Kemampuan dari Mikroarsitektur RDNA 2 Besutan AMD Sudah Mulai Menghangat

Amd Rdna 2

Kubu merah AMD tampak persiapkan satu dua senjata untuk melawan balik serangan yang ditembakkan oleh kubu biru Intel. Salah satunya dengan ditanamkannya arsitektur terbaru yang diklaim lebih kuat. Benar, kemampuan dari mikroarsitektur RDNA 2 besutan AMD tampak sudah mulai menghangat.

AMD dan RDNA 2 yang Lebih Kuat

Sebelumnya, integrated graphic processing unit (iGPU) pada prosesor AMD Ryzen generasi 5000 ke bawah masih gunakan mikroarsitektur Vega. Kekuatan yang ditawarkan oleh mikroarsitektur Vega terlihat dibatasi oleh dinding memory speed yang mentok sebesar 2666-3200MHz oleh prosesor sesuai serinya.

Seolah tawarkan keperkasaannya, di antara prosesor AMD yang gunakan mikroarsitektur RDNA 2 ialah Ryzen 5 6600H dan Ryzen 7 6800H. Keduanya sama-sama telah dibekali dengan mikroarsitektur terbaru dengan codename AMD Radeon 600M, yaitu 660M untuk 6600H, dan 680M untuk 6800H.

Letak perbedaan di antara gap prosesor AMD ini ialah pada jumlah memory channel yang dapat dimanfaatkan, dan dukungan memory DDR5. Kehadiran dukungan DDR5 buatnya makin timpang dengan dukungan memory speed sampai dengan DDR5-4800MHz dan LPDDR5-6400MHz, yang termasuk masif.

Mampu Kalahkan dGPU

Berkat arsitektur Zen3+ dengan fabrikasi 6nm, yang disempurnakan dengan mikroarsitektur RDNA 2, performa prosesor seri 6000 dengan mudahnya kalahkan dGPU. Buat yang belum tahu, dGPU merupakan kependekan dari discrete graphic processing unit, yang merupakan kebalikan dari iGPU, brott.

Informasi terkait benchmark ini berhasil kami kumpulkan melalui situs ZhuanlanZhihu yang telah beberkan banyak sekali informasi. Di bawah ini adalah beberapa gambar yang berhasil kami kumpulkan terkait performa iGPU yang bisa kalahkan dGPU berkat kehadiran DDR5:

Efisiensi dari iGPU yang makin menggoda? Sumber: ZhuanlanZhihu

Berkat informasi yang mengudara beberapa waktu lalu, kemampuan mikroarsitektur RDNA 2 sudah mulai menghangat. Tampak keseriusan kubu merah AMD dengan prosesor teranyarnya yang bisa kalahkan dGPU.

Ini merupakan kabar gembira, terutama untuk penulis yang tak utamakan visual namun bisa jalankan games kekinian dengan 60FPS pada 1080P. Ditambah harga dGPU yang makin mahal, membuat kehadiran dGPU kurang dinanti sebagian kalangan.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version