Activision tidak malu akan kegagalannya di Infinite Warfare.
Penjualan Call of Duty Infinite Warfare tergolong lebih rendah dibanding seri Call of Duty lainnya. Namun hal ini sepertinya tidak dipedulikan oleh Activision sama sekali. Dilansir dari GamesIndusty, CEO Activision Eric Hisberg mengatakan bahwa tantangan yang harus mereka hadapi adalah “keunikan” yang bisa mereka tawarkan di Call of Duty.
Call of Duty adalah game yang unik, tidak hanya pada komunitas game, namun juga pada budaya yang ada. Oleh sebab itulah game ini selalu menjadi top trend selama bertahun-tahun. Ini merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai hasilnya, banyak tantangan akan keunikan yang harus kami hadapi. Salah satunya adalah sekarang kami memiliki dunia game yang sama. Namun bagi kami yang terpenting bagi kami adalah selama mereka masih bermain Call of Duty, kami senang.
Itulah sebabnya Activision masih merilis konten Call of Duty Black Ops 3 setelah 18 bulan dirilis. Hisberg masih mengatakan bahwa konten tersebut berjalan dengan sangat baik, meskipun banyak media lain yang mengatakan bahwa Call of Duty Black Ops 3 Zombies Chronicles mungkin tidak pantas mendapatkan harga $30 sebagai sebuah DLC.
Hisberg menambahkan bahwa Call of Duty mampu membuat gamer merasakan hal yang berbeda-beda. Ia merasa bahwa banyak hal yang bisa merepresentasikannya. Menurutnya Activision telah menunjukkan kemampuan Call of Duty untuk terus menarik perhatian setiap orang meski telah dirilis selama bertahun-tahun.
Activision sama sekali tidak malu akan respon para fans tentang Infinite Warfare. Mereka justru “membanggakan diri” dan tidak mempedulikan hal lain selain selama para fans masih memainkan Call of Duty. Mereka juga masih menambahkan “hal unik” yang mereka percaya masih tetap “menarik perhatian” banyak orang, meskipun pada kenyataannya penjualan Call of Duty Infinite Warfare kemarin justru turun dibanding seri-seri sebelumnya.
Source: GamesIndusty, vg247
