Amazon sudah begitu sukses dengan layanan e-commerce mereka, namun perusahaan milik Jeff Bezos ini terus berekspansi ke berbagai sektor dalam beberapa tahun terakhir mulai dari digital streaming dan juga video game. Namun tampaknya untuk urusan game, Amazon belum miliki direksi yang benar-benar jelas.
Menurut laporan dari jurnalis Bloomberg, dua sumber yang ia wawancarai mengatakan bahwa Amazon telah habiskan hampir “500 juta dollar per tahun” untuk divisi game mereka belum menghitung Twitch dan juga layanan cloud gaming mereka, dan hingga saat ini belum membuahkan hasil nyata.
Satu-satunya game yang mereka telah rilis sejauh ini ialah The Crucible dan game tersebut tidak bertahan lama. Baru beberapa bulan rilis, game langsung ditarik kembali ke closed beta sebelum pada akhirnya dimatikan total karena sepinya pemain.
Selain Crucible, Amazon dilaporkan telah membatal banyak proyek, salah satunya ialah proyek game sport fantasy Breakaway dan banyak proyek yang belum diumumkan ke publik.
Mereka juga kembangkan game lain berjudul New World yang awalnya ingin dirilis Agustus 2020 lalu namun ditunda karena pandemi covid-19. Mereka juga menjadi co-developer dari game MMO The Lord of The Ring namun hingga saat ini belum ada info terbaru.
Amazon telah merekrut banyak developer berpengalaman mulai dari Kim Swift (Portal), Clink Hocking (Far Cry 2), dan masih banyak lagi. Namun pengalaman dan skill mereka tidak dimanfaatkan karena ketua divisi Mike Frazzini disebut sebagai sosok yang “tidak ada pengalaman di dunia gaming”. Ia disebut-sebut hanya berpatok pada metrik untuk membuat keputusan ketimbang meminta saran dari developer berpengalaman yang ia rekrut.
Banyak masalah lain yang disebutkan dalam artikel mulai dari kurangnya insentif untuk perkerja, kesan “bro culture” yang membuat para karyawan wanita tidak merasa nyaman dan diperhatikan, dan Lumberyard Engine garapan mereka sendiri yang disebut penuh dengan masalah, membuat pengembangan game menjadi tidak efektif. Selengkapnya dari informasi ini dapat kamu baca langsung di Bloomberg.