7 Karakter Ngga Berguna di Sepanjang Sejarah Video Game

ashleycover
Disclaimer: Beberapa ada karakter yang cukup miliki spoiler, jadi kami tak bertanggung jawab apabila kamu termakan spoilernya. Ngga berguna yang dimaksudkan adalah ngga berguna saat battle, perannya secara personal, dan fungsinya dalam cerita. Bukan saat sudah gamenya tamat atau melalui “jalur alternatif” cerita lain.

Karakter merupakan peran paling penting di video game, khususnya bagi perkembangan cerita, “pembantu” tokoh utama, hingga sekedar pemanis dalam video game. Umumnya, kebanyakan karakter tersebut miliki peran yang sangat penting di game RPG. Namun, tak semua developer membuat karakter video game buatannya miliki peran yang berguna. Mulai dari karakter yang cuman muncul  sebagai pengisi “kekurangan slot”, hingga karakter yang ngga berguna sama sekali saat battle, bahkan dengan equipment terbaiknya sekalipun. Kali ini kami berikan tujuh karakter yang ngga berguna sepanjang sejarah video game.

1. Kimahri – Final Fantasy X (PlayStation 2, PC, PlayStation 4)

Muncul sebagai bodyguard dari Yuna, Kimahri terlihat sangat kuat saat perkenalan awalnya. Namun perannya semakin samar tak terlihat di tengah cerita, ia lebih condong berperan sebagai seorang penasihat, namun tak miliki impact apapun di cerita gamenya.

Meskipun ia juga miliki kisah tersendiri di tengah cerita, namun kisahnya seolah hanya menjadi sebuah filler yang sebenarnya tak begitu perlu untuk ditambahkan. Bahkan mendekati akhir cerita, perannya seolah direbut oleh Tidus yang lebih berpengaruh. Nyaris semua kemampuan yang bisa Kimahri lakukan justru bisa dilakukan dengan lebih baik oleh karakter lainnya. Hal ini secara tak langsung membuatnya berada dalam posisi “pelengkap” saja di Final Fantasy X.

2. Minfilia – Final Fantasy XIV Online (PC, PlayStation 3, PlayStation 4)

Oke, mungkin kamu fans Final Fantasy XIV akan protes kenapa karakter ini saya masukkan. Minfilia memang digambarkan seolah dia bukan tipe NPC fighter yang mampu bertempur di medan perang. Ia adalah pemimpin dari organisasi utama game ini, Scions of the Seventh Dawn yang akan terus menyuruhmu untuk menjalankan main story quest hingga menghajar boss tanpa berikan kontribusi apapun dalam ceritanya. Misalnya saja membantumu atau berikan support lain untukmu.

Perannya secara tersirat seolah hanya sebagai NPC tokoh utama, yang kerjaannya cuman nyuruh-nyuruh kamu, yang seharusnya menjadi tokoh utama gamenya. Memang, dia miliki salah satu kekuatan hebat yang dimiliki oleh hero lain, namun pada kenyataannya hanya kamulah yang miliki kontribusi terbesar dalam cerita gamenya.

3. The Dog – Duck Hunt (Super Nintendo)

Duck Hunt merupakan game yang paling simple yang pernah ada di Super Nintendo. Kamu hanya perlu menembak sebanyak mungkin bebek yang terbang di layar sampai skor tertinggi. Namun, tahukah kamu bahwa The Dog merupakan satu-satunya karakter maskot dalam game ini?

Mungkin karakter ini berguna untuk tunjukkan bahwa kamu berhasil menembak bebek yang terbang. Namun, perannya seolah berbalik menjadi satu-satunya karakter yang ingin sekali kamu tembak apabila kamu tak berhasil menembak satupun bebek yang terbang di layarmu. Karena ia akan menertawaimu jika kamu gagal. Apa faedahnya?

