AI boom adalah kata yang tepat untuk menjelaskan fenomena di industri teknologi belakangan ini. Sejak ramainya ChatGPT buatan OpenAI di akhir 2022 lalu, berbondong-bondong industri bergerak ke arah kecerdasan buatan.
Meski hype yang dibangun sebegitu besarnya, ada fakta mengejutkan yang baru-baru ini terkuak. Ternyata AI seperti ChatGPT ini tak begitu sering dipakai orang-orang, loh?
Riset Tunjukkan AI Seperti ChatGPT Ternyata Tidak Begitu Populer
Kalau kamu sudah muak mendengar istilah-istilah generative AI seperti Gemini, GroxAI, ChatGPT dan teman-temannya. Ternyata di belahan dunia lain masih ada beberapa orang yang bahkan tidak pernah mendengar istilah tersebut.
Riset oleh Reuters Institute dan Oxford University (BBC) menunjukkan kalau setidaknya dari 12000 responden dari 6 negara, 47% di AS dan 42% di Inggris Raya bahkan tidak mengenal apa itu ChatGPT. Angka ini lebih besar untuk software buatan OpenAI dibanding brand lebih umum seperti Gemini buatan Google, Bing AI, Copilot, dan sejenisnya.
Bukan hanya itu saja. Sekitar 7% di AS dan 2% di Inggris Raya yang menggunakan AI tool sejenis ini di kehidupan sehari-hari mereka. Ini berarti, meski gembar-gembor kegunaan yang dihasilkan oleh perusahaan pengembangnya, sedikit yang masih mengadopsi teknologi ini untuk pekerjaan sehari-hari.
Kerentanan Kecerdasan Buatan untuk ‘Halu’
Hal seperti ini pun sebenarnya masih sangat diwajarkan. Sekilas terlihat canggih pun, AI masihlah dalam tahap awal pengembangan. Sudah acap kali AI masih mampu menghasilkan informasi yang rancu atau bahkan misinformasi.
Contoh terdekatnya adalah kasus AI Overview milik Google yang baru saja rilis belakangan ini dan menimbulkan kekacauan besar. Lantaran hasil pencarian AI tersebut masih menghasilkan misinformasi. Jadi, wajar saja tidak ada yang percaya terhadap AI untuk sekarang ini.
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.