Pasca kesuksesan besar yang diraih oleh Medal of Honor (1999) di console PS1, tak ayal kesuksesannya merubah semua-semuanya.
Spesifiknya, tidak hanya Medal of Honor mempopulerkan kembali genre first person shooter (FPS), namun game ini juga menumbuhkan kembali minat pemain untuk mempelajari lagi atau lebih jauh tentang peristiwa bersejarah, Perang Dunia 2 (World War 2).
Dan atas kesuksesannya pula, developer-developer game lainpun menjadi sangat tertarik untuk mengikuti jejak game buatan Electronic Arts ini. Alhasil seperti kita ketahui, kini sudah banyak sekali variasi game tembak-tembakan yang serupa.
Namun dari game-game yang ada, berikut adalah 7 game FPS Perang Dunia 2 yang terasa intens dan realistis ketika memainkannya.
Daftar isi
1. Medal of Honor: Underground (2000)
Karena di paragraf awal kita telah menyinggung bahwa Medal of Honor adalah pionir dari game tembak-tembakan FPS berlatar perang dunia 2-nya, maka sangat pas jika poin pembukanya, juga dibuka dengan game ke-2 dari seri MOH.
Secara grafis, tampilan 3 dimesinya memang tidak secanggih seperti seri-seri MOH atau game-game FPS PD2 sekarang ini. Namun pada zamannya, Medal of Honor: Underground sudah dianggap sangat keren dan realistis sekali.
Salah satu buktinya adalah dengan ditampilkannya beberapa misi menyamar (undercover) yang sangat intens. Sekali saja kita terlambat menunjukkan identitas palsu kita ke prajurit Jerman yang sedang bertugas, kita langsung dicurigai dan dimbobardir habis-habisan.
Aspek tersebut tak dipungkiri terasa super realistis seperti yang dialami oleh kebanyakan prajurit misi menyamarnya dulu.
2. Red Orchestra 2: Heroes of Stalingrad (2011)
Dirilis di PC, game yang grafisnya menggunakan Unreal Engine 3 ini, dikembangkan oleh Tripwire Interactive.
Sekuel dari Red Orchestra: Ostfront 41-45 (2006) ini berfokus pada Perang Stalingard (23 Agustus 1942 – 2 Februari 1943) dan Perang Pasifik (7 Desember 1941 – 2 September 1945).
Yang membuat game ini disukai dan kerap dianggap realistis, adalah pada sistem mekanis gameplay-nya. Salah satu contohnya, adalah tidak disediakannya ikom atau layar pemberitahuan sisa peluru dalam senjata kita.
Jadi, kita harus terus memerika sendiri isi pelurunya. Lalu yang lebih realistis lagi, adalah sistem perlindungan dirinya. Jadi tidak seperti game sejenis lainnya, ketika kita memutuskan untuk bersembunyi di balik katakanlah batu, maka perlindungannya tidak 100% penuh.
Jadi apabila tidak ingi terkena satu peluru sama sekali, maka kita harus mencari tempat perlindungan yang tinggi sehingga, seluruh badan bisa terlindungi secara total.
3. Call of Duty 2 (2005)
Call of Duty yang pertama yang dirilis pada tahun 2003, sukses mengejutkan banyak pemain dengan keseluruhan konsep yang sangat asyik dan realistis. Bahkan, banyak pemain yang langsung menggadang COD sebagi Medal of Honor baru.
Namun pernyataan tersebut menjadi tidak berarti sama sekali ketika sekuelnya ini, dirilis 2 tahun kemudian. Pasalnya, Call of Duty 2, melipatgandakan atau bahkan melipattigakan apa yang ada di game pertamanya dulu.
Mulai dari tampilan grafis yang lebih halus, suasana perang dunia yang jauh lebih tegang, hingga untuk pertama kalinya kita bisa menaikkan kembali nyawa / darah kita dengan hanya menghindari tembakan musuh-musuh di sekitar.
Nah fitur yang disebutkan terakhir tersebut, tak memungkiri sukses merevolusi keseluruhan genre game ini hingga ke depannya.
4. Day of Defeat (2003)
Percayakah kamu kalau Day of Defeat sebenarnya, adalah hasil Mod dari game hit developer, Valve, Half-life (1998)? Ya, mod ini dibeli langsung oleh Valve yang kemudian merombaknya menjadi game berlatar PD2 ini.
Dan ketika hasil modifikasi game ini dirilis, Valve langsung mengkonsepkan Day of Defeat sebagai game multiplayer. Jadi bagi kamu yang suka main game PD2 sendirian, pastinya game ini bukanlah game yang cocok bagi kalian.
Walau demikian, Day of Defeat patut kalian mainkan setidaknya sekali dalam seumur hidup. Karena selain mengasah jiwa kerjasama (teamwork), juga game ini memiliki elemen-elemen keren yang sangat realistis.
Dua contoh dari aspek realistis tersebut adalah, kita tidak bisa menembak sambil melompat, dan bar stamina karakter yang kita mainkan ada titik lelahnya. Jadi karakter kita nantinya juga bisa kelelahan, dan baru bisa berlari lagi beberapa menit kemudian.
5. Enemy Front (2014)
Secara general, mungkin Enemy Front bukanlah game yang paling terkeren sepanjang masa. Namun tak memungkiri kalau game keluaran CI Games ini, tetap terasa intens dan realistis.
Belum lagi, Enemy Front mengambil latar lokasi yang sangat jarang disorot yaitu, Warsaw, Polandia. Ya benar sekali, Enemy Front mungkin adalah satu-satunya game yang berlatar pada Battle of Warsaw.
Selain bisa menggunakan berbagai senjata khas era PD2, Enemy Front juga mengedepankan aspek stealth. Jadi, selain tembak-menembak dan lempar granat, kita juga bisa mengatur srtrategi jitu untuk melakukan serangan diam-diam nya.
6. Battlefield V (2018)
Realistic Experience. Ya, mungkin inilah 2 kata yang tepat untuk menggambarkan konsep sekaligus hal yang kita dapatkan ketika memainkan Battlefield V.
Selain kita bisa melakukan kustomisasi persenjataannya, juga di seri ke-5 dari franchise Battlefield ini, kita juga bisa melakukan pendekatan atau taktis berperang yang sangat realistis. Atau, seperti hal-nya para prajurit PD2 kala itu berstrategi.
Dan engine FrostBite yang digunakan di dalam game ini, kian memperhalus dan juga, kian memantapkan ke-realistisan game-nya ini.
7. Call of Duty: WWII (2017)
Dan inilah game FPS berlatar Perang Dunia 2 yang tingkat keintensitasan dan kerelealistisannya benar-benar di luar nalar akal sehat kita. Karena seperti yang kita saksikan, baik tampilan grafis maupun konsep gameplay-nya, benar-benar luar biasa.
Memainkan Call of Duty WWII, sama saja seperti sedang menyaksikan film-film bertemakan sama seperti: Saving Private Ryan, Letter of Iwo Jima, dan sebagainya. Bahkan dalam salah satu misi penyamarannya pun, kini misinya sudah kian menegang.
Sedikit saja kita memberikan jawaban yang ambigu nan mencurigakan, maka bersiaplah untuk terus diinterogasi atau bahkan, dibedil habis oleh tentara penjaganya. Apabila kalian hingga saat ini belum memainkan game ini, ya tunggu apalagi kawan?
Itulah tadi 7 game tembak tembakan berlatar perang dunia 2 yang intens dan realistis. Dari ketujuh game ini, yang manakah yang merupakan favorit kalian?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Game Tembak-Tembakan atau artikel lainnya dari Marvin Emir Ciputra. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com