Steam telah jadi bagian penting dari PC gaming, hampir semua game yang kamu inginkan dirilis di platform tersebut. Akses store yang tak ribet, katalog yang banyak dan sering diskon gila-gilaan jadi 3 hal yang membuat Steam begitu nyaman untuk dipakai. Tetapi dibalik 3 aspek positif tersebut, banyak juga hal yang menjengkelkan dari Steam. Beberapa ada alasan tersendiri, tetapi tetap saja menjengkelkan dan sering membuat emosi.
Ya, Steam buatan manusia, dan tak mungkin akan 100% sempurna. Maka itulah saya curhatkan beberapa hal yang terkadang buat saya malas menggunakan Steam. Saya sudah bisa rasakan kumpulan rage comment akan menumpuki artikel ini karena saya tidak sembahi layanan game dari Gaben, tapi saya punya alasan tersendiri. Berikut adalah 9 hal yang paling menjengkelkan dari Steam.
Daftar isi
1. Mobile authenticator
Penipuan yang berakhir hilangnya akun seseorang jadi masalah serius di Steam. Dan solusi terbaik yang mereka lakukan adalah dengan membuat repot semua penggunanya dengan smartphone. Hey, mau login? F*ck you, cek hape sekarang di smartphone kamu. Hey, mau jual item ini yang harganya lagi mahal. Well, f*ck you, item punyamu kami tahan 15 hari karena kamu tak gunakan Steam Mobile Authenticator. Keberadaan Mobile authenticator ini maksudnya baik, tapi membuat repot semua penggunanya dan juga mereka yang tak punya smartphone.
Sedikit pengalaman, saat itu smartphone saya rusak dan tak bisa digunakan sama sekali. Dan karena saya ingin ganti dari akun smurf ke akun asli saya yang dipasang mobile authenticator, guess what, saya terjebak. Saya tak bisa akses akun utama saya sama sekali karena kode yang harus dicek di aplikasi mobile dan kode PIN rahasia saya tersimpan di handphone yang sama. Maka mau tak mau saya harus hubungi Steam CS untuk urus akun saya. Dan apabila kita kenal customer service dari Steam, ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, tiket kirimanmu antara tidak dibalas sama sekali atau dibalas tetapi beberapa hari kemudian.
Proses yang dilakukan hanya untuk akses akun milikmu dibuat serepot mungkin dan diharuskan demikian, semuanya karena banyak orang bodoh yang bisa kena scam di Steam.
2. Download reset dari 0%
Pernahkah kamu mendownload game besar di Steam lalu kemudian mati lampu atau tak sengaja kamu pause, dan saat kamu ingin lanjutkan download-mu, Steam malah mengulangnya dari 0%? Yup, kamu tidak sendirian. Ini sudah sering terjadi di Steam dan semuannya karena Steam ingin kamu download versi terbaru dari game. Apabila proses download-mu adalah saat dimana developer mengeluarkan update baru di game mereka, Steam sering mengulang dari 0% seluruh progress download pengguna untuk menyesuaikan versi baru tersebut.
Masalah ini bisa diurus dengan mematikan auto-update pada game, tapi untuk pengguna baru, mana mereka tahu hal semacam ini bisa terjadi. Bayangkan mencoba mendownload Doom terbaru yang capai 80 GB dan saat kamu capai 95%, dan tiba-tiba Steam memutuskan untuk ulang progress tersebut dari 0%. Mau gamer dengan koneksi cepat sekalipun pasti akan emosi harus mengulang dari nol karena mereka pasti ingin mainkan game yang mereka download sesegera mungkin. Jadi ya, matikan auto-update jika kamu sedang download game, khususnya jika game tersebut terlihat aktif rilis patch baru.
3. Harus update ke versi terbaru sebelum main
Tak ada salahnya apabila game terus diperbarui untuk perbaiki masalah di game atau untuk menambahkan konten baru, tapi terkadang gamer tak ada waktu untuk download patch besar dan ingin segera mainkan game yang mereka beli itu sekarang juga. Mengapa update benar-benar diharuskan? Saya bisa mengerti apabila kita bicara game multiplayer layaknya DOTA 2 dan CS:GO, tapi untuk single player seharusnya bisa dibuat optional. Update game sekarang tak jarang memakan 2 GB keatas dan tak semua gamer punya koneksi yang unlimited dan bisa download update tersebut dalam hitungan menit. Biarkan kami bermain tanpa update, Volvo.
Parahnya adalah apabila game terdeteksi punya update dan belum kamu update, apabila kamu harus bermain di offline mode, Steam akan menyuruhmu untuk selesaikan update game terlebih dahulu secara online. Hal sama terjadi pada DRM lain. Mengapa gamer harus main di versi yang paling baru? Apabila mereka nyaman-nyaman saja dengan versi lama, tak temui masalah apapun, dan belum tertarik untuk download konten gratis yang ditawarkan developer, maka gamer seharusnya boleh-boleh saja untuk memainkan game yang mereka beli sesegera mungkin tanpa harus selesaikan download update terlebih dahulu
4. Lebih enak akses Steam via browser lain ketimbang dari Steam langsung
Mari jujur saja, kebanyakan dari kita lebih beta akses store Steam via Google Chrome atau Firefox, bukan karena tak bisa di browser Steam itu sendiri tetapi karena browser di Steam lambat dan tak stabil. Disaat orang sindir Internet Explorer karena lambat, Steam terkadang buat Internet Explore terasa seperti mobil F1. Terkadang butuh puluhan detik hanya untuk membuka satu halaman saja dan malah freeze di tengah proses, membuatmu harus refresh ulang.
