World of Tanks dengan ray tracing?
Dipopulerkan oleh NVIDIA untuk menjual kartu grafis seri RTX mereka, ray-tracing mencoba untuk hadirkan cahaya dan bayangan yang lebih realistis untuk tampilan game. Meskipun sekilas nampak sepele, namun pada kenyataannya perubahannya cukup besar. Tak mau kalah, banyak perusahaan teknologi lain yang mengikuti jejak mereka dengan mengembangkan teknologi ray-tracing mereka sendiri. Salah satunya adalah Intel yang juga telah mengembangkannya cukup lama. Kini, ia siap dicoba di salah satu game buatan Wargaming, World of Tanks.
Melansir PCGamesN, game yang digunakan bukan versi game yang saat ini telah dirilis, melainkan tech demo buatan mereka berjudul World of Tanks EnCore Tech Demo. Game buatan Wargaming tersebut takkan membutuhkan DXR milik Microsoft, DirectX 12, atau RTX, namun CPU Intel. Tim yang dipimpin Bronislav Sviglo menjelaskan bahwa berbeda dengan NVIDIA yang menekankan semua pekerjaan ray-tracing ke GPU, mereka ingin mendistribusikan pekerjaan tersebut ke dua komponen, yakni GPU dan CPU.
Ray tracing memang sangat menyiksa GPU untuk bekerja lebih keras, namun developer World of Tanks yang juga memikirkan spesifikasi PC playernya mencoba untuk membaginya ke CPU. Membuat beberapa core CPU juga harus bekerja keras membantu GPU yang juga memprosesnya. Membuat mereka harus merombak engine mereka agar sesuai dengan perubahan zaman.
Sviglo menjelaskan bahwa terdapat tiga langkah utama untuk melakukan ray-tracing. Yang pertama adalah mempersiapkan geometri lama sebagai dasar real-time ray tracing, kedua adalah menyambungkan “tracing” dengan dasarnya. Pada bagian ini developer bisa menggunakan bayangan, refleksi, atau apapun yang diinginkan. Sementara langkah ketiga adalah denoising atau penghilangan noise.
Menurut Sviglo, langkah pertama bisa dilakukan menggunakan shader atau CPU. Mereka menggunakan Intel Embree library yang bisa mengkalkulasi setiap frame dari dasar struktur ray-tracing menggunakan core yang ada di CPU. “Perbedaan metode kami adalah kami menggunakan CPU dan bukan shader untuk melakukan dasarnya”, imbuhnya. Sviglo melanjutkan bahwa karena dasar prosesnya menggunakan CPU, maka CPU dengan core yang banyak akan mampu menghasilkan performa yang lebih baik. Di langkah kedua dan ketiga, mereka menggunakan shader seperti CUDA core. Jadi, seiring banyaknya CUDA core yang dimiliki GPU-mu, maka performanya akan menjadi lebih baik lagi.
Namun sayang, karena proses ini juga tekankan pada CPU, para developer berekspektasi bahwa performanya akan sama dengan RTX yang ada saat ini. Semua tergantung dengan komposisi hardware dan setting grafismu masing-masing. Kamu yang penasaran ingin mencobanya bisa mendownload World of Tanks EnCore Tech Demo di link berikut.
Baca terus tentang World of Tanks atau berita teknologi menarik lainnya.
contact: akbar@gamebrott.com