Tentunya menjadi seorang gamer mobile di Indonesia memiliki suka dan duka tersendiri, bisa dibilang isi artikel ini adalah sebuah curahan hati mimin yang mungkin juga akan mewaklili suara-suara kalian sebagai seorang gamer mobile di Indoneisa. Hal-hal tersebut biasanya terjadi karena label dari orang-0rang disekitar seperti sebutan “Sultan” untuk para gamer premium, atau datang dari lingkungan sekitar dimana game favorit akan kalah dengan game yang dimainkan oleh teman-teman mu ditongkrongan. Tanpa belama-lama lagi berikut curhatan dari 7 hal yang hanya dirasakan oleh gamer mobile di Indonesia.
Daftar isi
1.Masih Tergantung Dengan Paket Data!
Sepertinya hal inilah yang sangat dirasakan oleh para gamer mobile Indonesia, pasalnya trend game mobile saat ini memang sudah sangat mengacu pada game online seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile. Dengan tidak meratanya persebaran sinyal WiFi di Indonsia, jelas membuat para gamer mobile sangat tergantung dengan paket data. Sayangnya paket data sendiri juga belum menjadi solusi utama, dikarenakan hampir setiap lokasi di Indonesia cakupan sinyalnya masih belum merata, sehingga banyak gamer mobile dipaksa gonta-ganti jaringan kartu provaider dimana dia berada, jika ingin memainkan game-game mobile favoritnya. Sungguh-sungguh butuh perjuangan yaa brott!
2.”Tethering dong Broott!”
Mimim berani menjamin, pasti kalian punya teman yang selalu berkata hal tersebut jika kamu sedang bermain game mobile favorit mu. Biasanya teman yang sepertinya ini tidak punya rasa pri-pergamean, pasalnya mereka tidak akan peduli, mau siang atau malam, tongkrongan atau dirumah, kamu sedang main game atau tidak, dia akan tanpa rasa berdosa dan dengan muka polosnya akan berkata ”Tethering dong Broott”. Lebih menyedihkannya dia tidak menggunkan sinyal yang kalian tethringkan secara cuma-Cuma tersebut untuk melakukan aktivitas yang urgent seperti membalas pesan dari Alien atau menentukan nasib peradaan manusia. Dia akan tenangnya menggunakan sinyal tethering yang kamu berikan untuk update social media dan nonton youtube, tanpa peduli kamu sedang asik bermain game favorit mu. Haddeeeh, enaknya temen kayak gini diapain yaa brott?!
3.Masih Percaya Mitos dan Takhayul saat Melakukan Gacha
Sebagai masyarakat yang masih menjunjung budaya ketimuran, tentunya kita memang tidak pernah lepas dari yang namanya Mitos dan Takhayul. Tentunya hal ini merembet kedalam dunia game mobile yang sangat tergantung dengan gacha untuk mendapatkan karakter maupun berbagai item dalam game. Gacha yang merupakan aktivitas “untung-untungan” kadang sering diawali dengan aktivitas-aktivitas kurang masuk akal dari para gamer mobile Indonesia yang masih percaya dengan Mitos dan Takhayul. Banyak para gamer mobile Indonesia, percaya gacha yang dilakukan pada saat menjelang subuh akan menghasilkan karakter-karkater langka. Selain itu ada yang percaya juga, jika kalian mandi atau membuka tutup pintu sebanyak 13 kali sebelum melakukan gacha akan menghasilkan gacha yang sempurna. Mimin sendiri pun sejujurnya pernah melakukan cara-cara kurang lazim tersebut saat melakukan gacha, ada yang punya pengalaman yang sama kayak mimin? Hehehe
4.Pemain Premium Selalu Dilabeli “Sultan”
Bagi kalian yang cukup sering bermain game-game mobile yang memang hidup dari microtransation seperti Mobile Legends, Fate Grand Order, dan Marvel Future Fight tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah “Sultan”. Sebutan “Sultan” sendiri dilabelkan kepada seroang pemain yang bisanya rajin membelanjakan uangnya untuk membeli item-item eksklusif ataupun mengejar progress in-game. Sehingga pemain yang bergelar “Sultan” ini biasanya tergolong pemain yang namanya cukup sering muncul di Leaderboard atapun merupakan pemain yang memiliki berbagai macam skin-skin atapun equipment yang akan membuat para pemain lain, khsusunya free player iri. Namun dibeberapa game-game tertentu banyak para pemain yang sering bergelar “Sultan” ini menjadi bahan bullyan pemain lain jika skill yang dimiliki ternyata cupu atau tidak sebanding dengan equimentnya yang dia miliki. Biasanya hal-hal tersebut biasanya terjadi di game-game semacam game Moba Mobile seperti AOV dan Mobile Legends.
