Permasalahan utama dari game multiplayer yang memiliki player base cukup besar, adalah Cheaters yang jumlahnya juga tidak kalah banyak, dan hal ini sangat menganggu pertumbuhan komunitas dari PUBG. Meskipun trend terhadap game ini terus menciptakan rekor-rekor baru, namun sepertinya terlihat adanya penurunan karena masalah ini.
Sebagai perusahaan yang menyediakan sistem pertahanan bagi PUBG, BattlEye baru-baru ini merilis data bahwa 99% Cheater yang telah dibanned dalam game PUBG berasal dari China. Yuoxi Story juga melaporkan data statistik bahwa 46% pemain PUBG berasal dari China, hal tersebutlah yang mengakibatkan permasalahan ini akan sangat terasa pada server tertentu yang didominasi pemain dari China.
Angka 99% memang cukup mengerikan apabila angka tersebut hanya berasal dari satu negara saja, mungkin banyak kalian yang bertanya bagaimana cheaters sebegitu banyaknya berasal dari satu negara saja?. Mungkin hukum di China sepertinya memang tidak seketat hukum di negara lain, kalian pasti masih ingat bagaimana seorang cheater berumur 14 tahun yang berasal dari US harus berurusan dengan Epic Games di meja hijau.
Tidak berhenti sampai disitu Yuoxi Story juga memaparkan bahwa bisnis cheat disana bagaikan sebuah industri, “Bisnis plug-in/Cheat di China bisa berkembang dengan pesat dibandingkan luar negeri, adalah karena bisnis tersebut memiliki rantai ekonomi yang tumbuh besar.” kata Cheng Feng (bukan nama asli) sebagai pengguna aktif plug in.
Apabila PUBG tidak menangani masalah ini secara serius hal ini bisa menjadi suatu masalah di kemudian harinya.