game apalagi diwaktu sekarang ini sudah banyak perangkat canggih yang dapat memanjakan mata gamer dengan grafis yang sangat apik. Waktu berjam-jam yang dihabiskan menjadi tidak terasa ketika sedang asik bermain baik sendiri maupun bersama dengan orang lain. Bahkan ada yang rela mengorbankan waktu istirahatnya untuk bermain entah untuk menamatkan suatu judul game, menaikkan level pada game online, ataupun sekedar bermain bersama dengan teman.

Hal ini tentunya menjadi tidak baik ketika waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan yang berguna bagi kesehatan tubuh seperti berolahraga dan istirahat malah digunakan untuk bermain video game. Banyak akibat buruk dan penyakit yang akan timbul akibat duduk terlalu lama dan terpaku pada layar video game. Berikut adalah penyakit-penyakit yang sering timbul tersebut.

1. Carpal Tunnel Syndrome

Penyakit ini telah lama dikaitkan dengan penggunaan komputer yang melebihi batas wajar, sehingga tidak mengherankan bahwa itu juga merupakan gejala fisik kecanduan bermain video game. Menurut penelitian dari Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Amerika, batas waktu wajar untuk penggunaan komputer dan monitor televisi adalah dua jam dalam satu hari. Ketika melewati batas tersebut, saraf utama antara lengan bawah dan pergelangan tangan akan mulai tertekan akibat penggunaan mouse komputer yang juga dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Hal ini terjadi ketika terowongan karpal – daerah pergelangan tangan yang menaungi saraf utama dan tendon – menjadi teriritasi atau bengkak. Dapat juga terjadi ketika menggunakan video game kontroler secara berlebihan.

Selain itu, posisi penempatan mouse dan keyboard juga menjadi salah satu faktor penyebab penyakit ini. Bila ketinggian meja tidak sesuai dengan posisi tubuh yang menyebabkan posisi keyboard tidak dalam jangkauan lengan yang wajar, pergelangan tangan mungkin akan terpaksa ditekuk untuk menyesuaikan dengan posisi keyboad, sehingga dalam jangka panjang bisa menyebabkan cedera. Begitu juga dengan penempatan mouse yang disebabkan oleh ruang di atas meja yang tersedia.


 

2. Migrain

Salah satu jenis sakit kepala yang sering dikeluhkan oleh masyarakat yang hidup di kotakota besar adalah sakit kepala sebelah atau yang lebih dikenal dengan nama migrain. Penyakit ini umumnya menyerang para remaja baik perempuan maupun laki-laki yang memiliki kesibukan ekstra sehingga terkadang lupa waktu makan dan minum. Dapat juga terjadi pada orang-orang yang dalam satu harinya menghabiskan banyak waktu untuk duduk baik didepan komputer, monitor, maupun hanya sekedar menghabiskan waktu. Sakit kepala migrain biasanya dimulai di satu tempat, perlahan-lahan menyebar, dan semakin menyakitkan seiring dengan berjalannya waktu.

Dalam kasus yang parah, nyeri bisa begitu ekstrim yang menyebabkan penderita merasa mual dan muntah. Biasanya akan sensitif terhadap cahaya dan kebisingan yang berlebih sehingga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Seseorang yang bermain video game untuk waktu yang lama lebih rentan terhadap migrain karena memerlukan konsentrasi yang intens dan ketegangan yang terjadi pada pada mata.


 

3. Gangguan Tidur / Insomnia

Tidur dapat dibagi menjadi dua tipe/fase, yaitu tidur REM dan non-REM (NREM). Dalam tidur yang normal, kedua fase tersebut selalu terjadi dengan durasi sekitar 90 menit per fase. NREM sendiri memiliki 4 fase, dimana fase ke-empat merupakan fase paling dalam/lelap. Fase REM merupakan fase ke-empat tersebut dan sering disebut dengan fase mimpi. Namun ketika siklus itu terganggu, atau ketika seseorang tidak mengalami siklus REM dan NREM secara normal, tubuh akan mengalami berbagai efek buruk seperti merasa lelah, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, metabolisme tubuh terganggu, dan lain sebagainya.

Gangguan tidur disebabkan, sebagian, oleh stimulasi berlebihan dari otak akibat terlalu lama menatap layar sehingga mengganggu waktu dan kualitas tidur yang seharusnya. Namun, beberapa orang tidak bisa mendapatkan tidur malam yang baik hanya karena mereka berpikir berlebihan tentang judul video game yang mereka mainkan akibat efek dari intensitas ketika memainkan game tersebut.


 

4. Sakit Punggung

Nyeri punggung adalah perasaan nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliakal. Penyakit ini termasuk dalam jenis gangguan muskuloskeletal, yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer melewati batas normal mulai dari kelemahan otot dan tendon atau nyeri leher dan punggung sampai dengan trauma yang kumulatif. Penyebab nyeri pinggang yang paling sering adalah duduk terlalu lama dengan posisi yang sama, sikap duduk yang salah – yang biasanya disebabkan oleh posisi kursi yang juga salah baik itu sandarannya maupun posisinya terhadap monitor, dan aktivitas yang berlebihan.

Sakit punggung merupakan gejala fisik umum dari orang-orang yang kecanduan bermain game karena kebanyakan gamer tetap duduk di posisi yang sama selama berjam-jam untuk memainkan suatu judul game. Kurangnya gerakan tubuh selama bermain game menyebabkan kekakuan dan nyeri, tetapi bisa memburuk menjadi masalah punggung kronis.


 

5. Computer Vision Syndrome

Penyakit ini disebabkan karena menatap layar monitor komputer melebihi batas waktu wajar. Para gamer yang terlalu asik bermain game umumnya sering lupa pada hal tersebut dengan berbagai alasan. Entah karena sedang berada ditengah arena pertempuran yang tidak bisa dihentikan walau sejenak untuk beristirahat, sedang asik mengobrol dengan teman bermain, penasaran dengan alur cerita yang disuguhkan oleh game tersebut, dan masih banyak lagi alasan-alasan yang membuat para gamer betah menatap layar monitor.

Beberapa gejala dari penyakit ini yang sering timbul adalah sakit kepala, penglihatan kabur, sakit leher, kemerahan di mata, kelelahan, ketegangan mata, mata kering, iritasi mata, penglihatan ganda, vertigo / pusing, polyopia, dan kesulitan dalam memusatkan perhatian mata. Gejala-gejala ini dapat lebih diperburuk oleh kondisi pencahayaan yang tidak benar (misalnya cahaya monitor yang terlalu silau) atau udara bergerak menuju mata yang disebabkan oleh posisi penempatan kipas angin.

Exit mobile version