Kita sudah biasa melihat sebuah buku, lukisan, musik atau bahkan film indie dibuat oleh 1 orang. Bagaimana dengan video game? Kita semua tahu kalau video game bukanlah hal yang mudah untuk dibuat. Mulai dari modal yang besar, waktu pembuatan yang lama dan begitu banyak yang harus dikerjakan mulai dari design gameplay, karakter, cerita, grafis, musik dan lain-lain. Maka dari itu, wajar saja kalau pembuatan video game melibatkan puluhan bahkan ratusan orang sampai-sampai end credits habiskan lebih dari setengah jam karena begitu banyaknya nama yang terlibat.
Tapi tak ada yang mustahil di dunia ini dan mungkin itulah motivasi beberapa solo developer ini. Mereka nekat membuat sebuah game seorang diri tanpa tim dan dengan budget terbatas. Ok … mungkin beberapa dari mereka dapatkan sedikit bantuan khususnya soal musik dan voice acting. Tapi tetaplah menakjubkan untuk melihat satu orang desainer bisa mengambil banyak peran dalam pengembangan game dan juga memastikan kualitas game tersebut memuaskan pembeli.
Berikut adalah 8 game terbaik yang dibuat oleh satu orang.
Peringatan: Artikel yang Anda baca saat ini telah dikategorikan “Outdated”. Baca revisi terbaru dengan 6 game tambahan disini.
Daftar isi
1. Minecraft
Ya, ya, aku tahu jika Minecraft sekarang sudah menjadi properti besar yang dimiliki oleh Mojang dan kemudian dibeli oleh Microsoft. Akan tetapi, Minecraft versi alpha yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009 dibuat sebagai game sandbox oleh seorang programmer swedia, Markus Persson, atau juga lebih sering dpanggill sebagai “Notch”.
Minecraft terinspirasi oleh beberapa game yaitu Dwarf Fortress, Dungeon Keeper dan juga Infiminer. Markus menginginkan kombinasi dari ketiga game tersebut dan menjadikannya sebuah game yang fokus akan membangun bangunan, menambang dan sedikit elemen RPG. Kesuksesan game ini membuat Markus membuat studio sendiri bernama Mojang. Minecraft terus diperbarui serta diberikan fitur baru untuk game tersebut oleh Markus bersama studio indie barunya tersebut hingga official release pada tahun 2011. Markus kemudian berikan posisi lead designer kepada Jens Bergensten, dan setelah Mojang dibeli oleh Microsoft pada November 2014 seharga $2.5 juta. Markus meninggalkan Mojang.
2. Cave Story
Daisuke Amaya mengembangkan game side-scroller platformer ini di waktu luangnya selama 5 tahun. Dia memulai mengembangkan game ini mulai dari dia masih di kuliah, kemudian dilanjutkan pada saat dia berkerja sebagai developer software.
Mengembangkan Cave Story ini dia anggap sebagai hobinya dan dia ingin game ini menjadi sebagus game-game yang dia sering mainkan saat kecil khususnya Metroid. Tak disangka-sangka, banyak orang mengagumi karya buatannya, hingga Nintendo memutuskan untuk membuat port dari game tersebut untuk Nintendo Wii dan DS.
3. Tetris
Dianggap sebagai salah satu game paling berpengaruh di dunia. Tetris pertama kali dibuat pada tahun 1984 di suatu negara yang dulunya dipanggil Uni Soviet. Alexey Pajitnov yang pada saat itu berkerja sebagai petugas riset Artificial Intellegent di Moskow, mencoba untuk bersenang-senang sedikit sekaligus ingin mencoba kemampuan apa saja yang bisa dilakukan oleh perangkat keras baru yang diberikan oleh pemerintah. Dia memogram sebuah game kecil dengan grafix text-based yang terinspirasi dari sebuah permainan papan bernama
Pentominoes.
Setelah dipertunjukkan kepada rekannya di kantor, semuanya menyukai game kecil hasil iseng-iseng dari Alexey tersebut. Kemudian teman kerjanya, Vadim Gerasimov, membuat port dari game tersebut untuk IBM PC. Game tersebut langsung terkenal di Moskow dan kemudian di seluruh dunia, namun karena pada saat itu dia masih diperkerjakan oleh pemerintah Soviet, dia tak mendapatkan sepeserpun dari hasil karyanya. Dia memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat dan membuat studio Tetris pada tahun 1996.
4. Undertale
Haruskah saya jelaskan yang satu ini? Maksudku kalian semua tampaknya sudah tahu tentang game ini mulai dari gamenya tentang apa, siapa yang membuat dan bahkan detil-detil kecil dari game ini mungkin sudah kalian ketahui. Jika tidak … kemana saja kamu dalam satu tahun terakhir??? Baiklah … akan kujelaskan.
Dirilis pada 15 September 2015, Undertale langsung “meledakkan” internet karena sistem moral yang diterapkan, humor yang lucu serta hal-hal unik yang terjadi saat bermain. Bicara soal sistem moral, game berikan permain pilihan antara melawan monster yang akan dihadapi, atau selesaikan dengan “kekuatan sosialisasi” yang nantinya akan mempengaruhi pertengahan cerita game dan tentu saja endingnya. Walau sempat dikritik karena grafis yang tak begitu menarik, Undertale dapatkan resepsi yang sangat baik oleh para kritikus serta gamer dan dalam seketika mendapatkan jumlah fans yang banyak.
