Game developer tentu ingin pemain mereka bersenang-senang dengan karya mereka. Oleh karenanya, mereka membuat mekanik semudah mungkin untuk dimengerti selama “fun” untuk dimainkan.
Daftar isi
Guide Internet di Game yang Kompleks
Namun beberapa game justru ingin menantang pemain dan membuat sistem yang begitu kompleks atau sengaja dibuat ambigu, wajar apabila pemainnya akan buka internet untuk mencari bantuan.
Meskipun begitu, game-game berikut ini sukses di pasar dan terus bertambah komunitasnya yang membuat laman Wiki, guide, dan forum mereka semakin padat berisikan bantuan-bantuan untuk pemain baru.
Berikut ialah game-game yang dijamin akan membuatmu buka laman Internet untuk cari tahu cara bermainnya.
1. Dwarf Fortress
Dwarf Fortress adalah game sandbox di mana kamu mengurus koloni dwarf untuk bertahan hidup. Itu menjadi deskripsi dasar yang dapat saya jelaskan dari game yang amat kompleks ini.
Di luar dari visualnya yang begitu sederhana, bahkan di versi rilis ulang, Dwarf Fortress menjadi game yang begitu kompleks dari segi mekanik sampai-sampai dibutuhkan guide in-game khusus yang menjelaskan satu persatu sistem di dalam game.
Tetapi bahkan setelah kamu tamatkan tutorial, kamu mungkin akan dibuat bingung untuk jalankan apa yang harus dilakukan selanjutnya, bagaimana cara membuat objek tertentu, dan apa yang baru saja saya lihat.
Apabila kamu seorang masokis, kamu bisa mencoba versi original yang terlihat seperti malware Rusia karena absennya grafik.
2. Warframe
Warframe merupakan game aksi fokus grinding di mana kamu akan jalankan sejumlah misi dan kumpulkan material untuk membuat armor dan senjata baru. Mau kamu pemain bayar atau juga free-to-play, kamu pada akhirnya akan harus melalui fase grinding parah untuk mencari material yang kamu inginkan.
Yang menjadi permasalahan ialah game tidak begitu menjelaskan di mana kamu akan menemukan material yang dimaksud, setidaknya dari versi terakhir yang saya mainkan beberpa tahun silam.
Oleh karenanya, kamu akan terjun ke Wikiguide atau forum untuk mencari di mana kamu bisa dapatkan material itu, meta apa yang lagi “OP”, dan cara membangun build yang pas pada umumnya.
3. Path of Exile
Path of Exile singkatnya ialah Diablo, tetapi gold diganti dengan batu warna warni, yang di mana terkadang batu itu kasih skill. Bermain game ini secara buta dijamin akan membuatmu bingung dalam membuat build yang benar.
Path of Exile tidak miliki deretan skill tree layaknya tipikal ARPG, melainkan sederet passive yang begitu luas, pemain baru pasti dibuat tercengang mau pilih yang mana. Skill aktif dan modifier sendiri datang dari batu warna-warni yang disebutkan sebelumnya.
Untuk dapatkan batu tersebut, kamu antara berharap dengan RNG, atau juga barter batu warna-warni lainnya yang tidak memberikan skill karena game ini tidak ada sistem mata uang konvesional, melainkan barter seperti zaman purba.
Bermain tanpa guide hampir dapat dipastikan membuat kamu yang pemain baru berakhir dengan build asal-asalan yang tidak ada damage dan mati cepat ketika masuk late-game.
4. Terraria
Terraria itu cuman Minecraft tapi 2D, itu kata mereka yang mungkin tidak pernah sentuh game ini selama lebih dari 2 jam. Meski secara konsep memang tak salah, Terraria lebih fokus pada elemen petualang dan dungeon ketimbang kreativitas yang diusung oleh Minecraft.
Terraria punya 5.000 item lebih di dalam game yang terbagi dari furnitur, senjata, armor, consumable, dan lain-lain. Memang pada awal game kamu hanya diberi seporsi kecil dari item yang ada, tetapi semakin lama kamu bermain, semakin banyak senjata baru, armor baru, dan monster baru untuk ditemukan.
Karena sangking banyaknya konten di dalam game, besar kemungkinan kalau pemain baru akan bingung resep dalam membuat objek tertentu dan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
5. Valheim
Valheim kurang lebih sama seperti Terraria, tetapi dalam perspektif 3D. Game miliki aspek survival dan bangun-bangun furnitur layaknya game indie lainnya, tetapi fokus dari game juga datang dari aspek petualangan.
Banyak yang menyebut Valheim bagaikan MMO yang dimainkan sendiri, dan hal tersebut kurang lebih tepat dalam mendeskripsikan game tersebut. Pemain baru dijamin akan dibuat bingung harus kemana selanjutnya, bagaimana cara membunuh bos tertentu, dan kenapa mereka terus-terusan mati tertimpa batang pohon.
6. Semua Game Soulslike
Dark Souls, Bloodborne, Sekiro dan Elden Ring memiliki satu kesamaan. Semuanya pasti membuatmu ingin buat guide di internet.
Tak hanya gameplay yang sulit, membuatmu ingin cari tahu kalau ada cara lebih mudah untuk kalahkan sesi tertentu, tetapi secara desain level, game Soulslike kemungkinan bakal membuatmu bingung harus kemana.
Dan game soulslike juga miliki sistem questing khas yang di mana game tidak beritahu kamu apapun harus melakukan apa selanjutnya agar tahu akhir dari kisah karakter tertentu. Tak jarang game meminta pemain lakukan hal yang di luar nalar seperti melakukan emote tidur selama 30 detik di sarang burung yang game tidak pernah kasih tahu atau jelaskan kalau itu yang harus dilakukan.
Tanpa guide, mungkin mustahil orang bisa tahu cara dapatkan ending tertentu di game-game ini. Membuatmu benar-benar bertanya bagaimana orang-orang di internet bisa tahu kalau ini dan itu adalah tahap selanjutnya.
7. Semua Game Strategi Paradox Interactive
Orang-orang memandang game strategi dari Paradox Interactive seperti Crusader Kings, Europa Universalis, Victoria, dan lain-lainnya sebagai “game excel”. Dan saya tidak dapat menyalahkan mereka.
Semua game grand strategy dari Paradox Interactive memaksamu untuk membaca banyak hal, dan bahkan bisa dibilang itu bagian dari gameplay. Tak ada cutscene mewah, tak ada aksi intens, semuanya terjadi dalam bentuk visual sederhana dan teks.
Game strategi mereka tidaklah ramah untuk pendatang baru, dan tidak ramah untuk mereka yang tidak ingin investasikan waktu membaca dinding teks. Ini membuat katalog game publisher ini selalu niche dalam industri game.
8. Semua Game MOBA
MOBA menjadi genre yang mau tak mau mengharuskanmu mengerti semua mekanik di dalam game. Kamu yang benar-benar buta dan baru terjun ke genre ini kemungkinan besar akan dibuat bingung harus melakukan apa.
Meski objektif di tiap pertandingan dapat diringkas “hancurkan markas musuh”, fungsi karakter, membuat item yang ideal, dan strategi untuk menghancurkan markas musuh tadi dipenuhi dengan ribuan kemungkinan yang dapat terjadi.
Kamu perlu guide internet atau sekurang-kurangnya orang yang sabar untuk mengajarimu tiap fungsi di game. Setelah mengerti mekanik dasarnya, itu baru menjadi tahap awal untuk menguasai genre ini.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang G-list beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com