8 Hal Konyol yang Pemain Dota 2 Lakukan Saat Mencoba League of Legends

dota vs lol featured

Dota 2 dan League of Legends adalah game MOBA yang mempunyai jumlah pemain yang besar. Setiap hari jutaan pemain game diseluruh dunia memainkan kedua permainan tersebut. Persaingan untuk menjadi siapa game MOBA yang mempunyai jumlah pemain terbesar juga sangat sengit.

Di Indonesia sendiri game Dota 2 mempunyai banyak pemain dibandingkan dengan League of Legends. Hal tersebut karena banyak pemain Dota 2 merupakan jebolan Dota 1 yang sudah eksis sejak tahun 2006 dahulu. Namun kini persaingan dengan League of Legends menjadi semakin ketat. Publisher dari League of Legends di Indonesia yaitu Garena selalu memberikan event menarik kepada para pemainnya yang membuat pemain Dota 2 kepincut untuk memainkan League of Legends.

Namun jangan salah, meskipun mempunyai genre yang sama yaitu Multiplayer Online Battle Arena. Dota 2 dan League of Legends juga mempunyai aspek yang berbeda. Hal-hal yang kadang kali salah digunakan oleh para pemain Dota 2 yang mencoba League of Legends. Hal konyol apa sajakah itu?


1. Mencoba Men-Deny Minions

Salah satu gameplay yang membedakan LOL dengan Dota 2 adalah game League of Legends tidak mempunyai sistem deny creeps seperti Dota. Deny sendiri adalah membunuh karakter teman (tower/creeps/hero) yang sekarat agar tidak dibunuh oleh musuh. Penggunaan deny pada Dota 2 juga digunakan untuk memperlambat XP dan gold yang didapat oleh musuh. Dalam League of Legends seberapa keras pemain mencoba melakukan click pada minion sendiri, tetap saja kaian tidak bisa membunuhnya karena memang tidak ada sestem deny.

2. Mencari Kurir

Selain deny fitur yang juga tidak ada dalam League of Legends adalah kurir. Pemain League of Legends harus pulang ke base terlebih dahulu untuk membeli items mereka. Banyak pemain Dota 2 yang mencoba League of Legends berusaha mencari kurir dan mencoba membeli items saat mereka masih didalam lane masing-masig. Ketahuilah bahwa hal tersebut merupakan hal yang percuma saja.

3. Melakukan Recall Saat Pertempuran

Dalam game League of Legends tidak ada items TP Scroll sebagai gantinya mereka menyediakan recall serta summoners spell teleport. Recall dapat digunakan oleh semua champions untuk kembali ke base dengan cepat dan membeli items. Recall tidak mempunyai cooldown dan mempunyai channeling sebesar 8 detik. Perbedaanya dengan TP Scroll adalah saat diserang musuh makan channeling recall akan dibatalkan berbeda dengan TP Scroll yang butuh stun untuk membatalkannya. Banyak pemain Dota 2 yang mencoba League of Legends melakukan recall didepan musuh yang tidak mempunyai skill ability stun. Padahal mereka dapat menggagalkan recall dengan mudah dengan satu serangan biasa saja.

4. Mencoba Stacking Jungle Camp

League of Legends mempunyai satu role yang berbeda dengan Dota 2 yaitu jungler. Seorang jungler selalu melakukan roaming dan membunuh minions jungle camp. Dalam League of Legends kalian tidak dapat melakukan stacking dan mencoba melakukan hit dan run terhadap minion jungler. Camp pada jungler dalam League of Legends tidak dapat distacking dan jika minions jungler keluar dari areanya maka HP akan kembali maksimal. Dua kesalahan yang sering dilakukan oleh pemain Dota 2 yang ingin membunuh minions jungler.

5. Melakukan Blocking Minions

Hal yang biasa dilakukan oleh pemain Dota 2 saat permainan baru dimulai adalah melakukan blocking creeps. Tujuan dari blocking creeps adalah agar creeps tidak terlalu maju kedepan sehingga pemain dapat melakukan farm dengan aman dan nyaman. Namun dalam League of Legends tidak ada istilah blocking minions. Sehebat dan sekuat apapun kalian berusaha melakukan blocking minions hasilnya akan sama aja. Selain itu blocking minions di League of Legends tidak menguntungkan sama sekali.

6. Memilih Champions Tidak Sesuai Rolenya

Setiap champions dalam League of Legends mempunyai peranya sendiri-senriri. Champions dengan role tertentu akan sangat lemah jika digunakan tidak sesuai dengan rolenya. Selain itu champions yang tidak gratis untuk dimainkan juga menjadi penyebabnya. Jika pemain ingin menjadi midlaner namun tidak mempunyai champions mid maka Pemain Dota 2 akan memaksakan champions Janna untuk menjadi midlaner contohnya.

7. Membeli Items yang Bukan Standardnya

Sama seperti rolenya champions League of Legends juga harus menggunakan items yang sesuai dengannya. Dalam Dota 2 Phantom Lencer membeli Eul Scapter untuk menghindari stun dari Earthshaker adalah hal yang wajar. Namun jika champions AP midlaner membeli items support ataupu hitter attack damage dalam League of Legends adalah hal yang konyol.

8. Tidak Mengetahui Apa Itu Bush

Bush atau semak-semak dalam League of Legends digunakan sebagai fog (area gelap dalam map) sedangkan Dota 2 mempunyai pohon sebagai fognya. Bush digunakan untuk kabur dari pertempuran atau melakukan inisiasi gank kepada musuh. Banyak pemain yang menempatkan ward didalam bush agar mampu melihat pergerakan musuh. Pemain Dota 2 yang kurang familiar dengan bush sering kali melakukan kesalahan dengan berjalan ke area bush yang sudah ditunggu oleh banyak champions musuhnya.


Itulah tadi hal-hal konyol yang sering dilakukan pemain Dota 2 saat mencoba game League of Legends. Apakah kalian pernah melakukan hal-hal konyol tersebut? Ataukah masih ada hal konyol lainnya yang belum disebutkan diatas?

Exit mobile version