7 Game Anime “Underrated” di Steam yang Patut Dicoba

Quantum

Game anime adalah genre yang bisa dibilang sebagai fenomena unik dalam lingkungan pasar game. Tag ‘anime’ di Steam dan gaya visual khas yang sering dipakai dalam kartun-kartun Jepang bisa menjadi daya jual yang sering kali cukup untuk membuat game tersebut terkenal dalam kalangan penggemar game jejepangan, atau kasarnya, wibu.

Namun, ada beberapa game anime yang berkualitas dan seru, namun tidak mendapat popularitas yang sama dengan game seperti Atelier Ryza atau Code: Vein. Hal tersebut sangat disayangkan, karena game-game underrated ini sebenarnya juga memiliki daya jual yang tinggi. Sehingga dalam artikel ini, saya akan membahas tentang 7 game anime underrated di Steam yang patut kalian coba.

1. Little Witch Nobeta

Jika kalian mendengar kata “Dark Souls tapi anime”, kemungkinan game pertama yang kalian pikirkan adalah Code: Vein. Tapi, apakah kalian pernah dengar tentang Little Witch Nobeta?

Little Witch Nobeta adalah game anime soulslike yang dirilis resmi pada tahun 2020. Dalam game ini, kalian bermain sebagai seorang penyihir cilik bernama Nobeta, dan cara utama kalian mengalahkan musuh-musuh kalian adalah dengan berbagai macam sihir. Dibanding dengan Code: Vein, Nobeta menggunakan gaya visual yang lebih cerah, dan jalan cerita yang tidak terlalu dark.

Page Steam untuk Little Witch Nobeta bisa dibuka di sini.

2. Quantum Protocol

Kapan terakhir kalian main card game yang digital dan single player? Yu-Gi-Oh! GX Tag Force di PS2? Tag Force 5 di PSP?

Di tahun 2021, card game single player sudah langka, di luar card game roguelike seperti Slay the Spire. Jika kalian penggemar Tag Force PS2 seperti saya, dan kalian mencari experience yang sama, akan lebih baik jika kalian mainkan Tag Force lagi saja melalui emulator. Namun, di masa kekeringan ini, Quantum Protocol membawakan experience card game single player yang cukup menarik tanpa terlalu mengarah ke roguelike.

Selain gameplay, Quantum Protocol juga membawakan gaya visual yang menawan, dan waifu yang cantik-cantik. Tunggu apa lagi?

Page Steam untuk Quantum Protocol bisa dibuka di sini.

3. The House in Fata Morgana

Visual novel adalah salah satu genre yang paling marak dengan game anime. Baik visual novel yang berbau dating sim, maupun yang tidak, banyak sekali game visual novel yang menggunakan gaya visual anime. Untuk sukses dalam pasar seperti itu, sebuah visual novel harus memiliki keunikannya sendiri, dan saya merasa bahwa The House in Fata Morgana memiliki keunikan yang sangat kuat.

Saya tidak bisa jelaskan plotnya dalam artikel ini, karena hal tersebut akan termasuk spoiler. Jika kalian penasaran akan konsep ceritanya, maka kalian bisa cek video di atas.

Page Steam untuk The House in Fata Morgana bisa dibuka di sini.

4. Azure Striker Gunvolt

2015 adalah tahun yang cukup ‘kekeringan’ bagi penggemar Mega Man. Game terakhir yang dirilis Capcom untuk seri tersebut adalah Mega Man 10 pada tahun 2010, dan keluarnya Keiji Inafune dari Capcom menjatuhkan harapan akan game Mega Man baru. Oleh karena itu, banyak studio lain yang berbondong-bondong untuk membuat “spiritual successor” Mega Man. Salah satunya adalah Azure Striker Gunvolt, yang terinspirasi oleh seri Mega Man Zero.

Dalam Azure Striker Gunvolt, pemain mengambil peran Gunvolt, yaitu seorang “adept” (basically mirip-mirip mutan dari X-Men) dengan kemampuan mengendalikan petir. Dengan karakter-karakter yang unik dan mudah disukai (apalagi main heroine-nya), sisi story Gunvolt tidak kalah kuat dari gameplay-nya.

Page Steam untuk Azure Striker Gunvolt bisa dibuka di sini.

5. ICEY

Ada beberapa game yang menggunakan unsur “breaking the fourth wall” dalam membangun naratif, contohnya Undertale dan OneShot. ICEY adalah salah satu dari kumpulan game tersebut. Nilai jual utama dari ICEY adalah interaksi antara pemain dan narator, dan juga banyaknya ending yang bisa didapat tergantung dari apa yang pemain lakukan.

Selain unsur tersebut, gameplay ICEY juga mengedepankan aksi. Mirip dengan game seperti Devil May Cry, pemain bisa unlock banyak serangan baru dalam ICEY, dan menggunakan moveset yang terus berevolusi.

Page Steam untuk ICEY bisa dibuka di sini.

6. Deathsmiles

Rasanya tidak mungkin kalau ada seorang wibu yang mengaku kalau mereka tidak tahu Touhou Project. Namun, mungkin ada beberapa dari kalian yang hanya tahu Touhou dari fan content dan musik di Youtube, dan tidak tahu kalau Touhou adalah game top down shooter seperti Galaga atau B-Wings, dengan fitur bullet hell. Dan kemungkinan lebih banyak lagi yang tidak tahu kalau Touhou bukan satu-satunya game shooter yang menukar pesawat perang dengan karakter anime.

Deathsmiles adalah game side-scrolling shooter rilisan Cave, yaitu studio yang terkenal dari game shooter lainnya seperti Ikaruga. Selain menggunakan karakter anime sebagai player character, Deathsmiles juga menggunakan visual yang berkesan occult dan mistis, seperti dekorasi yang bisa kalian temukan saat Halloween.

Page Steam untuk Deathsmiles bisa dibuka di sini.

7. CrossCode

Jangan tertipu oleh gaya visual pixel art-nya — jika kalian mencari pengalaman single player dengan jalan cerita dan dunia yang mirip dengan anime seperti Sword Art Online atau Log Horizon, dan juga memiliki gameplay yang seru dan tidak asal-asalan, maka CrossCode adalah game yang kalian tunggu-tunggu.

Dalam CrossCode, kalian bermain sebagai Lea, seorang android yang memiliki amnesia. Kalian akan bertualang di dalam dunia CrossWorlds, yaitu sebuah MMORPG virtual yang serupa dengan MMORPG di dunia Sword Art Online, atau The World dari .hack.

Page Steam untuk CrossCode bisa dibuka di sini.

Selain tujuh game di atas, apakah kalian tahu tentang game anime underrated lainnya? Silakan komen di bawah!


Untuk membaca artikel tentang game anime dan konten-konten menarik lainnya, silakan baca artikel-artikel lain dari saya, Jothias Edbert. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version