7 Game Pixel dengan Cerita Terbaik 2021 – Part 1

Game Pixel Cerita Terbaik

Di masa kini, game pixel adalah representasi dari bagaimana video game dibuat di masa lalu. Namun berbeda dengan masa itu, kini developer membuatnya dengan tampilan visual yang jauh lebih apik dibanding Contra atau Super Mario pertama karena jumlah pixel yang diberikan lebih banyak.

Tampilannya yang kotak-kotak cenderung membuat sebagian orang melihatnya sebagai game burik, namun hal yang mereka sebut burik tersebut sebenarnya telah diupgrade sedemikian rupa menjadi lebih baik. Tak hanya dari visual, namun juga frame-per-second yang jauh lebih baik jika dibandingkan game jadul.

Jika di masa lalu game pixel hanya fokus pada gameplay simple dan menyenangkan, maka di masa kini ia berubah menjadi salah satu game dengan cerita maupun musik yang bisa disandingkan dengan judul AAA di luar sana.

Dalam artikel ini, kami telah merangkum sekitar tujuh game pixel yang memiliki cerita terbaik. Apa saja gamenya? Yuk langsung saja kita simak. Perlu diingat, ini adalah part 1 yang mana kami akan melanjutkannya di part 2 dan seterusnya.

Disclaimer

7. Undertale

Undertale mungkin adalah salah satu proyek iseng karya fans EarthBound yang menjadi fenomena dunia berkat musik dan ceritanya karena musiknya sangat mirip. Dibuat oleh seorang komposer musik Toby Fox dan rekan-rekan yang membantunya, Undertale ceritakan kisah seorang anak manusia yang terdampar di Underground, sebuah dunia yang menjadi tempat tinggal para monster setelah diusir dari dunia atas akibat peperangannya melawan manusia.

Di awal cerita kamu akan dikenalkan oleh karakter bunga bernama Flowey yang mengajarkanmu dasar permainan Undertale untuk meningkatkan LV atau LOVE dengan mendapatkan EXP via membunuh para monster.

Saat Flowey menunjukkan wujud aslinya dan berusaha mengambil jiwa anak tersebut, ia diselamatkan oleh Toriel, monster perempuan berwujud kambing yang mengajarkannya untuk menyelesaikan masalah di Underground tanpa membunuh. Toriel juga berusaha mengadopsi manusia dan melindunginya dari Asgore Dreemurr, raja di Underground. Di setiap pertempuranmu di sini akan hantarkanmu pada ending yang berbeda, dengan kata lain moral dan keputusanmu akan diuji di sini.

6. CrossCode

Meskipun hadir dengan puzzle yang mungkin bisa bikin kamu frustasi, namun CrossCode miliki cerita yang sangat menarik untuk diikuti. Game action hack n’ slash tersebut awalnya ceritakan seorang perempuan bernama Shizuka Sakai yang berjuang untuk menyelamatkan saudara lelakinya, namun sayang setelah ia menemukannya, saudaranya tersebut justru mati di pangkuannya.

Kisah perkenalan tersebut kemudian berlanjut pada seorang tokoh perempuan bernama Lea yang kehilangan ingatan masa lalunya. Ia kemudian diberitahu seseorang bernama Sergey Asimov yang paksanya bermain MMORPG berjudul CrossWorlds untuk mengembalikan ingatannya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Lea kemudian diserang oleh seseorang bernama Blue Avatar yang paksanya pergi ke game area, di sana Lea berteman dengan player bernama Emilie dan membentuk sebuah guild bernama First Scholars. Mampukah Lea mengembalikan ingatannya? Apakah ia adalah sosok Shizuka Sakai yang ada di awal kisahnya?

5. The Lion’s Song

The Lion’s Song adalah kumpulan kisah dari beragam karakter berbeda dari setiap episodenya. Namun sebuah garis lurus yang bisa menyatukan semua kisahnya adalah bahwa 90% tokoh utamanya adalah seorang seniman. Sisanya adalah seorang matematikawan.

Di episode pertama, player akan diperkenalkan dengan seorang musisi bertalenta bernama Wilma yang kemudian diundang oleh seorang profesor bernama Arthur Caban untuk bermain di Vienna. Ia membujuk Wilma bahwa musisi muda tersebut akan menjadi bagian utama dari masa depan musik modern.

The Lion’s Song miliki sistem gameplay “Choice Matters” yang akan menentukan masa depan para tokohnya. Gamenya kini gratis di Epic Games Store saat tulisan ini ditulis pada tanggal 14 Maret 2021. Sementara episode 1-nya bisa kamu nikmati gratis di Steam.

4. To The Moon

Kisahkan sepasang dokter yang berusaha mewujudkan impian terakhir pasiennya sebelum meninggal, To The Moon akan bawamu ke kisah sedih paling menyayat hati dari para pasiennya. Sama persis dengan judulnya, game ini ceritakan keinginan pasiennya untuk menuju bulan.

