Kita sudah memainkan banyak sekali video game yang terbilang cukup terkenal serta terkenang di ingatan para gamer, entah itu dengan genre RPG, Shooter, Action-Adventure, itu semua sudah pasti pernah kita mainkan. Dibalik kesuksesan game tersebut, tentu ada salah satu jabatan penting yang selalu ada dalam pembuatan video game, yakni Creative Director. Memang, jabatan lain pun juga sama pentingnya. Tapi penulis rasa jabatan ini terasa menarik, menantang dan mungkin merupakan yang terberat ketika pembaca mendapatkannya. Mengapa seperti itu? Pembaca bisa melihat peran-peran di bawah berikut.
Daftar isi
1. Perlu memiliki pengalaman sebagai Game Designer
Ini merupakan salah satu cara untuk dapat ditunjuk sebagai game designer. Jabatan Game Designer dipastikan akan bekerja di bawah Creative Director, karena Creative Director hanya mengarahkan dan memberikan ide-ide terkait dengan IP mereka. Sedangkan Game Designer akan mengeksekusi ide tersebut sesuai arahan dari Creative Director. Biasanya, Game Designer punya pengalaman untuk bekerja di bagian kode pemrograman dan desain grafis, tapi tidak menutup kemungkinan bila pengalaman yang dibutuhkan akan lebih banyak dari yang diperkirakan.
2. Bekerja sama dengan Publisher dan bagian pemasaran
Ini merupakan hal yang cukup menarik bagi penulis. Karena penulis akan sangat kecewa jika ada game dengan kualitas yang sangat menjanjikan tapi iklan serta video promosi yang dilakukan tidak memiliki kualitas yang tidak diharapkan, karena tentu akan berakibat fatal pada proses distribusi game itu sendiri. Ambil contoh dari game mobile Arknights (2019), iklan yang dilakukan oleh Yostar selaku publisher benar-benar tidak sesuai dengan kualitas gameplay yang ditawarkan. Penulis bahkan bersyukur tidak termakan iklan tersebut dan langsung jatuh cinta dengan mencoba langsung game mobile besutan Hypergryph ini.
3. Menetapkan budget atau pengeluaran yang dibutuhkan
Terkait dengan budget yang dikeluarkan, ini perlu dicermati dengan baik dengan harapan agar biaya produksi yang dikeluarkan dapat maksimal dan mendapatkan keuntungan yang cukup memuaskan dari segi penjualan. Penulis juga berharap pembaca yang ingin membuat video game perlu berhati-hati jika pendanaan bersumber dari seorang investor. Jalan terbaik yang mungkin bisa dilakukan adalah melakukan crowdfunding, karena ini merupakan strategi yang justru menghasilkan timbal balik dan player dapat merasa menjadi bagian dari perkembangan atau proses pembuatan video game itu sendiri.
4. Menetapkan jadwal secara terorganisir dan terstruktur
Menurut pengetahuan yang diperoleh penulis, ini merupakan sesuatu yang tidak bisa disepelekan. Hanya saja pembuatan sebuah video game memang sulit jika hanya menebar janji kapan sebuah video game dirilis yang berujung dibatalkan bila tidak sesuai harapan. Sehingga bagi player yang menunggu seri ini sejak lama dan tiba-tiba tidak adanya kepastian dari developer, tentu player akan merasa bosan dan bahka tidak tertarik untuk menunggu lebih lama. Terutama ketika preview atau trailer gameplay yang ditawarkan tidak terlihat menjanjikan.
5. Merupakan ‘wajah’ paling depan selain HR
Umumnya, HR merupakan wajah terdepan dari perusahaan mereka dan juga ada posisi seperti Employer Branding dalam perusahaannya guna menarik minat calon karyawan. Tapi berbeda dengan perusahaan agency atau industri kreatif manapun, Creative Director biasanya akan muncul dalam pameran video game dan mempresentasikan hasil karyanya yang sudah dikerjakan bersama tim miliknya. Jadi, pembaca tentu perlu memiliki skill public speaking yang piawai demi menarik minat para gamer.
6. Bekerja secara langsung di bawah CEO
Sudah dipastikan Creative Director akan bekerja secara langsung dari arahan CEO. Dari CEO, Creative Director pasti sering melakukan pengawasan ke setiap departemen dari project atau IP yang sedang dikerjakan dengan menghubungi setiap kepala departemen tersebut. Dengan ini, posisi Creative Director bukanlah posisi yang dipandang sebelah mata bila sebuah proyek akan terancam gagal menarik minat pemain, memiliki banyak bug setelah distribusi ke gamer, serta tidak adanya keuntungan atau balik modal dari game yang sudah dirilis. Skill Leadership serta komunikasi yang handal dibutuhkan untuk posisi ini.
7. Wajib menumbuhkan lingkungan kerja dan budaya kerja terbaru
Menurut penulis ini hal yang relatif bila dari lingkungan kerja atau budaya kerja yang diterapkan. Creative Director perlu membuat suasana kerja yang nyaman serta sesuai dengan standar perusahaan yang berlaku. Ini dilakukan demi kesejahteraan pekerja (well-being) dalam menggarap IP baru mereka agar sesuai dengan kinerja karyawan dan karyawan tidak merasa bosan dengan suasana kerja yang baru. Mengingat para karyawan yang bekerja di industri semacam ini merupakan seseorang yang mudah bosan dan haus akan hal baru, tentu menjadi tanggung jawab tersendiri bagi seorang Creative Director mengarahkan para karyawannya.
Baiklah, itulah peran-peran seorang Creative Director dalam industri video game. Sebenarnya, nama Creative Director pun juga bisa berbeda-beda dan juga bisa merangkap dengan jabatan lain, tergantung dari studio game atau perusahaan yang menaunginya. Tapi jika dalam industri video game, Creative Director merupakan salah satu jabatan yang layak untuk pembaca miliki, bahkan jabatan ini bisa terbilang cukup disegani bila berhasil melahirkan IP baru dan segar bagi para gamer.
Baca juga artikel-artikel lainnya terkait dengan analisis video game serta insight menarik lainnya dari Gideonair. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com