Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, tidak heran jika para pengembang ingin membuat AI (Artificial Intelligence) yang sangat canggih. Salah satunya adalah sebuah AI Chatbot bernama Lee Luda dari Korea Selatan. AI ini dapat berinteraksi dengan pengguna dan bisa digunakan oleh banyak orang di internet.
Namun, AI Chatbot ini terpaksa dimatikan dari publik karena ujaran kebencian dan rasis. Kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk, kita cari tahu bersama!
Daftar isi
Tentang AI Chatbot Lee Luda
Sebelum kita mulai pembahasan utamanya, mari saya jelaskan secara singkat mengenai AI ini. AI Chatbot Lee Luda adalah sebuah aplikasi chat pada Facebook Messenger yang berasal dari Korea Selatan. Aplikasi ini dibuat oleh perusahaan Scatter Lab. Lee Luda digambarkan sebagai sosok mahasiswi perkuliahan berumur 20-an.
Pengguna dapat berinteraksi dengan Lee Luda layaknya dengan orang biasa. Pembicaraan dia melalui chat sangat natural dan tidak kelihatan seperti berbicara pada AI Bot. Itu karena aplikasi ini bekerja berdasarkan algoritma dari survey 10 juta hasil percakapan tiap orang yang sering dilakukan oleh warga Korea Selatan pada aplikasi pesan populer KakaoTalk.
Pada awalnya aplikasi Lee Luda ini diterima baik oleh penggunanya bahkan sempat populer di Korea Selatan. Namun 20 hari setelah aplikasi tersebut rilis, AI Chatbot Lee Luda terpaksa dimatikan.
Aplikasi Dimatikan Karena Ujaran Kebencian dan Rasis
AI Chatbot ini terpaksa dimatikan karena banyaknya laporan bahwa aplikasi tersebut melakukan ujaran kebencian, kata-kata kasar, diskriminasi dan rasis terhadap suatu kelompok. Kepala Aritificial Intelligence Ethics Association dari Korea, yaitu Jeon Chang-bae, memberikan tanggapan terhadap kontroversi ini.
Kontroversi terbaru dengan Luda adalah sebuah masalah etika dimana kurangnya kesadaran bagaimana pentingnya etika tersebut dalam membuat sebuah AI.
Scatter Lab juga mendapatkan berbagai pertanyaan dari berbagai pihak. Perusahaan ini telah melanggar hukum privasi ketika aplikasi mereka membaca data pengguna dari aplikasi KakaoTalk untuk algoritma AI Chatbot Lee Luda.
Pihak Scatter Lab mengetahui hal tersebut dan memberikan permohonan maaf kepada para pengguna atas ketidaknyamanannya. Dilansir dari Yonhap News Legacy, berikut adalah permohonan maaf dari Scatter Lab.
Kami benar-benar minta maaf atas diskriminasi terhadap orang-orang minoritas. Hal tersebut tidak mencerminkan pemikiran dari perusahaan kami . Kami akan meningkatkan aplikasi ini agar kata-kata diskriminasi atau ujaran kebencian seperti itu tidak terjadi lagi.
AI Chatbot Lee Luda Akan Kembali
Scatter Lab mengatakan bahwa aplikasi AI Chatbot buatan mereka ini akan kembali suatu hari nanti. Sebelum itu, mereka akan bekerja keras memperbaiki dan meningkatkan program Lee Luda untuk menghindari kejadian seperti ini terulang kembali.
Itulah informasi mengenai AI Chatbot Lee Luda yang dimatikan karena ujaran kebencian dan rasis. Mari kita tunggu informasi selanjutnya bagaimana perkembangan aplikasi ini ketika telah kembali.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Teknologi atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com