8 Kematian Dunia Nyata yang Disebabkan oleh Video Game

cover 16

Dari zamannya Pong hingga game seperti Doom, The Elder Scrolls dan The Last of Us, video game terus berkembang dan meningkat dari segi kualitas, realistik dan juga popularitas. Dulunya harus dimainkan di tempat arcade tertentu, video game juga kini bisa dimainkan di rumah, atau bahkan di genggaman tangan lewat handheld dan juga smartphone.

Namun apa yang terjadi ketika game berhenti membuat pemain tersebut senang, atau disaat gamer yang memainkan game tersebut membawa video game terlalu serius? Beberapa gamer bisa menyeimbangkan antara video game dan kegiatan dunia nyata, namun beberapa gamer terkadang terlalu terobsesi dan terbawa oleh video game yang mereka mainkan hingga menyebabkan hilangnya nyawa mereka sendiri atau orang lain. Berikut adalah 8 kasus kematian dunia nyata yang disebabkan oleh video game.


1. Shawn Wooley – Bunuh diri karena ditolak cinta di Everquest

Pada October 2001, pria berumur 21 tahun bernama Shawn Wooley ditemukan membunuh dirinya sendiri di depan komputernya. Pria ini menembak dirinya sendiri, dengan game Everquest masih menyala di komputernya. Ibu dari korban menjelaskan bahwa Shawn berhenti berkerja untuk bermain Everquest dan hanya menghabiskan waktunya bermain game tersebut dan tidak melakukan kontak sosial sama sekali dengan dunia nyata.

Ibu dari Shawn menspekulasi bahwa keputusan anaknya untuk bunuh diri dikarenakan ditolak oleh salah satu pemain online. Spekulasi tersebut muncul saat sang ibu berhasil menemukan informasi bahwa Shawn sebelum membunuh dirinya membuat karakter dengan nama “ILUVEYOU” dan memainkannya selama 3 jam. Sang ibu pernah berpikir untuk menuntut Sony, atau setidaknya berharap Sony untuk menaruh semacam label peringatan betapa addictive game tersebut.


2. Devin Moore – Mencuri mobil dan membunuh petugas polisi karena terobsesi GTA

Pada Juni 2003, Devin Moore ditahan oleh polisi setelah dicurigai membawa mobil hasil curian. Pada saat memasuki stasiun polisi, pria berumur 17 tahun ini mengambil pistol salah satu polisi, lalu menembak serta membunuh 2 petugas polisi berserta petugas 911 dispatcher. Dia kemudian berhasil melarikan diri menggunakkan mobil patroli, namun kembali berhasil ditangkap.

Selagi ditahan, Moore terus mengucapkan dialog-dialog yang ada di seri Grand Theft Auto, yang membuat polisi berpikir bahwa seluruh hal yang dilakukan Moore ini dia lakukan karena terobsesi dengan game tersebut. Setelah kejadian ini, beberapa tuntutan diberikan kepada Wal-Mart dan Gamestop karena telah menjualkan game dengan rating Mature (17 tahun keatas) kepada Devin Moore yang saat itu masih 16 tahun. Kasus ini juga menambah kontroversi dari franchise andalan Rockstar di mata publik.


3. Qiu Chengwei – Membunuh teman bermainnya karena telah menjual itemnya di Legend of Mir 3

Pada tahun 2005, game Legend of Mir 3 menjadi trend di China. Qiu Chengwei, pria berumur 41 tahun ini meminjamkan item super langka bernama “Dragon Sabre” kepada temannya Zhu Caoyuan. Zhu kemudian menjual item tersebut ke orang lain seharga 7.200 yuan atau sekitar $1.129 yang tentunya membuat Qiu naik darah.

Qiu mencoba untuk melaporkan Zhu ke polisi untuk alasan “pencurian”, namun tak ditanggap oleh polisi karena benda yang dicuri bukanlah benda nyata. Marah besar dan merasa tak ada pilihan lain, Qiu menemui Zhu dan langsung menusuknya berkali-kali hingga tewas. Qiu pada akhirnya dipenjara atas perbuatannya.


4. Chuang- Meninggal setelah bermain Diablo 3 selama 3 hari non-stop

Pria berumur 18 tahun yang hanya dikenal sebagai Chuang, memesan ruangan khusus di salah satu warnet ternama di Taiwan mulai dari tanggal 13 Juli. Chuang kemudian bermain Diablo 3 selama 40 jam non-stop tanpa makan maupun minum.

Pada 15 Juli, pelayan di warnet tersebut memasuki ruangan tempat Chuang bermain dan menemukan remaja tersebut tergeletak di meja bermainnya. Pelayan tersebut berhasil membangunkan Chuang, yang kemudian berdiri, kemudian terjatuh ke lantai setelah mengambil beberapa langkah keluar. Pria tersebut diumumkan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Dokter di rumah sakit menyebutkan bahwa Chuang meninggal karena pembekuan darah yang disebabkan oleh terlalu lama duduk.


