Game dengan Komunitas Paling Toxic – Bermain Game bisa menjadi pilihan yang bagus setelah selesai mengerjakan kegiatan. Pastinya bermain game bertujuan untuk melepas jenuh dan mengejar rank agar menjadi pemain terbaik dalam game tersebut.
Namun yang terjadi malah sebaliknya. Tujuan bermain untuk menyenangkan hati dan melepas jenuh berakhir menjadi Badmood dan Toxic akibat ulah pemain lain. Setelah menjadi kesal, banyak pemain yang membuat postingan di group komunitas game yang dimainkan. Namun bukannya mendapat dukungan, yang didapat malah caci maki oleh para fans game tersebut.
Hal ini sudah sering terjadi, mulai dari masalah dalam game hingga berujung di social media. Banyak sekali gamer toxic yang senang membuat orang lain menjadi kesal. Hal tersebut biasanya dilakukan untuk kepuasan pribadi mereka saja, atau bentuk lingkaran setan untuk membalas perlakuan orang lain kepada mereka.
Pada artikel ini, penulis akan menjelaskan 7 Komunitas Game paling Toxic yang dapat membuat kamu emosi. Jika game kalian masuk kedalam list ini, sudah saatnya komunitas tersebut berubah menjadi lebih baik. Berikut adalah list dari game – game tersebut.
Daftar isi
7 Game dengan Komunitas Paling Toxic, Nomor 5 Bikin Mengenang!
1. Mobile Legends
Jika berbicara komunitas toxic, pastinya banyak sekali gamer yang langsung menyebut game ini. Mobile Legends merupakan game Mobile Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) yang sangat populer SEAgalaksi, begitulah perkataan para hater game tersebut.
Pastinya jika game itu populer, pasti tidak akan jauh dari komunitas yang toxic. Kalian pasti akan menemukan paling tidak satu pemain dalam 9 dari 10 game yang kalian mainkan. Selalu saja kalian menemukan pemain yang berkata kasar dan bahkan melakukan Troll agar kalian kalah. Bahkan untuk mode Classic pun, sudah ada sebutan Preman Klasik kepada pemain yang hanya jago di mode tersebut.
Drama pun tidak luput dari game ini. Sering sekali terjadi drama dalam game ini, salah satunya yang viral beberapa waktu lalu dimana Oknum komunitas game ini melakukan Report massal akun sosial media tim esports dan pemainnya. Kelakuan Toxic seperti itu membuat game ini masuk kedalam list ini.
2. Free Fire
Game kedua yang masuk kedalam game ini adalah Free Fire. Game Battle Royale Mobile yang satu ini selalu identik dengan Bocil (Bocah Cilik) yang berkata kasar dan melakukan Top-up tidak wajar.
Komunitasnya sendiri juga dianggap toxic. Banyak bocil yang berkata tidak sopan dan memamerkan top-up mereka di sosial media sambil merendahkan pemain lain. Drama dalam komunitas game ini pun juga sering terjadi.
Beberapa waktu lalu, seorang wanita dibawah umur kabur dari rumahnya agar bertemu dengan teman pria yang ia kenal dari game ini. Tidak hanya itu, bahkan ada bocil yang melakukan top-up dengan menggunakan uang orang tuanya.
Banyak gamer yang setuju bahwa game ini memiliki komunitas yang toxic karena banyaknya anak – anak yang berkata kasar dan melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
3. CS:GO
Counter Strike: Global Offensive adalah game FPS dari seri Counter Strike yang sangat legendaris. Game ini sudah sangat terkenal karena memiliki gameplay yang tactical dan esports yang seru untuk diikuti.
Tentunya jika sebuah game sangat populer, akan banyak pemain toxic yang memainkan game tersebut. Setiap kamu bermain, alangkah baiknya tidak bermain sendirian karena nantinya akan ada pemain yang selalu melakukan hal toxic didalam game dan merusak pengalaman bermain kamu.
4. Ayodance
Tentu saja game joget – joget penuh drama akan masuk list ini. Game Rhythm yang sangat populer di Indonesia ini sering memiliki drama dalam gamenya. Meskipun game ini memiliki
Mulai dari adu argumen didalam game menggunakan Broadcast untuk memamerkan kekayaan, drama NTR, dan bahkan baku hantam secara nyata pun pernah terjadi. Di sosial media pun juga kerap terjadi drama yang berhubungan dengan percintaan dari game ini.
Meskipun gamenya sangat seru, namun komunitas dalam game ini sering sekali memiliki drama sehingga banyak gamer yang menganggap bahwa komunitas game Ayodance cukup toxic.
5. Genshin Impact
Game Wibu yang satu ini juga memiliki komunitas yang cukup toxic. Meskipun game nya sangat seru, tetapi banyak sekali pemainnya yang gemar toxic di sosial media. Banyak pemain yang Salty dan menjadi toxic melihat hasil Gacha pemain lain.
Toxic dalam komunitas ini tidak hanya berkata kasar, sering sekali pemain yang memamerkan hasil gachanya berakhir dengan akun sosial medianya menjadi mengenang / dianggap meninggal. Tidak hanya itu saja, bahkan game ini kerap diberi bintang 1 di Playstore karena kekesalan para pemain.
Namun, pemain toxic tidak hanya berhenti dengan memberi bintang 1 saja, mereka juga memberikan bintang 1 kepada game lain yang tidak ada hubungannya dengan Genshin Impact. Semoga saja kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
6. Dota 2
Jika berbicara tentang game toxic, tentunya Dota 2 juga masuk dalam list tersebut. Pastinya setiap bermain game ini, pemain selalu menemukan paling tidak satu pemain yang toxic dalam permainan.
Jika kamu membuat kesalahan dalam permainan, maka kamu akan mendapat cacian hingga akhir permainan. Bahkan berdasarkan survey, Dota 2 termasuk game dengan komunitas paling toxic. Dan yang lebihnya, pemain yang toxic itu mayoritas berasal dari region South East Asia.
Jika kalian ingin belajar berkata kasar menggunakan berbagai bahasa, Dota 2 mungkin bisa menjadi pilihan untuk belajar kata – kata tersebut.
7. League of Legends
Game ini mungkin tidak memiliki pemain yang besar di Indonesia, namun game ini tentunya memiliki komunitas yang sangat besar secara Global. League of Legends adalah game MOBA yang sangat populer di luar sana.
Game ini juga tidak disarankan untuk kamu yang gampang emosi karena sama seperti dota 2, jika kamu melakukan kesalahan sedikit saja, maka tim kamu akan langsung melontarkan kata cacian dalam berbagai bahasa.
Nah itulah 7 Game dengan Komunitas Paling Toxic. Jika game kesayanganmu berada dalam list ini, kurangilah tindakan toxic yang merugikan pemain dan juga developer game tersebut. Tingkatkan Positive Mental Attitude ketika bermain dan juga di sosial media.
Baca juga informasi menarik lainnya dari Gamebrott terkait Game Android atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com