5.Tingkatan Toxic yang Begitu Akut!
Tentunya hal ini memang tidak bisa dipungkiri beberapa tahun belakngan ini, apalagi setelah booming genre MOBA mobile dan Battle Royale. Game mobile seolah-olah menjadi sebuah platform sejuta umat bagi para orang-orang Indonesia untuk memainkan sebuah game. Dengan banyaknya kalangan, baik tua,muda, wanita, maupun pria, yang memainkan game-game mobile yang sedang booming saat ini seperti Mobile Legends, AOV, dan PUBG Mobile. Dengan banyaknya kalangan dan berbagai ragam latarbelakang tersebutlah kadang kita masih sering menjumpai kalimat-kalimat Toxic saat memainkan game-game tersebut. Biasanya para pemain-pemain tersebut sering menuliskan kata-kata yang kurang pantas kepada pemain lain. Hal inilah yang kadang sering membuat anggapan dari penikmat game-game diplatfrom PC maupun Console sering melabeli para gamer mobile memiliki tingkat ke Toxic yang sudah akut. Mari bersikap dewasa dalam game yang brott, dengan meninggalkan perilaku Toxic! Jadilah Gamer yang bijak!
6.Peristiwa Viral di Indoneisa Selalu Punya Game!
Sepertinya studio-studio game di dalam negeri benar-benar bisa membaca peluang dari kejadian-kejadian yang terjadi di Indonesia. Hal tersebut bisa kalian buktikan, saat ada sesuatu yang viral di Indonesia, baik itu berupa kasus kontroversial, video lucu, ataupun berita-berita konyol, pasti hanya dalam hitungan menit hal-hal tersebut pasti sudah tersedia gamenya di Playstore. Yang paling baru adalah viralnya video anak kecil yang menyanyikan lagu Sayur Kol, jika kalian mengetikan sayur kol kalian akan menjumpai game tersebut di playstore. Namun ada satu game yang berhasil menuai kesuksesan dari hal viral seperti game tahu bulat buatan studio asal Bandung, Own Games. Game yang bergenre simulasi tersebut, meskipun tergolong mendompleng keviralan makanan yang digoreng dadakan tersebut, namun game Tahu Bulat berhasil menarik perhatian para gamer dan non-gamer Indonesia untuk memainkan game yang sudah memiliki squelnya ini.
7.Game Favorit di Tentukan Oleh Tongkrongan!
Sebagai orang Indonesia memiliki rasa solidaritas yang tinggi adalah sebuah kewajaran, karena memang sedang kecil kita diajarakan untuk memiliki rasa senasib sepenanggungan. Karena saking tingginya rasa solidaritas yang dimiliki tersebutlah, hal ini sampai merebet ke dunia gamer mobile. Sesuka-sukanya atapun secinta matinya kamu dengan game mobile favorit mu, jika sampai tongkrongan pasti akan beralih juga dengan game yang dimainkan oleh teman-teman tongkrongan mu. Sebagai contoh adalah, semaniak apapun kamu bermain PUBG Mobile, jika mayoritas teman-teman mu bermain Free Fire, bisa dipastikan kalian akan segera hijrah ke Free Fire. Alasan utamnya sudah jelas, hal ini dikarenkan tinggi rasa solidaritas yang tinggi, sehingga kamu semakin malas bermain game favorit mu karena tidak ada teman yang diajak mabar. Hidup Solidaritas!
Kalo kalian gimana brott? apakah ada keluh kesah menjadi seorang gamer mobile Indoneisa? Tentunya masih banyak hal-hal lain yang dirasakan oleh gamer mobile di Indonesia. Karena alesan mimin terlalu sedih untuk menuliskan isi curhatan mimin di artikel ini alangkah baiknya mimin lanjutkan fakta-fakta ini di part 2, gimana kalian setuju?