Undertale dibuat oleh Toby Fox, yang mengerjakan keseluruhan game ini sendiri termasuk dengan musik soundtracknya. Walau mungkin ada beberapa artwork orang lain ditambah dengan beberapa desain dari donator kickstarter, sisanya dikerjakan sendiri oleh Toby dalam waktu hampir 3 tahun.
5. Stardew Valley
Satu lagi game yang datang tiba-tiba dan langsung populer di internet. Game ini dibuat seorang diri oleh seorang desainer bernama Eric Barone atau sering dikenal juga sebagai ConcernedApe. Pada tahun 2011, Eric menjadi lulusan dari Universitas Tacoma Washington dengan jurusan komputer sains. Sayangnya Eric tak mampu mendapatkan kerja di industri dan terpaksa kerja sebagai pelayan salah satu teater di Seattle.
Dengan harapan ingin memperbaikin skill komputer serta mendapatkan perkerjaan yang lebih baik, Eric memutuskan untuk mencoba membuat sebuah game. Stardew Valley awalnya direncanakan sebagai fan-made Harvest Moon karena dia merasa game tersebut semakin lama semakin memburuk setelah Back To The Nature. Namun karena tak temukan game yang cocok untuk di-mod, Eric memutuskan untuk membuat game orisinil yang memperbaiki seluruh masalah yang dia hadapi dengan game-game Harvest Moon baru-baru ini. Eric juga mengambil inspirasi dari game seperti Animal Crossing, Minecraft dan juga Terraria selama pengembangan game tersebut yang memakan waktu hingga 4 tahun. Karena dia mengerjakan game ini sendiri, dia habiskan 10 jam atau lebih dalam tiap harinya, dan hasilnya? Game ini dapatkan pujian oleh para kritikus serta gamer dan game ini terjual 400 ribu copy dalam 2 minggu pertama. Congratulation, Eric!
6. Dust : An Elysian Tail
Di luar dari voice acting serta soundtrack, Dust : An Elysian Tail didesain dan diprogram sendiri oleh Dean Dodrill. Seorang developer yang dulunya pernah membuat Artwork serta cutscene dari game buatan Epic Games, Jazz Jackrabbit 2. Pada awalnya, Dodrill berpikir game Dust ini akan selesai dalam jangka 3 bulan, namun nyatanya, game ini memakan waktu 3 ½ tahun untuk diselesaikan.
Pada awalnya juga Dodrill ingin game ini menjadi action platformer dengan grafik 8-bit, sama seperti game-game awal Castlevania. Namun dia berubah pikiran dan memutuskan untuk memakai grafis yang lebih “kartun”. Selain Castlevania, Dodrill juga terinspirasi oleh game lain seperti Metroid, Golden Axe, dan Ys I dan II, yang semuanya merupakan game favorit dari Dodrill.
7. Papers, Please
“Game tentang cek kertas-kertas imigran? Woooo …. membosankan”. Itu hal pertama yang kupikirkan saat memasukkan game ini kedalam daftar top 8. Dan walau kedengarannya memang membosankan, “Papers, Please” merupakan salah satu game terunik yang pernah saya mainkan. Mekanik yang unik, pacing yang pelan namun seimbang, atmosfer yang begitu “kena”, karakterisasi yang mendalam dan naratif yang bagus. Singkatnya, game ini tereksekusi dengan sangat sempurna untuk game yang kedengaran membosankan.
Baiklah, cukup dengan basa-basinya. Papers, Please dikembangkan oleh Lucas Pope yang dulunya pernah berkerja di Naughty Dog. Dia memutuskan untuk keluar setelah studio tersebut fokus dengan Uncharted. Awalnya game ini direncakan sebagai proyek 6 bulan, akan tetapi game ini selesai dikembangkan dalam waktu 9 bulan.
Inspirasi game ini diambil dari pengalaman hidup Pope sendiri. Sebagai orang amerika yang tinggal di jepang, Pope tentu mau tak mau harus melakukan pengecekan kertas-kertas oleh pemeriksa tiap kali keluar masuk negara tersebut. Pengalaman ini membuatnya berpikir kalau pengalamannya ini mungkin saja bisa menjadi game yang menyenangkan. Setelah berpikir lebih dalam lagi, Pope temukan konsep baru yang awalnya game ini tentang imigran yang mencoba untuk melewati pemeriksa kertas-kertas menjadi game dimana gamer bermain sebagai pemeriksa kertas-kertas para imigran.
8. Roller Coaster Tycoon
Woah … RollerCoaster Tycoon dibuat oleh satu orang?? Yup, pada awalnya juga saya sempat tak percaya, namun ternyata franchise ini dimulai dari satu desainer yang mengembangkan game pertama seorang diri bernama Chris Sawyer.
Lucunya, saat Hasbro Interactive menunjuk Chris Sawyer untuk mengerjakan RollerCoaster Tycoon, Chris awalnya tak mau dan lebih ingin membuat sekuel dari game tycoon dia yang lain berjudul Transport Tycoon. Tetapi karena obsesinya dengan rollercoaster, dia berubah pikiran dan setuju untuk mengerjakan game tersebut agar bisa menaiki serta “melakukan riset” tentang rollercoaster.
Game ini sukses di pasaran dan Hasbro Interactive meraup $180 juta yang dimana $30 juta itu diberikan kepada Chris sebagai upah kerja kerasnya. Kesuksesan game pertama ini menjadikan franchise ini membuat beberapa sekuel termasuk RollerCoaster Tycoon World yang sekarang sedang dalam tahap early access di Steam.
Itulah 8 game menakjubkan yang dibuat oleh satu orang. Adakah game favorit kalian yang tak masuk daftar? Sebutkan di komen dan jelaskan kenapa kalian senang game tersebut!