Apakah Investasi Dalam “Video Game” Layak Dicoba Atau Tidak?

shutterstock 1360071711 e1580662041574

Sudah menjadi salah satu sifat alami seorang Manusia untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, terutama dimasa yang akan datang, Manusia bisa mengakali kehidupan didunia dengan Belajar, hampir semua hal didunia bisa dipelajari jika mau, hal tersebut tentu saja dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan ya demi Kesejahteraan dimasa depan lah contoh kecilnya.

Berbicara tentang pandangan dimasa depan, ada salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan demi kesejahteraan dimasa depan yang namanya Investasi, Investasi bisa dilakukan dengan banyak cara, ya salah satunya yang ingin saya bahas kali ini adalah Investasi dalam segala hal yang berbau Video Game, bisa berupa Konsol, Kaset (Fisik atau Digital), Item Dalam Game, bahkan Miniatur Kolektor Edition, pokoknya banyak.

Investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau harta yang Kamu punya saat ini. Sederhananya, Kamu pengen mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dengan berdasarkan modal yang kamu punya hari ini, ya mirip dengan tabungan lah, cuma bedanya Investasi bisa dilakukan dengan banyak cara (Selain menyimpan uang).

Sebagai Gamer pastinya kita semua sudah sangat kenal dong dengan Istilah Top-Up, Mikrotransaksi, dan segala hal yang berbau pembayaran/pembelian terkait kegiatan bermain game, yang khususnya berkaitan dengan nilai tukar di dunia nyata, contoh kasusnya Beli Gold (Dalam Game) namun transaksi dengan Uang asli (Beli kepada Player lain atau Top-up),  contohnya harga 1 Juta Gold dapat dibeli dengan setara Rp 100.000 misalnya, kita sudah sangat akrab dengan kegiatan macam itu, namun itu adalah contoh Jangka pendek saja (hasilnya langsung), berbeda dengan Investasi yang bisa dirasakan hasilnya melalui tahapan waktu (tidak langsung).

Saya pribadi dapat kepikiran mengoceh tentang hal-hal ini tentu bukan karena tanpa alasan, hal terkait berhubungan dengan contoh kasus yang ada selama ini, dimana contohnya kita sudah tidak asing dengan fenomena Barang Lawas (Berasal dari masa lampau) yang berasal dari beberapa dekade kebelakang contohnya, pada saat ini kebanyakan memiliki daya jual tinggi (Misalnya dibeli pada masa kini), contohnya misalkan Sebuah Mobil Klasik tahun 70an dapat memiliki harga jual yang sangat mahal jika dibeli oleh kolektor pada tahun 2020, dengan alasan yang biasanya simpel, “Saya Suka Barang Lawas” atau “Wah Antik Nih”, simpelnya lagi ya yang namanya barang Legendaris sudah pasti memiliki harga Fantastis.

Begitu pula dengan contoh kasus dimana sebuah kaset lawas Mario Bross buktinya dapat di jual dengan harga Rp 1,4 Miliar, game tersebut keluaran tahun 1985, tentu saja jika dimainkan sekarang hanya menyakitkan mata, namun untuk urusan koleksi? oh tentu saja tidak masalah, karena barang yang bersejarah memang memiliki nilai yang wah dimata para kolektor.

Tapi menurut saya pribadi tentu saja Investasi dalam hal ini tentunya memiliki dua sisi, kelebihan dan kekuranganya mari kita bahas.


Kelebihan

Karena beragamnya Barang-barang yang berbau Video Game (Bisa Fisik atau Digital) hal tersebut masuk kedalam kelebihan yang anda pada poin ini, daari segi barang Fisik misalnya, kaset bisa menjadi pajangan yang kelihatan juga loh (Selain bisa dibuat main), untuk yang digital tentu saja, karena masa kini sedang marak isu Lingkungan, tentu saja dengan produk Digital diciptakan setidaknya agak sedikit menekan produksi Plastik yang berpotensi merusak lingkungan, selain itu juga Produknya bisa terbilang Abadi (tak bisa rusak) tak akan ada isu cacat fisik seperti barang yang berbentuk seperti kaset Fisik misalnya, kadang lecet atau patah kan gabisa dipake.

Namun ada juga beberapa kelebihan lain yang menurut kami menjadi faktor penting.

1. Pasarnya Sudah Jelas (Segmented)

Ini adalah salah satu kelebihan dan kekurangan sebenarnya, karena Segmented kamu sudah tahu kemana kamu akan membawa barang ini (andaikan nanti kamu jual), sudahlah jelas bahwa yang kamu sasar adalah Gamer, jadi setidaknya lewat Komunitas Gamer yang sekarang ada dimana-mana (sosmed misalnya) kamu sudah bisa mengedarkan atau mengiklnkan barangmu dalam penjualanya.

