Sebanyak sembilan karyawan dari perusahaan game asal Cina—NetEase baru-baru ini dikabarkan telah ditangkap atas kasus dugaan pencucian uang dengan nilai kontrak sebesar dua miliar yuan atau sekitar 4.3 triliun rupiah.
Dari kesembilan karyawan tersebut, diketahui dua di antaranya memegang jabatan sebagai eksekutif senior: Xiang Lang selaku kepala divisi esports, serta Jin Yuchen selaku kepala penerbit.
Lebih lanjut, diketahui pihak NetEase juga telah memberlakukan blacklist terhadap 27 perusahaan yang tidak disebutkan namanya, karena diduga turut memiliki keterlibatan dalam kasus pencucian uang tersebut.
Juru bicara dari NetEase turut mengungkapkan bahwa pihak NetEase belum bisa mengungkap lebih banyak detail akan kasusnya karena saat ini proses investigasi masih berlangsung.
Tidak terjadi di NetEase saja
Perlu diketahui bahwa semenjak awal tahun 2024 ini perusahaan-perusahaan besar lainnya di Cina seperti Tencent Holdings, Lilith Games, Douyin dan Meiutan telah mendorong kebijakan dan peringatan terkait aksi korupsi secara internal maupun yang melibatkan pihak eksternal.
Tencent sendiri setidaknya telah mencatat lebih dari 70 kasus korupsi semenjak tahun 2023 lalu, yang mana setidaknya 20 tersangka telah dilaporkan ke pihak kepolisian, serta lebih dari 120 karyawan mengalami pemecatan.
Tidak hanya itu, Lilith Games di awal tahun 2024 ini juga dikabarkan telah melaporkan salah satu karyawan pemegang jabatan eksekutifnya atas dugaan penggelapan uang dengan jumlah yang cukup signifikan.
Sumber: Bloomberg, Yicai Global, Leifeng (via Game Developer)
Baca juga informasi menarik lain terkait atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com