Kamu akan perankan Dr. Eva Rosalene dan Dr. Neil Watts untuk mewujudkan impian Johnny Wyles yang ingin ke bulan tanpa sebab karena ia sendiri lupa. Dari sini kamu akan menemukan bagaimana memori Johnny di masa lalu bersama istrinya yang telah pergi lebih dulu ke alam sana dan janji mereka berdua yang romantis, namun juga bisa membuatmu menitikkan air mata.

To The Moon adalah representasi cerita pasien dengan penyakit psikologis yang tak tersirat secara gamblang, namun dapat kamu temukan dalam percakapan gamenya.

3. Finding Paradise

Diantarkan dengan sebuah prekuel gratis berjudul A Bird’s Story, Finding Paradise adalah sekuel dari To The Moon yang kembali bawamu pada kisah sedih pasien yang jamin akan membuat air matamu berontak. Kamu masih perankan Dr. Eva Rosalene dan Dr. Neil Watts yang kini ditugaskan untuk mewujudkan impian dari Colin Reeds yang semasa hidupnya tidak menemukan apa yang ia inginkan.

Di tengah cerita kamu akan menemukan bagaimana ingatan Colin di masa lalu dengan kehidupannya yang sempurna. Ia miliki keluarga yang baik dan pencapaian yang luar biasa. Namun ia tak bisa tenang karena ada suatu hal yang pada akhirnya kedua dokter tersebut temukan menjadi salah satu penyebabnya yang mempertanyakan moralmu.

Sama seperti seri pertamanya, game ini ceritakan bagaimana pasien memiliki penyakit psikologis yang tentu saja harus kamu temukan sendiri dengan membaca dan mengikuti kisahnya. Finding Paradise adalah game yang fokus pada cerita dan sedikit tentang gameplay, kami tidak bisa membocorkannya di sini karena ini adalah konten utamanya.

2. Rakuen

Rakuen merupakan salah satu game dengan kisah menarik lain yang mungkin akan membuatmu sedikit berpikir karena semua konklusi akhirnya terdapat di penghujung ceritanya. Dibuat oleh salah satu rekan developer yang juga membuat To The Moon dan Finding Paradise yakni Laura Shigihara, gamenya ceritakan seorang anak kecil yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit ditemani ibunya.

Untuk melepas kejenuhan dalam rumah sakit, Ibunya kemudian menceritakan sebuah kisah dalam buku anak berjudul Rakuen atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti Surga. Dalam bukunya diceritakan sebuah tempat bernama Rakuen yang dijaga oleh Guardian of the Forest yang bisa mengabulkan permintaan.

Ibunya lalu menjelaskan bahwa mereka berdua akan bisa pergi ke dunianya. Anak tersebut kemudian tertarik karena ia ingin keinginannya diwujudkan oleh Guardian of the Forest. Namun sebelum semuanya terwujud, ia harus menyelesaikan berbagai quest dari berbagai makhluk yang ada di Rakuen.

1. Octopath Traveler

Octopath Traveler jadi game pixel terindah yang pernah dibuat oleh Square-Enix bersama developer kreator Bravely Default. Gamenya ceritakan delapan hero yang akan memenuhi tujuannya masing-masing. Kamu bisa menentukan hero siapa saja yang akan kamu tamatkan dengan masing-masing cerita yang menarik dan mungkin tak terduga.

Tak banyak yang bisa diceritakan kecuali kamu memilih salah satu hero yang menjadi andalanmu. Therion misalnya yang harus terkekang dalam sebuah kontrak setelah ia berusaha mencuri di rumah konglomerat yang pada akhirnya justru menjebaknya. Membuatnya harus menjalankan tugas yang diberikan demi melepas kekangan tersebut.

Masih banyak cerita hero lain yang bisa kami ceritakan di sini, namun bukan itu inti dari artikel ini. Kamu bisa menemukan cerita selanjutnya dengan memainkan gamenya.


Tujuh game di atas adalah salah satu bukti bahwa game pixel atau mungkin sebagian dari kamu menyebutnya burik, tak bisa dipandang sebelah mata. Bahwa masih banyak game serupa dengan kualitas yang mungkin jauh lebih baik dari game yang pernah kamu mainkan selama ini. Bahwa grafik bukanlah segalanya.

Dari daftar di atas, yang mana yang menjadi favoritmu? Kami memang akan melanjutkannya di part 2, namun kamu bisa mencantumkan pengalaman, favorit, atau daftarmu sendiri di kolom komentar di bawah.

Saat ini website kami menggunakan Disqus untuk memberikan komentar, kamu bisa scroll ke bawah dan masukkan komentarmu. Kamu tak perlu susah-susah menunggu kami sharing artikel ini di Facebook hanya untuk berkomentar.

Ingin membaca artikel seperti ini lagi? Kamu bisa mengunjungi laman G|List kami untuk tahu apa saja yang ada di industri ini yang mungkin belum pernah diceritakan sama sekali melalui berita atau yang lain.

Exit mobile version