2. Sambil Menyelam Minum Air

Ibarat pepatah diatas, sambil hobi main game (Beli), lanjut disimpan juga buat Investasi (dijual nanti-nanti/dikoleksi), simpelnya sih seperti itu menurut saya. Misalkan kamu membeli barang-barang Fisik, Konsol, Kaset, Kontroler dan Miniatur Karakter (Suvenir Kolektor Edition Dari Game). Terutama adalah barang Kolektor Edition, tentu saja barang-barang seperti itu biasanya dicetak secara terbatas, jadi sudah pasti berpotensi memiliki harga tinggi beberapa dekade mendatang.

3. Tidak Basi (Abadi)

Untuk barang-barang yang kita bahas ini sudah pasti tidak akan busuk/basi atau termakan jaman karena musiman, karena kami yakin sampai kapanpun Gamer dan penggiat Video Game tidak akan musnah dari muka bumi, jadi menginvestasikan ke barang-barang “Game” tentu saja hampir mirip dengan menginvestasikan Mobil atau segala barang yang berpotensi memiliki jual tinggi dimasa depan, berbeda dengan Investasi barang-barang musiman yang lain, misalkan Bitcoin, dimana Investasi kepada hal-hal yang setara mata uang hanya bersifat sementara, harga dapat naik turun tergantung pada beberapa ketentuan, sedangkan barang-barang “Game” kita bisa saja menjualnya dengan harga seenak jidat kepada kolektor dimasa depan.


Kekurangan

Tidak semua kalangan dapat memandang Video Game adalah sebuah bisnis, nyatanya saja Mayoritas (Saat Ini), dilingkungan kita saja masih menganggap Game Identik dengan hal yang kekanak-kanakan, dan berujung diremehkan, ya biarpun untuk saat ini di Indonesia sendiri sedang latah, dimana Fenomena yang bersangkutan dengan Video Game terutama Esport benar-benar sedang menjamur, bisa dibilang sedang musimnya tetaplah tidak mengubah pandangan Orang Tua (Diatas era milenial) tentang Game yang dianggap hanya hal sepele. Tentunya menurut saya hal seperti itu dapat mempengaruhi daya jual barang “Game” dalam pasaran di Indonesia, bisa lebih murah kali ya.

1. Pasarnya Segmented

Karena Segmented juga adalah sebuah kekurangan menurut kami, dalam tujuanya yang Investasi tentu saja dimasa yang akan datang banyak yang berpikiran negatif, “Apakah akan ada yang membeli barang saya nantinya” misalkan seperti itu. Jadi bisa dibilang ya kurang luas saja pasarnya, berbeda dengan Investasi Tanah atau Emas batangan, yang sampai kapanpun dan siapapun pasti akan berminat membelinya.

2. Tidak Semua Bisa Dibuat Investasi

Tidak semua Game atau Produk terkait bisa dijadikan barang Investasi menurut saya, misalkan Judul dari sebuah Game, antara God of War dan Agony, dari kedua judul diatas sudah jelas God of War yang sudah menjadi salah satu Game terbaik sepanjang masa pastinya yang memiliki nilai jual tinggi (dimasa mendatang), berbeda dengan Agony yang tentunya tidak semua orang mengakui Game tersebut “layak” dimiliki, kecuali memang sang kolektor adalah pecinta garis keras yang menginginkan Agony didalam koleksinya.

3. Tidak Memiliki Jaminan Harga

Jika Investasi seperti Tanah dan Emas cenderung memiliki harga patokan setiap tahunya, berbeda pula dengan Investasi di barang-barang Game. Game yang tentunya sejatinya bukan kebutuhan Premier dan Sekunder tentu saja memiliki derajat harga yang terlalu beragam dan cenderung Random, tidak ada patokan asli dan baku dalam penjualan barang antiknya, ya namanya barang antik memang tidak ada tolak ukur harganya. Namun sekalinya terjual kami yakin barang-barang kelas kolektor dapat terjual dengan harga Fantastis, yah ibarat Jackpot saja, namun saya juga tidak yakin semua orang mendapatkan keberuntungan yang sama, semua tidak mungkin menjadi Miliarder mendadak.


Sekiranya itulah yang ada dalam benak saya dalam memikirkan Investasi dalam sebuah Produk berbau “Game” ini brott, tetapi selain itu saya juga kedapatan sebuah Quotes dari salah satu orang ternama di Dunia, yaitu Warren Buffet, seorang Investor tersukses di Dunia, beliau pernah mengatakan sebuah Quotes pada bukunya yang berbunyi..

Price is What You Pay, Value Is What You Get.

Perbedaan antara harga dan nilai adalah harga merupakan apa yang kamu bayarkan, nilai merupakan apa yang kamu dapat.

Prinsip ini juga penting, sangat tidak masuk akal bila kamu bersedia mengeluarkan uang hanya membeli penjepit rambut seharga ratusan ribu padahal nilainya mungkin hanya ribuan atau puluh ribuan di tempat berbeda.

Bagaimana menurut kalian? apakah Investasi kedalam Produk Game layak untuk dicoba?


Sampai jumpa di Ocehan-ocehan saya yang lain, Terimakasih dan jangan lupa baca juga Artikel & Berita menarik lainya seputar AOV, Game dan Tech dari Mohammad Abdul Fatah

Kontak: abdolefathah@gamebrott.com

Exit mobile version