The Sims 4 Bukan Seri Terbaik — Menjadi seri paling baru, bukan berarti dia dapat dikemas lebih bagus daripada sebelumnya. The Sims 4 diluncurkan pertama kali pada tahun 2014, dan sejak perilisannya, seri ke-4 ini mendapatkan review gado-gado; yang didominasi oleh kritikan sebab ia dianggap mengalami penurunan kualitas.
Dan hampir 10 tahun usianya kini, The Sims 4 tidak lagi menarik antusias sebagaimana di awal – awal ia diumumkan, khususnya bagi saya pribadi yang tergila dengan genre life-simulation seperti The Sims.
Daftar isi
Alasan Mengapa The Sims 4 Bukan Seri Terbaik Dibandingkan Kakak-kakaknya
Adapun hilangnya antuasiasme saya akan menjadi topik pembahasan kita kali ini. Jika brott-brott sekalian mengira penyebab antusias saya hilang adalah ‘kejenuhan‘, seperti hubungan romansa dua orang yang sudah menjalin kasih hampir 10 tahun, maka brott-brott keliru.
Kejenuhan? Tidak sepenuhnya salah. Tapi tentu ada alasan lain yang tidak sesederhana itu. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa saya berpendapat The Sims 4 bukan yang terbaik di franchise-nya.
Banyak Detail yang Hilang
Ketika memainkan The Sims 4, saya (dan beberapa simmer akut lain) cukup… terdiam. Sebab ada banyaknya fitur yang hilang di series ini dan baru kita dapatkan beberapa tahun kemudian. Kayak… hah? banget gak sih?!
Ketiadaan eksistensi transportasi seperti mobil adalah salah satu contoh fitur The Sims yang hilang. Ya, mungkin ada pembelaan seperti: “The Sims 4 kan bukan game open world, ngapain perlu ada mobil segala?“.
Tapi, jika kita lakukan kilas balik ke The Sims 2 yang juga sama – sama bukan game open-world, apakah jawaban ini bisa diterima? Bahkan The Sims 2 sendiri memiliki animasi mobil yang jauh lebih kaya dan realistis pula.
Di The Sims 3, anak remaja (teen) bisa belajar nyetir mobil bersama orang tuanya. Animasi dimana mobil tersebut sedikit jolty juga menjadi detail yang perlu diperhatikan. Mungkin memang untuk sebagian orang detil kecil seperti ini tidak terlalu berpengaruh, namun buat simmer akut, tentu ini jadi catatan.
Sayangnya, detail kecil-kecil yang dianggap remeh ini justru hilang di The Sims 4. Menjadi awal permulaan kekecewaan para simmer yang terus berlanjut. Memang dia hanya detail kecil saja, namun boleh lah jadi perbandingan dan jadi salah satu pengantar mengapa game ini tidak menjadi seri terbaik.
Tentu Saja, DLC!
(penulis kretek jari) Di The Sims 4, ada beberapa tipe DLC atau downloadable content yang harus kamu ketahui:
- Expansion Pack: yang paling besar, DLC ini menawarkan world serta mekanisme gameplay yang sama-sama baru (Harga Normal: Rp. 479.000)
- Game Pack: hanya memperkenalkan satu mekanisme permainan terbaru (Rp. 239.000)
- Stuff Pack: update item, furnitur, pakaian, yang berhubungan dengan tema tertentu (Rp. 119.000)
- Kit: sama seperti Kit, tapi lebih kecil (Rp. 69.000)
Normalnya, The Sims 4 akan merilis 2 expansion pack dan 3 pack (game dan stuff) lain setiap tahunnya. Jadi, biar gameplay pemain lebih luas dan lebih banyak konten yang bisa dinikmati, pemain harus merogoh kocek demi membeli DLC yang tertera. Yang artinya…? Benar. MAHHAL.
Sekali lagi kita akan menjadi mamak-mamak Asia yang suka bandingin anak dengan anak tetangga. Kini, kita akan kembali lakukan perbandingan dengan DLC yang ada di The Sims 3. Kita langsung ambil contoh saja ya biar bacotan saya ga panjang dan masuk ke intinya. (lemes)
DLC The Sims 3 yang berjudul “Late Night” sudah terdiri dari fitur ras Vampire, world / kota baru, hot tubs, selebriti, apartemen, dan gameplay lainnya. Jadi, kamu hanya perlu keluarin sedikit uang untuk menikmatinya.
