Sesuatu yang inovatif umumnya akan menghasilkan seuatu yang juga inspiratif. Terkadang, suatu karya baik itu fisik maupun digital memang memiliki banyak aspek populer yang dipadukan secara kohesif untuk menampilkan sesuatu yang disukai banyak orang. Sayangnya, semakin populer suatu aspek membuatnya terus-menerus digunakan secara berlebihan hingga lama-kelamaan makna sebenarnya pun menjadi pudar. Saat itulah suatu ide atau aspek mencapai titik yang biasa disebut sebagai klise.
Hal-hal klise tentunya juga tak luput dari media video game. Sejumlah developer saat ini memang diketahui sering mengambil beberapa inspirasi ide populer dan inovatif dari game lain yang dimasukan ke dalam gamenya sendiri. Pada awalnya, ide tersebut mungkin disukai oleh pemainnya. Namun, dengan hadirnya klise membuat ide yang awalnya disegani justru menjadi membosankan.
Tetapi, hadirnya klise sebenarnya tidak sepenuhnya buruk. Terdapat beberapa hal yang sering ada dalam video game yang justru tidak pernah membuat bosan. Entah dari sisi gameplay atau tingkat imersivitas, sajian klise berikut dapat dikatakan sebagai aspek yang sudah seharusnya ada dalam video game. Sebagai contohnya, berikut 7 hal klise di video game yang justru tak pernah berhenti disukai para gamer.
Daftar isi
1. Harta karun dibalik air terjun
Dalam beberapa game, terutama genre open world atau RPG, biasanya pemain didorong untuk melakukan eksplorasi untuk menyelesaikan suatu misi atau mungkin hanya untuk sekedar free roaming. Tentunya, developer juga memberikan imbalan untuk pemain yang telah melakukan eksplorasi entah itu adanya easter eggs, item atau senjata unik, lokasi rahasia , harta karun dan berbagai hal-hal lainnya.
Tentunya, imbalan tersebut juga ditempatkan di tempat yang tersembunyi untuk menguji sejauh mana ekplorasi pemain. Salah satu tempat tersembunyi yang paling sering digunakan adalah dibalik air terjun dimana item yang disembunyikan mampu terhalangi dengan derasnya air yang jatuh. Namun, semakin seringnya air terjun digunakan sebagai tempat menyimpan harta karun, hal tersebut pun memuatnya menjadi klise.
Tetapi, hal klise satu ini sepertinya bukanlah suatu masalah bagi gamer. Justru adanya harta karun di balik air terjun sudah menjadi keharusan hingga banyak gamer yang mengaku kecewa apabila game tidak menyisipkan sesuatu dibalik derasnya air.
2. Magnum sebagai senjata terkuat
Istilah hand cannon biasanya dimaksud sebagai senjata sampingan atau sidearm namun dengan kekuatan yang dapat menandingi senjata utama. Dalam video game, senjata tersebut sering disebut sebagai magnum dalam artian sesungguhnya adalah peluru kaliber .44 yang berukuran besar dan tingkat damage yang tinggi.
Dalam game-game shooter, senjata Magnum sepertinya sudah menjadi keharusan. Biasanya hadir dalam bentuk pistol seperti Desert Eagle, pistol revolver atau bahkan senapan sniper. Selain karena bentuknya yang keren dan damagenya yang kuat, senjata magnum biasanya diimbangi dengan berbagai kekurangan seperti peluru yang terbatas dan fire rate yang cukup lambat. Sehingga, penggunaan senjata magnum juga memerlukan ketangkasan dari pemain agar dapat digunakan dengan semestinya. Itulah alasan mengapa senjata magnum masih menjadi favorit meskipun sudah sangat sering diadaptasi ke dalam video game.
3. Bulletcam/bullet time
Kepopuleran istilah bulletcam atau bullet time berawal dari film The Matrix. Dimana diperlihatkan adegan tembak-menembak yang diadukan dengan efek slow motion, sehingga setiap butir peluru yang terlontar dapat terlihat secara detail. Kepopuleran efek tersebut pun juga diadaptasi ke dalam video game yang tentunya menciptakan efek inovatif yang cukup keren.
