Setelah hampir 18 bulan setelah peluncurannya, akhirnya para penggemar Pokemon di China bisa menikmati game Pokemon Go. Hal tersebut bisa terwujud karena Niantic bermitra dengan perusahaan game di China yaitu NetEase untuk membawa game populer ini ke negara Tirai Bambu tersebut. Netsae sendiri adalah perusahaan internet dan game di China yang mengelola game seperti Hearthstone dan World of Warcraft di negara tersebut. Dengan bantuan NetEase akhirnya, Pokemon Go meninggalkan Google Maps dan memilih menggunakan Open Source Maps.
Sebelumnya China melarang penggunaan Pokemon Go sejak bulan Januari 2018, semenjak itu PokeStops ataupun Gym tidak muncul di semua wilayah negara itu. China beranggapan penggunaan Google Maps memiliki resiko ancaman kemanan dan publik. Pemerintah Cina menyebutkan Google maps dianggap menyertakan citra satelit di wilayah-wilayah penting dan sensitif seperti area militer dan dapat menganggu keamanan transportasi publik.
Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.
Keberhasilan peluncuran Pokemon Go di China ini, membuat Niantic memperluas pasarnya ke China sebagai negara dengan pasar ponsel tebesar di dunia.