2017 telah menjadi tahun yang menakjubkan bagi dunia video game. Dengan banyaknya kejutan serta game yang memang tampil menakjubkan, kuartal ketiga ini tak ubahnya medan perang dari video game. Dimana mayoritas game-game yang telah diperkenalkan awal tahun atau bahkan tahun lalu akan dirilis untuk menyambut libur musim dingin.
Namun, dengan daftar panjang game-game yang akan dirilis mulai September ini hingga Desember nanti ada keraguan terhadap beberapa game yang akan dirilis nantinya. Bukan berarti game-game ini jelek, namun dengan pengalaman terhadap game-game yang berhasil membangun hype namun tidak bisa merealisasikannya ketika rilis tentunya membuat kita was-was dan sebaiknya waspada.
Daftar isi
Destiny 2
Game FPS milik Bungie ini memang membangun hype-nya dengan sangat baik terlebih nantinya game ini akan dirilis juga di PC meskipun nantinya dirilis lebih telat dari konsol. Destiny 2 sendiri kini memiliki cerita yang lebih berdampak dari seri pertamanya, AI musuh dan map baru, serta match yang kini lebih diseimbangkan. Tapi diluar hal-hal tersebut, Destiny 2 terasa tidak lebih dari ekspansi seri pertamanya. Yang tentunya memberi pertanyaan apakah itu cukup untuk memuaskan para fans ketika dirilis.
South Park: The Fractured But Whole
Diperkenalkan pada 2015 dan ditunda hampir satu tahun dari rencana rilis pada 2016, fans masih mengharap agar South Park: The Fractured But Whole akhirnya dapat dirilis tahun ini. Dengan tema baru namun mempertahankan konsep yang sama dengan seri pertamanya game ini tentunya diharapkan mampu menawarkan gameplay dan tentunya jokes-jokes kasar khas South Park yang disukai oleh para fansnya. Namun apakah Ubisoft mampu memaksimalkan penantian hampir setahun ini?
Middle-earth: Shadow of War
Salah satu hal yang mengganggu dari Shadow of War adalah ketika Warner Bros memperkenalkan sistem microtransaction ke dalam game ini. Secara teknis dan gameplay, Shadow of War merupakan sekuel yang layak dinanti. Namun dengan microransaction dimana kamu dapat membeli XP boost, loot chest, bahkan orcs tambahan untuk game single player dengan harga penuh tentunya terlihat konyol. Untuk apa memotong progres yang merupakan bagian dari gameplaynya?
Cuphead
Cuphead tentunya menjadi salah satu game non AAA yang menarik banyak perhatian dan penantian tahun ini. Terlebih dengan latar belakang sang pengembang yang tentunya banyak menarik simpati. Namun, dengan konsep yang terus bergeser karena masukan dari para fansnya. Akan jadi seperti apakah Cuphead nantinya, dan apakah ia bisa menawarkan sensasi gameplay yang tepat dengan style grafis retro seperti itu. Ataukah ia hanya akan menjadi sebuah mini-game yang dilalui begitu saja.
Need For Speed: Payback
Setelah rehat selama setahun tanpa seri baru, Need For Speed muncul di 2017 dengan Payback. Game ini pun mengambil formula yang sama dengan Underground – Most Wanted era dengan mengambil inspirasi dari film Fast Furious lewat aksi kejar-kejaran sinematiknya. NFS Payback juga menawarkan kelas baru seperti off-road dan drag bahkan modifikasi yang lebih masif dari NFS 2015. Namun pertanyaannya kini apakah Ghost Game akan mampu merealisasikan semuanya mengingat mereka kurang berhasil dengan NFS 2015.
Call Of Duty: WW2
Setelah penantian panjang dan harus melewati banyak seri berlatar masa depan, Activision akhirnya mengabulkan fans Call of Duty akhirnya mengabulkan permintaan para fans untuk membawa kembali seri COD kembali ke masa Perang Dunia. Tampil memukau ketika diperkenalkan pertama kali di E3 lalu, hingga sekarang COD WW2 terlihat hanya memfokuskan pada satu aspek dari gamenya yaitu Multiplayer. Tidak ada pengenalan cerita, karakter, atau apapun tentang single player campaign-nya. Akankah ini menjadi akhir era dari COD campaign?
Assassin’s Creed Origins
Senada dengan Need For Speed, Ubisoft juga melewatkan 2016 dan akhirnya memperkenalkan Assassin’s Creed Origins dengan latar belakang Mesir yang menakjubkan tahun ini. Banyaknya fitur baru serta beberapa perubahan di gameplay dan mekanik dari seri-seri terdahulunya memang terasa menyegarkan bagi serinya. Namun satu hal yang meragukan adalah Origins mulai tidak terasa seperti Assassin’s Creed. Origins tampil layaknya seperti Skyrim, yang berfokus pada elemen RPG dan free-roam-nya ketimbang permainan stealth dan assassination-nya.
Itulah daftar game-game meragukan yang akan dirilis pada tahun ini. Perlu diingat bahwa game-game ini tetap berpotensi untuk tampil menakjubkan ketika nantinya dirilis. Hanya saja beberapa hal yang ditulis di atas mungkin bisa menjadi catatan untuk setiap game bahwa mereka juga memiliki kemungkinan tidak dapat tampil maksimal dan memenuhi semua permintaan dari para fans. Dan semoga saja hal tersebut tidak terjadi nantinya ketika dirilis.