Mengusung tema horor Lovecraftian dengan latar ala Inggris era Victorian menjadi premis visual utama yang ditawarkan dalam game Bloodborne besutan FromSoftware. Namun bagaimana jika game keluaran tahun 2015 tersebut di-reimajinasikan sebagai film horor tahun 80-an?
Tren membawakan visual ala sinema era 80-an terhadap hal-hal modern bisa dibilang menjadi tren di kalangan pengguna AI seni. Seperti pengguna dengan nama Alternate Reality Films misalnya, dimana ia menggunakan AI seni Midjourney dalam mengaplikasikan tren tersebut terhadap Bloodborne. Kamu bisa cek langsung penampakannya di bawah ini.
Tidak hanya Bloodborne, Alternate Reality Films sebelumnya juga melakukan hal yang serupa untuk Dark Souls 2, Metal Gear Solid, Final Fantasy VII dan lain-lain. Kamu bisa cek langsung lewat YouTube-nya disini.
Kecanggihan AI seni dalam ‘menghadirkan’ suatu visual bermodalkan prompt atau sekumpulan kata-kata sebagai referensi bagi sang mesin memang bisa dikatakan sesuatu yang sangat “masa depan”. Walau demikian, penggunaannya sendiri tak lepas dari ragam kontroversi yang berhubungan dengan etika dan moral, terutama di dunia industri kreatif.
Tidak hanya individu, beberapa developer game pun telah mencoba memanfaatkan kecanggihan AI. Seperti developer dari game High on Life yang memang mengaku menggunakan AI untuk beberapa artwork dan pengisi suaranya.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Bloodborne atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com