Hal lain yang menjengkelkan dari browser di Steam adalah tak bisa buka beberapa tab. Jadi apabila kamu punya beberapa hal yang ingin kamu cek di Steam, kamu harus lakukan semuanya dalam satu tab, berarti kamu akan sering tekan tombol back untuk kembali ke halaman sebelumnya lalu buka halaman baru lagi dan terus mengulang seperti itu.
5. Harus install DirectX dan teman-teman untuk tiap game
Pernahkah kamu hitung berapa kali install directX dan teman-temannya selama gunakan Steam? Kemungkinan besar tidak karena kamu terlalu sibuk menjaga hype-mu untuk mainkan game yang baru kamu install. Tak banyak yang perlu dijelaskan dari yang satu ini, kamu mungkin telah merasakan sendiri dan telah tahu kesalnya bagaimana harus menginstall sesuatu yang sudah kamu install ribuan kali.
6. Download stop saat kamu main
Ya, saya tahu ada opsi untuk masalah ini. Tetapi kemungkinan besar kamu pernah merasakan satu kali sakitnya melihat download-mu tidak ada progress karena kamu tak tahu bermain game akan otomatis bikin download-mu distop. Kita sudah terbiasa dengan bermain sesuatu untuk membuang waktu dikala download berjalan, makanya pause otomatis ini takkan pernah disangka untuk pengguna baru.
Bisa dimengerti jika Steam lakukan hal ini untuk antisipasi jika game yang dimainkan adalah game multiplayer yang akan membuat lag game yang kamu mainkan, akan tetapi kemungkinan besar game yang dimainkan orang saat menunggu download selesai adalah game single-player dan juga jikapun itu game multiplayer, pemain tersebut pasti akan langsung sadar jika yang membuat lag adalah download-nya yang sedang berjalan. Ini menjadi salah satu kejengkelan yang terjadi karena developer-nya terlalu antisipasi worst case scenario akan segala sesuatu, dan untungnya telah mereka perbaiki lewat memberikan opsi khusus untuk tidak menghentikan download selagi bermain.
7. Menyusun game di library harus satu-satu
Apabila kamu punya ratusan game di Steam, semakin lama akan semakin sulit untuk mencari game tertentu di tumpukkan game-game lainnya. Makanya menyusun game-game tersebut kedalam kategori-kategori khusus bisa jadi ide yang bagus. Sayangnya hanya satu, Steam tak permudah untuk lakukan hal tersebut. Kamu memang bisa kategorikan game dalam kategori khusus, hanya saja kamu tak bisa melakukannya sekaligus, kamu harus lakukannya satu persatu. Bayangkan jika kamu punya 30 game yang ingin kamu masukan ke kategori “FPS” atau “RPG”, kamu tak bisa tandai semua game yang diinginkan sekaligus dan langsung pindahkan semuanya ke kategori tersebut. Kamu perlu klik kanan, klik “Set categories”, pilih kategori yang diinginkan, dan klik ok, lakukan hal tersebut 30 kali hanya untuk menyusun game-mu.
8. Game yang punya DRM/launcher tambahan sendiri
Uplay dari Ubisoft, Social Club dari Rockstar, Launcher Paladins dari Hi-Rez, launcher tambahan lagi untuk Warframe dari Digital Extreme dan lain-lain. Sudah cukup ada Steam yang makan system task didalam komputer dan akun Steam untuk verifikasi ID. Tak perlu dipasang program lain lagi serta akun lain lagi yang harus kami gunakan hanya untuk mainkan satu game.
Dan khusus untuk Ubisoft, kemungkinan besar takkan pernah terjadi, tetapi saya benar-benar berharap Ubisoft stop paksa pembeli di Steam untuk pakai Uplay. Sudah cukup dengan Steam membuktikan jika game yang dijalankan itu legal, tak perlu dibebani dengan satu lagi program DRM (belum lagi jika ditambah Denuvo) untuk jalankan satu game.
9. Kumpulan game shovelware yang masuk ke Steam
Steam kini punya 25 ribu game didalamnya, dan lebih dari separuhnya adalah game Indie. Saya senang game indie dan senang melihat Valve benar-benar mempermudah game Indie masuk ke Steam, tapi mungkin mereka terlalu “mudahkan” sistem mereka sampai-sampai jumlah shovelware dan game early access yang tak pernah selesai bertumpukan di katalog mereka.
Game simulator asal-asalan, game tiruan dari Minecraft dan DayZ, dan game lelucon lainnya menggeromboli Steam layaknya tumor. Bagaimana Steam bisa perbolehkan game-game shovelware ini masuk menjadi tanda tanya besar. Kita bisa dengan mudah hindari game-game ini, tapi tak bisa kamu abaikan betapa menjengkelkannya melihat game seperti ini terus memenuhi katalog Steam, menutupi game yang seharusnya memang perlu diapresiasi. Dan yang parahnya adalah game seperti ini terkadang laku di Steam karena “haha, gamenya aneh dan jelek xd”.
Ini perlu distop, apakah ini keunikan master race dari console yang dianggap peasant? Sekumpulan game shovelware yang mengisi 60% katalog Steam? Jika iya, tampaknya peasant punya standar lebih tinggi.
Steam masih jadi layanan distributor game yang bagus, tapi hal-hal diatas adalah sebagian dari yang saya benci dari Steam. apakah ada hal di Steam yang sering buat kamu emosi?