Gamer Lansia di Amerikat Serikat – Menjalani hari-hari tua dengan kegiatan bukanlah hal yang terdengar mudah, terlebih lagi jika kegiatan tersebut menyita banyak kemampuan fisik. Disitulah letak Video Game menjadi sebuah kegiatan yang akhirnya dilakukan oleh para lansia di Amerika Serikat untuk menghabiskan waktu mereka. Menurut survey dari AARP pada tahun 2016 terdapat 40 Juta gamer berumur 50 tahun keatas. Angka tersebut meningkat tajam selama 3 tahun belakang, dimana pada tahun 2019 tercatat ada 60 Juta lansia yang secara aktif memainkan Video Game.
Daftar isi
Awal Generasi Gamer Lansia
Kebangkitan pada gamer lansia ini awalnya didorong oleh kebiasaan para orang tua tersebut menghabiskan waktu mereka bermain game menemai cucu mereka, namun tak sedikit yang akhirnya larut dalam hiburan serta tantangan Video Game.
“Hal tersebut melepas stress, menghubungkan secara sosial dan meningkatkan ketajaman mental,” kata Alison Bryant, Senior Vice President of Research dari AARP. ” Hal ini digital seperti ini sangat menghibur bagi mereka.”
Nostalgia Bagi Mereka
Alasan lain para Lansia tersebut terjun menjadi seorang gamer ialah efek nostalgia. Para lansia tersebut memanggap bahwa Video Game mampu menghadirkan perasaan yang sama ketika mereka muda. Seperti contohnya salah satu Lansia bernama Barbara Evans, 79, yang tinggal di Pennsylvania. Dimana dirinya dan teman-teman komunitas lansia secara rutin menggelar pertandingan Bowling menggunakan platform WII.
“Rasanya sangat menyenangkan saat banyak orang mulai berdatangan dan berhenti untuk menonton dan mendukung tim ini atau tim yang lainnya,” kata Evans kepada AARP.
Salah satu contoh yang cukup hardcore ada seorang lansia berumur 73 tahun bernama Kelley, yang menghabiskan waktunya memainkan game balap Forza Horizon 4. Mantan psikiater ini memainkan Forza Horizon 4 tersebut selama 2 jam sehari, dirinya bahkan mampu menyebut mobil 1997 BMW E36 yang ia suka kendarai.
Pasar Tersendiri
Menurut AARTP, Lansia berumur 50 tahun keatas tersebut diperkirakan menghabiskan $3.5 miliar dollar untuk membeli Video Game pada pertengahan tahun, angka tersebut naik sebesar 523 juta dollar lebih banyak ketimbang tahun 2016. Rata-rata konsumsi yang dihabiskan para lansia tersebut dalam membeli game mencapai $70 dollar.
Hal ini tentunya akan dipandang sebagai sebuah pasar tersendiri bari para developer atau pengembang platform untuk menciptakan game yang menyesuaikan keinginan pasar para lansia. Dimana nampaknya game-game ramah keluarga seperti Nintendo sudah mulai memasuki pasar tersebut.
Jika kalian ingin membaca berita mengenai Video Game terupdate lain kalian bisa membacanya disini.
Source: CBSnews