Sementara itu, untuk merasakan pengalaman bermain yang sama di The Sims 4, kamu harus membeli DLC Get Famous, Vampires, Perfect Patio Stuff, dan City Living. Artinya, kamu harus keluar banyak duit di sini untuk mendapatkan gameplay yang serupa. Inilah alasan kenapa The Sims 4 jelek dibandingkan yang lain.
Fungsi Moodlet yang Membingungkan
Salah satu poin yang paling menjual di The Sims 4 adalah karakter memiliki kondisi emosi (moodlet). Bagaimana kamu mengendalikan karaktermu akan sangat berpengaruh pada mood mereka. Dan mood ini juga pastinya akan berpengaruh pada aktivitas yang mereka lakukan. Contoh, jika karakter sim mengalami depresi, mereka akan sulit untuk bekerja, ‘kan?
Tapi di The Sims 4 tidak seperti itu. Memang, kondisi yang saya sebutkan sangat relate dengan kehidupan di dunia nyata. Bahkan, kita bisa menemui orang di sekitar kita mengalami hal serupa.
NAMUN, saya merasa agak ‘bodoh’ setelah melihat sim saya yang awalnya baik – baik saja setelah menerima kasih sayang dari temannya, namun sesaat kemudian dia hampir bundir dan balik depresi karena ketrigger oleh sesuatu yang tak kita sangka.
Trait Karakter yang Sedikit
Di The Sims 3, pemain memiliki 5 slot tersedia untuk diisi dengan traits dari karakter yang dia buat di mode CAS. Belum lagi dengan pilihan trait yang banyak sehingga pemain bisa lebih detail dalam menciptakan karakter.
Sayang, di The Sims 4, pemain hanya memiliki 3 slot saja untuk Trait dan satu “bonus” trait yang didapat setelah memilih aspiration / life goal.
Meskipun secara penampilan The Sims 4 ini lebih luas, namun, bagian personality justru mengalami pengurangan padahal ini juga termasuk aspek menarik di The Sims. Saya pribadi tidak terlalu peduli pada penampilan karakter saya, namun, saya lebih mengutamakan bagaimana sikap dan manner mereka ketika berinteraksi di in-game.
Tapi Kenapa Masih Saya Mainkan?
Segala sesuatu di dunia ini bersifat dinamis atau berubah – ubah. Berlaku pula untuk The Sims 4 dan kepribadian saya. Meskipun kekecewaan saya masih ada, khususnya ketika ngedumelin soal harga DLC yang mahal – mahal ini, saya tidak bohong kalau saya masih suka membuka game ini ketika pulang bekerja.
Alasan The Sims 4 masih saya mainkan adalah karena dia menjadi salah satu sarana saya untuk menuangkan ide dan jati diri. Game ini juga menjadi tempat saya untuk melakukan segala hal yang tak bisa saya penuhi di dunia nyata. Menumpahkan ide – ide liar seperti menjadi buronan polisi adalah salah satu contoh hal gila yang hanya bisa saya lakukan di The Sims saja.
Disinilah saya dengan bebas mengekspresikan diri. Memakai pakaian apapun yang saya suka tanpa harus khawatir pandangan orang lain. Dan tentunya, saya bisa membangun rumah idaman saya sendiri di sini tanpa perlu memikirkan duitnya oleh bantuan cheat “motherlode“. Hehe.
Belum lagi sekarang ini The Sims sudah memiliki mode story, dimana kamu bisa menjalankan misi dari pre-made karakter yang sudah ada dan cukup menantangmu untuk menyelesaikan objective yang ada.
Jadi, meskipun The Sims 4 bukanlah seri terbaik di franchisenya, saya masih belum memiliki niatan untuk melepaskannya. Setidaknya, masih ada beberapa hal di game ini yang masih mengobati kejenuhan saya. Dan, saya tidak akan pungkiri bahwa semakin ke sini, The Sims 4 mulai hadirkan kembali fitur-fitur yang hilang (meskipun telat banget).
Semoga artikel ini menjawab pertanyaan brott – brott semuanya! Dan bilamana kalian memiliki pendapat lain, boleh lah dibagikan ke kolom komentar!
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait The Sims atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com