Meskipun sudah sering ditampilkan dalam video game, namun sepertinya efek tersebut tidak membuat pemain merasa bosan. Bahkan tak sedikit game yang memanfaatkan efek bulletcam/bullet time menjadi fitur utamanya. Contohnya seperti seri game Max Payne dan FEAR yang memanfaatkan efek bullet time yang inovatif. Selain itu, ada juga game Sniper Elite yang dikenal melalui fitur bulletcam dan x-ray killcam.
4. Karakter perempuan berpenampilan seksi
Menurut beberapa hasil riset, pemain video game hingga kini masih didominasi oleh pria. Maka tak heran apabila beberapa developer meghadirkan karakter perempuan dengan penampilan yang seksi dengan tujuan untuk memanjakan mata para kaum adam.
Contohnya seperti karakter Lara Croft dalam seri game Tomb Raider dan Tifa Lockhart dalam seri game Final Fantasy yang sering kali dianggap sebagai ikon karakter wanita berkat penampilannya. Bahkan disejumlah game terutama dalam game RPG, karakter wanita sering kali mengenakan armor yang dengan model “terbuka” meskipun armor tersebut memiliki stat yang tinggi.
Namun, seiring perkembangannya, karakter wanita kini tak hanya dijadikan sekedar sebagai “eye-candy” saja. Para developer kini juga memasukan beberapa aspek yang membuatnya tak hanya disegani kaum pria, namun juga dapat menjadi role-model yang positif tanpa memandang gender.
5. Pedang bisa tebas kepala
Dalam video game, sepertinya sudah banyak senjata pedang yang cukup ikonis. Entah itu karena bentuknya, kemapuannya atau mungkin karakter yang memegangnya. Pedang dalam video game juga sering menjadi pilihan senjata melee yang cukup kuat dan ditambahkan fitur mutilasi dan pemenggalan kepala yang memang terdengar sadis, namun nyatanya cukup disegani lantaran memberikan efek yang terbilang satisfying.
Contohnya seperti di beberapa seri GTA, dimana pedang tak hanya menjadi senjata melee yang ampuh, namun juga dapat menebas kepala NPC dalam sekali serangan. Beberapa game lainnya seperti Left 4 Dead, Skyrim bahkan game yang cukup baru yaitu Ghost of Tsushima masih menghadirkan fitur decapitation dengan menggunakan pedang.
6. Senjata Legendary/OP/Konyol
Kehadiran senjata legendary dengan kemampuan unik biasanya menjadi suatu reward bagi pemain dalam menyelesaikan suatu misi atau task. Umumnya, reward rersebut juga tidak mudah didapatkan dan diperlukan usaha lebih untuk mendapatkannya. Sehingga tak heran apabila senjata yang diperoleh juga harus sepadan dengan usaha pemain.
Contoh senjata legendary dalam video game seperti BFG dalam seri Doom yang biasanya dapat diperoleh di bagian akhir game. Ada juga Dubstep Gun dalam seri Saints Row yang apabila ditembakan akan didampingi oleh musik dubstep. Contoh lainnya seperti Finger Gun dalam seri Dead Space yang merupakan hadiah bagi pemain yang berhasil menyelesaikan game dalam mode Hard Core.
7. Tong Meledak
Entah mengapa, terasa kurang apabila game terutama yang bergenre action tidak menghadirkan tong meledak. Sepertinya hal tersebut sudah menjadi kewajiban, terutama dalam game-game bertemakan shooter dimana pemain dapat memanfaaatkan tong meledak untuk mengalahkan banyak musuh hanya dengan satu kali tembakan.
Tong meledak juga biasanya ditempatkan di posisi yang strategis, seperti di tempat musuh berkumpul atau di dekat bahan peledak. Sehingga, efek ledakan yang dihasilkan pun biasanya juga akan lebih besar. Fitur tong meledak juga menjadi aspek utama di beberapa game, contohnya seperti seri Just Cause dengan desain level yang dipenuhi oleh tong/tangki peledak dan juga Half-Life yang menggabungkan tong peledak dengan senjata Gravity Gun yang ikonis.
Itulah beberapa hal klise dalam video game yang hingga kini masih terus disegani oleh para gamer. Meskipun terus hadir tiada henti, tetapi hal-hal tersebut tidak membuat bosan. Justru tanpa kehadirannya membuat vdeo game menjadi terasa hambar. Sehingga, tak heran apabila sejumlah hal klise yang telah disebutkan diatas akan terus eksis di dalam video game sampai kapanpun.
Baca juga artikel-artikel serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com