7 Alasan Kenapa Banyak yang Masih Memakai VGA dan Prosesor Komputer Lawas

Prosesor Lawas

Prosesor Komputer Lawas – Kemajuan di dunia teknologi, khususnya komputer, tiap tahun selalu menawakan macam-macam fitur menarik dan lebih baik. Faktor tersebut menyumbang pandangan awam terhadap prosesor komputer dan VGA lawas, tekankan bahwa teknologi baru senantiasa lebih baik untuk dimiliki.

Meski di tahun ini kita sudah diberi bermacam pilihan kuat nan solid untuk dimiliki, namun tetap saja masih ada yang lebih mempercayakan komponen lawas mereka untuk temani komputasi sehari-hari, terutama komputer. Di komunitas, biasanya komponen lama tersebut dicap dari ‘zaman majapahit’.

Menarik, kami telah merangkum apa-apa saja alasan banyak yang masih memakai VGA dan Prosesor Komputer lawas.

Disclaimer:

Setelah kami amati, bijak rasanya bila tegaskan komponen lawas di sini adalah maksimum jaraknya ialah enam tahun dari zaman now, alias dari tahun 2018.

Alasan Mendasar di Balik Banyaknya VGA dan Prosesor Komputer Lawas

Kalau kalian penasaran, inilah alasan di balik banyaknya mereka yang masih percayakan VGA Lawas dan prosesor uzur tersebut:

7. Kehadiran Komputer untuk Sekadar Temani Produktivitas

Inilah bukti di mana standar komputer zaman now sama sekali tak bisa dipukul rata. Sebelumnya, kami telah membahasnya di sini, namun tetap saja hal tersebut tak bisa disamaratakan.

Salah satu komputer milik penulis untuk cetak dokumen

Di tanah air sendiri, kehadiran komputer dipandang hanya untuk sekadar temani produktivitas, atau untuk memainkan game. Mayoritas speknya pun tak mantap-mantap amat (termasuk di antaranya milik penulis), dan biasanya lebih memfokuskan untuk dapat penuhi kebutuhan komputasi sesuai kebutuhan.

6. Komponen yang Hemat Daya

Selain prosesor, VGA Lawas biasanya cukup hemat daya. Contohnya antara lain ialah NVIDIA GT 1030 2GB DDR5 yang membutuhkan daya sekitar 30 Watt (sesuai situs referensi kami), dan masih dapat diajak untuk memainkan game sekelas Genshin Impact dan Apex Legends.

AMD Ryzen 3 2200G yang dirakit penulis pada tahun 2018

Sama halnya prosesor sekelas AMD Athlon 3000G, yang hanya memakan daya 30 Watt, dan masih bisa diajak untuk mainkan game di atas. Kendati demikian, harus ditekankan brott semua tak boleh ngarep terlalu banyak karena Prosesor Lawas kubu merah tersebut memiliki pasar dan targetnya sendiri.

5. Memang Gak Butuh Spesifikasi ‘Wah’

Alasan mendasar lainnya kenapa banyak yang masih memakai Prosesor Lawas dan VGA Zaman Majapahit dikarenakan memang tak butuh spesifikasi wah, termasuk di antaranya komputer milik penulis. Di mana kehadiran prosesor lebih kuat dirasa takkan mampu membantu komputasi harian secara masif.

Rakitan lainnya yang menggunakan komponen ITX

Meski demikian, tidaklah sedikit yang lebih memilih komponen serba baru untuk dapat jalankan macam game kekinian, meski entah kapan memainkannya. Tentu saja, hal tersebut memberikan kepuasan tersendiri, karena wishlist tersebut tentunya dicapai dalam waktu yang sama sekali tidaklah sebentar.

4. Lebih Hemat daripada Beli Komponen Baru

Selain alasan di atas, tentunya alasan di balik banyaknya mereka yang nyaman memakai VGA Lawas berikut prosesor keluaran lama tersebut adalah lebih hemat daripada harus gelontorkan dana tak sedikit untuk membeli komponen baru.

AMD RX 400 Series yang bertenaga tapi tak terlalu hemat daya

Belum ditambah faktor harus menambah komponen ini-itu yang tentunya bisa membuat alokasi dana seadanya, menjadi membahana karena tuntutan dari komponen anyar tersebut, utamanya dari konsumsi daya.

3. Masih Bisa Jalankan Game Kekinian

Masih bisa jalankan game kekinian semacam Genshin Impact, Apex Legends, dan yang setarafnya, tentu tidaklah masalah. Bahkan, kemampuan integrated dari prosesor AMD Athlon 3000G masih bisa diajak untuk menemanimu mabar DOTA 2.

Memancing Paimon di resolusi 4K?

Alternatif lain dari rakitan kere-hore tersebut biasanya antara kombinasi prosesor Intel Core i3-10xxx dan VGA Lawas semacam NVIDIA GT 1030 2GB DDR5. Kombinasi ini tentunya bolehkanmu jalankan lebih banyak game yang tak berat-berat amat, dan termasuk lebih solid.

2. VGA Lawas Biasanya Murah dan Bisa Jadi Alternatif Menarik

Di antaranya adalah VGA Polaris alias RX 500 Series dari AMD, yang sampai detik ini, tentunya masih memiliki tempat di hati gamers. Alternatif lainnya ialah penerus resmi dari ‘Lord Cesplenk’, di antaranya honorable mention penulis berikan untuk GTX 1050 Ti dan GTX 1650 DDR6.

Memang lebih murah sih, tapi harus ditebus dengan beda performa

Kalau brott semua coba cek marketplace, harganya pun masih bisa dikatakan menarik. Bisa dibayangkan, cukup bermodalkan sekitar 1 Jutaan Rupiah (bisa lebih dan bisa kurang), brott bisa miliki prosesor atau VGA Lawas sekelas GTX 1650 DDR6, RX 580, atau sekelasnya.

1. Memiliki Kenangan Tersendiri

Di luar semua alasan di atas, tentunya kenangan memiliki peranan yang penting di sini. Terlebih kalau brott adalah orang yang cukup emosional dan tak terlalu mementingkan spesifikasi, akan merasa cukup berat untuk melepas Prosesor Lawas atau VGA Zaman Majapahit.

Kesenangan punya komputer karena sukses dibeli setelah di wishlist bertahun-tahun

Entah dikarenakan hasil kerja keras dan menabung, atau dihadiahkan oleh orang tersayang yang tentunya akan memberatkanmu untuk kembali dijual bahkan bila kepepet, apapun alasannya.

Nah, itulah sekiranya alasan-alasan kenapa masih banyak orang yang masih memakai VGA Lawas di keseharian komponen serba modern. Jadi, sebisanya kita tak usah hujat orang lain yang masih memakai komponen lawas, karena bisa jadi mereka ada alasannya sendiri tak lakukannya meski bisa.

Selama kebutuhan komputasi kita terpenuhi, kenapa tidak ya ‘kan, brott?


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version