5. Penggila DoTA membunuh neneknya sendiri karena menganggunya bermain

Di kota Quezon, Filipina, seorang pria berumur 17 tahun dihukum setelah membunuh neneknya sendiri yang berumur 68 tahun. Sang pelaku mengklaim bahwa dia tidak terlalu ingat apa yang sebenarnya terjadi. Dia pada saat itu sedang bermain DoTA di warnet, hingga neneknya datang mengganggunya dan menyuruhnya pulang ke rumah.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Saat sampai dirumah, sang nenek memarahi cucunya karena tak ingat waktu. Disinilah momen dimana sang pelaku mengklaim tak sadarkan diri. Hal selanjutnya yang dia ingat adalah mencoba untuk membersihkan tempat kejadian pembunuhan dan pergi ke rumah bibinya untuk menceritakan apa yang terjadi. Setelah kembali lagi ke rumahnya, bibi pelaku menelpon polisi. Polisi yang hadir ke rumah si pelaku berhasil menemukan potongan tajam vas bunga yang mereka temukan di tempat sampah dekat rumah. Sang nenek yang membesarkan cucunya dari kecil, dibunuh karena cucunya ingin bermain video game.


6. Lee Seung Seop – Meninggal setelah 50 jam maraton Starcraft

Lee adalah contoh terburuk akan ketagihan video game, pria satu ini tidak saja habiskan waktu berjam-jam untuk bermain game favoritnya, Starcraft, dia juga relakan seluruh kehidupannya hanya untuk game tersebut. Lee setelah ketagihan game Starcraft dipecat dari perkejaannya karena sering telat, putus dengan pacarnya, dan habiskan seluruh uangnya hanya untuk bermain di warnet.

Dia memutuskan untuk bermain game RTS populer dari Blizzard ini selama 50 jam, dengan sedikit makan maupun minum dan hanya berhenti bermain sejenak disaat dia ingin ke kamar mandi. Ibu dari Lee yang khawatir karena dia belum pulang-pulang juga menghubungi temannya untuk mencari tahu keberadaan Lee. Ketika salah satu temannya berhasil menemukan Lee yang tentu saja berada di warnet selama ini, dia mencoba untuk membujuk temannya untuk pulang, Lee hanya menjawab dia akan kembali setelah dia selesai bermain. Sayangnya, sebelum dia bahkan mencapai rumahnya, Lee meninggal di tempat karena terlalu lelah serta dehidrasi.


7. Chen Rong-Yu – Latihan untuk turnamen LoL yang berakhir maut

League of Legends merupakan salah satu game dengan jumlah pemain terbanyak di dunia saat ini setelah Diablo 3, Counter Strike GO, DOTA 2 dan World of Warcraft. Tak hanya itu saja, game yang sering disapa sebagai LoL ini juga menjadi game yang paling sering dilenggarakan turnamen E-Sport. Dengan iming-iming hadiah turnamen yang besar ini, salah satu pemain LoL bernama Chen Rong-Yu berlatih agar dapat menjadi pemain professional.

Hanya saja, pria asal Taiwan ini mengambil komitmen tersebut terlalu serius hingga harus bermain 24 jam non-stop yang dia tak sadari dapat meregut nyawanya. Chen ditemukan tergeletak di meja dia bermain. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menyebutkan bahwa Chen memang memiliki masalah jatung, dan karena kurangnya menggerakkan tubuh, lelah serta cuaca yang dingin, Chen meninggal karena serangan gagal jantung.


8. Morgan Geyser dan Anissa Weier – Membunuh teman sendiri karena ingin “memuaskan” Slenderman

Pada 31 mei 2014, Payton Leutner, seorang gadis berumur 12 tahun ditusuk 19 kali dan ditinggalkan mati di tengah hutan oleh kedua temannya sendiri Morgan Geyser dan Anissa Weier. Namun ajaibnya, gadis satu ini masih bisa bertahan hidup, merangkak menuju jalan terdekat dan ditemukan oleh pengendara sepeda yang sedang melintas di area tersebut.

Setelah ditanya motif dari kedua pelaku, mereka mengaku bahwa mereka berdua melakukan hal kejam tersebut kepada teman dekatnya sendiri karena ingin memuaskan karakter fiksi Slenderman. Mereka berdua berpikir apabila mereka mengorbankan seseorang kepada karakter fiksi ini, keluarga mereka akan dijauhi dari serangan Slenderman dan mereka akan diterima menjadi “proxy” atau pembantu Slenderman.

Walau pertama kali diperkenalkan lewat creepy pasta, Slenderman mulai naik daun lewat video game horror yang sempat booming di 2012 – Slender: The Eight Pages. Kedua anak yang meranjak remaja ini juga tampaknya terobsesi lewat video game tersebut melihat polisi menemukan kumpulan kertas bergambar di kamar Geyser dengan gaya gambar yang sama seperti yang ada di game.


Inilah 8 kasus kematian dunia nyata yang disebabkan oleh video game. Saya tahu masih banyak kasus seperti ini terjadi di luar sana, namun untuk sekarang kami hanya menaruh 8 terlebih dahulu. Mungkin di hari kemudian kami membuat part 2 dari artikel ini.

Adakah yang menurut kalian harus masuk ke list ini? Sebutkan di komen!

Exit mobile version