Toxic Players sudah seringkali kita temukan ketika bermain baik itu genre FPS maupun MOBA sekalipun. Penulis merasa heran apa yang sebenarnya ada dibenak para player yang mengeluarkan baik itu perkataan sumpah serapah maupun sikap seperti feeding maupun throwing. Sikap seperti ini tentu membuat player menjadi tidak nyaman ketika bermain, terutama mereka bisa saja terpicu dengan adanya sikap seperti ini. Tentu dengan semakin maraknya sikap seperti ini, para developer mulai mengembangkan beragam fitur report yang cukup membantu dalam menghadapi player seperti ini. Penulis mencoba untuk memberikan beragam cara yang bisa digunakan oleh para pembaca, dengan harapan bisa membantu pembaca lebih tenang menghadapi para player seperti ini.
Daftar isi
1. Blokir pemain setelah bermain
Jangan khawatir, memblokir seseorang bisa dilihat dari bagaimana performa dia selama bermain dengan kamu dalam satu match, kemudian bagaimana dia merespon dengan teman satu timnya, dan masih banyak lainnya. Hal ini tentu kembali kepada para pembaca bagaimana merespon hal tersebut.
2. Manfaatkan fitur report secara maksimal
Apabila pembaca merasa tidak tega untuk memblokir pemain (bila ada fitur tersebut) agar tidak bisa bertemu dengan mereka di masa mendatang, pembaca perlu mengandalkan fitur report yang ada, tentu bila ada kotak penjelasan di fitur report tersebut gunakan saja untuk memperjelas situasi yang pembaca alami selama bermain.
3. Bermain bersama teman
Ini merupakan metode paling efektif dan ampuh untuk menghadapi player yang toxic ketika berada didalam suatu team. Namun, kelemahannya adalah pembaca sendiri juga dapat terpengaruh kelakuan toxic pemain dari team lawan.
4. Matikan fitur voice chat dan text chat
Untuk mengatasi sikap toxic pemain dari team lawan, pembaca tentu perlu memaksimalkan fitur voice chat dan text chat yang tersedia untuk dinonaktifkan dan hanya perlu fokus pada voice dan text chat team sendiri.
5. Hard Carry satu team bila bermain bersama orang lain
Menurut penulis sendiri, menjadi MVP tentu hal yang sangat memuaskan bukan? Apalagi kalau bukan karena kamu melibas semua musuh yang dihadapi, namun memiliki sikap yang sportif selama bermain, dan tentu jangan sampai pemain ketika “menggendong” semua anggota tim menjadi congkak akan hal tersebut.
6. Tanamkan sikap professional
Selain sikap sportif, menghadapi toxic players tentu bisa dilakukan seperti memberikan kalimat “Good Luck Have Fun!” di awal permainan dengan mengirimkannya kepada semua pemain dan diakhiri dengan kalimat “Good Game” sebagai bentuk apresiasi di team lawan serta team kita sendiri. Be Professional!
7. Jangan memaksakan bermain bila situasi mulai memanas
Ini merupakan solusi terakhir bila pembaca ketika bermain bahkan hingga di menit-menit mid-game sekalipun, bermain dengan pemain yang toxic baik di team lawan atau di team kita sekalipun. Dulu, DoTA2 di tahun 2015-2016 masih ada saja pemain di casual match meninggalkan permainan baik secara sengaja maupun jaringan yang buruk, hal ini juga dianggap hal yang toxic di zamannya. Mengatasi hal ini, beberapa game memperbolehkan pemain untuk menekan tombol surrender apabila permainan itu sendiri sudah tidak sehat atau dirasa berat sebelah, tentu hal ini juga ada kekurangannya, yakni perlu disetujui setidaknya 3-4 orang pemain untuk surrender.
Sikap seperti ini sebenarnya menarik perhatian penulis sendiri semenjak kuliah, menarik untuk diteliti, apa intensi mereka bersikap seperti ini, apakah mereka menemukan kesenangan tersendiri ketika melakukan ini, atau mereka dapat melampiaskan tekanan yang dimilikinya ketika melakukan hal ini. Setidaknya, harapan penulis pembaca dapat bersikap lebih baik ketika bermain secara kompetitif.