4. Ashley – Resident Evil 4 (PC, PlayStation 2, PlayStation 3, Xbox 360)

Lambat dan bodoh mungkin merupakan salah satu kata yang bisa merepresentasikan Ashley di Resident Evil 4. Bayangkan saja, kamu dipaksa untuk terus melindungi NPC yang bahkan tak bisa melawan zombie atau setidaknya lari hingga sampai tujuan. Setiap dua detik saat kamu sibuk menghajar zombie di depanmu, mau tak mau kamu harus mendengar “Leon, help” karena ia diserang zombie. Bikin frustasi? Ya tentu saja, AI untuk Ashley seolah dikembangkan dengan setengah matang, ia bahkan tak bisa menyelesaikan tugas simple yang harusnya ia selesaikan. Ada gunanya? Tentu dia akan berguna saat battle kalau Ashley sudah mendapatkan armor, namun itu akan didapatkan saat kamu sudah menamatkan gamenya, membuka dan menyelesaikan mini-game Separate Ways. Selain itu? Nope

5. [Spoiler Alert] Silvia – Dragon Quest XI (PlayStation 4)

Bagi kamu yang sedang menunggu versi Inggris gamenya di PC dan PlayStation 4 mungkin ini akan jadi spoiler. Jadi alangkah baik jika kamu skip untuk baca bagian ini apabila kamu tak ingin terkena bocorannya. Oke, mari kita lanjutkan, jadi karakter ini sebenarnya adalah seorang ksatria bernama asli Goriate yang kabur dari rumah karena cek cok dengan ayahnya yang merupakan salah satu ksatria terkuat di dunia Dragon Quest XI. Alasannya? Karena ia miliki impiannya sendiri untuk jadi seorang entertainer sekaligus ksatria dengan caranya sendiri. Dengan kepribadiannya yang kemayu dan sifatnya yang konyol, ia merupakan satu-satunya karakter yang paling tak berguna saat battle. Kenapa?

Meskipun miliki tiga senjata utama pedang dengan berbagai opsi senjata seperti cambuk dan dagger, damagenya sangat kecil dan tak begitu miliki kombinasi mematikan dari skill support maupun elemennya. Ia merupakan salah satu karakter yang tak ingin kamu masukkan dalam battle atau saat melawan boss, terutama boss terakhir sekuat apapun equipment dan skill yang ia miliki. Meskipun backstory dan character progressionnya ditulis dengan sangat menarik, perannya di game ini terutama saat battle hanya sebagai penghibur dan pelengkap saja.

6. Captain Qwark – Ratchet and Clank (PlayStation 2, PlayStation 4)

Captain Qwark merupakan gambaran dari karakter gila hormat yang kaya raya, namun sebenarnya ia merupakan karakter sok tau, pengecut, dan tak miliki kemampuan apapun dalam gamenya. Ia merupakan karakter paling bodoh yang bekerjasama dengan musuh dan tak tahu kalau dia sendiri telah dibodohi oleh musuhnya.

Tujuannya bekerjasama dengan musuhnya tak lain dan tak bukan hanya demi popularitas dan memenuhi egonya semata. Meskipun demikian, Qwark-lah yang memberikan game ini lebih berwarna dengan kebodohannya yang menggelikan. Di luar itu? Ia tak berguna sama sekali.

7. Tim AI Single-player – Battlefield 3 (PC, PlayStation 3, Xbox 360)

Peran Frostbite Engine memang sangat memukau di Battlefield 3, ia berhasil berikan visual fantastis yang sangat memanjakan mata pada masa itu. Namun sayang, hal ini tak diimbangi dengan AI-nya yang terlihat sangat bodoh saat permainan single-player, terutama tim-mu.

Semua yang mereka lakukan seolah tak ada gunanya sama sekali. Mereka bahkan tidak bisa menembak dengan baik dan meringankan pekerjaanmu menembaki musuh. Keberadaan mereka seolah hanya sebagai pelengkap agar kamu miliki “companion AI”, dan menghidupkan cerita gamenya yang tak begitu menarik jika dibandingkan Bad Company 2.

Itulah ketujuh karakter yang paling ngga berguna dalam sepanjang sejarah video game menurut kami. Apakah karaktermu tak ada dalam list di atas? Kalau ya, yuk bagi pengalamanmu di kolom komentar. Siapa sih karakter yang menurutmu ngga berguna dalam video game?

Exit mobile version