Elon Musk Batasi Jumlah Akses Twitter – Pada Minggu kemarin, Elon Musk membuat kebijakan kontroversial sekaligus menghebohkan dengan membatasi jumlah tweet di Twitter yang bisa dilihat oleh pengguna.
Pembatasan sementara tersebut diberlakukan untuk tiga kategori pengguna berbeda, yaitu pengguna terverifikasi yang dibatasi 10,000 postingan per hari, pengguna biasa yang dibatasi 1,000 postingan per hari dan pengguna baru yang dibatasi 500 postingan per hari.
Elon Musk sendiri mengatakan bahwa kebijakan itu dilakukan sebagai upaya untuk melawan apa yang ia sebut sebagai “extreme level of data scraping” dan “system manipulation”.
Menariknya, Twitter ternyata punya satu masalah besar yang tampaknya jadi salah satu alasan mengapa Elon memutuskan untuk membatasi jumlah postingan yang bisa dilihat pengguna.
Alasan Elon Musk Batasi Jumlah Akses Twitter
Dilansir dari Forbes, Twitter menolak membayar tagihan AWS (Amazon Web Service) selama berbulan-bulan. Ada setidaknya US$70 juta utang yang belum dibayar oleh perusahaan media sosial itu.
Karena masalah itu, Elon kabarnya membatasi penggunaan data di Twitter untuk mengurangi kerusakan di platform medial sosial tersebut.
Sialnya, keputusan itu membuat Twitter menjadi makin berantakan dengan beberapa situs tidak bisa melakukan embed tweet di postingan mereka. Twitter sendiri menandatangani kontrak lima setengah tahun dengan AWS pada 2020 silam di mana mereka harus membayar sekitar US$510 juta dan AWS dikabarkan tidak tertarik untuk melakukan negosiasi ulang.
Meski memiliki kontrak dengan AWS, Twitter saat ini lebih mengandalkan Google Cloud sebagai layanan hosting utama mereka. Twitter dilaporkan akan menghabiskan US$1 miliar dalam waktu lima tahun kontrak bersama Google Cloud, meski kabarnya, Twitter sedang mencari cara untuk mengurangi biaya disitu.
Pada saat artikel ini ditulis (4/7), belum diketahui apakah Twitter sudah membayar utang ke Amazon atau belum. Selain dari Amazon, Twitter juga diketahui belum membayar tagihan ke layanan Google Cloud.
Masalah tersebut membuat beberapa pengguna internet mengalami error ketika melakukan embed link dari Twitter dan bahkan mereka tidak bisa melihat postingan di Twitter jika tidak login atau memiliki akun terlebih dahulu.
Hal ini menambah daftar permasalahan yang terjadi di Twitter dan menjadi alasan platform sosmed tersebut harus membatasi jumlah akses para pengguna Twitter untuk sementara waktu.
Berusaha Menjual Twitter Blue ke Lebih Banyak Pengguna?
Selain karena layanan cloud yang belum dibayarkan, banyak spekulasi yang mengarah pada niat Elon untuk mencoba menjual Twitter Blue ke lebih banyak pengguna.
Spekulasi tersebut masuk akal mengingat pendapatan iklan di aplikasi Twitter menurun sejak Elon mengambil alih pada akhir tahun lalu.
Disamping itu, nama-nama besar seperti Volkswagen, Balenciaga, Carlsberg dan Dyson sudah tidak lagi memasang iklan di Twitter sejak November tahun lalu. Sejak mengambil alih Twitter, Elon memang kerap membuat keputusan kontroversial termasuk dengan memecat 80 persen karyawan Twitter dan tidak membayar sewa gedung.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Twitter atau artikel lainnya dari Arif Gunawan. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.