Tidak hanya dikabarkan headset mixed reality ini tidak laku, banyak juga pengguna Apple Vision Pro yang disebut jarang menggunakan headset tersebut. Sebagai hasilnya, laporan terbaru malah menyebutkan kalau headset $3499 ini bahkan tidak mencapai penjualan 500 ribu unit.
Lantas apa sebenarnya alasan headset ini tidak laku di pasaran? Mengapa pula pengguna yang sudah membeli malah tidak antusias menggunakannya?
Apple Vision Pro Jarang Dipakai Seusai Beli, Pengguna Bosan?
Meski dibela oleh Tim Cook kalau Vision Pro bukanlah teknologi untuk semua orang. Nyatanya, orang yang mengadopsi teknologi ‘masa depan’ ini juga sepertinya tidak begitu antusias dengan Vision Pro.
Dari laporan Mark Gurman lewat Power On Newsletter-nya, data internal menyebutkan kalau banyak pengguna yang mengadopsi produk ini malah tidak begitu antusias menggunakannya. Hanya saja ini memang problem yang sama dengan headset dari Meta dan perusahaan sejenis.
Itu pun diluar dari banyaknya pengguna yang melakukan refund karena satu dan lain hal. Sehingga sulit rasanya bagi Apple untuk menciptakan animo terhadap generasi kedua dari headset canggih ini.
Use Case yang Masih Sangat Terbatas
Sebagai sebuah produk yang teramat canggih, Vision Pro dan headset virtual lainnya masih belum bisa menggantikan smartphone ataupun laptop dalam penggunaan sehari-hari. Maka dari itu, produk semacam ini hanya berfungsi jika seseorang ingin mengobati rasa penasaran terhadap dunia virtual reality.
Jadi, bisa diasumsikan kalau mahalnya sebuah produk bukan jadi alasan utama mengapa ia tidak laku. Tetapi, penggunaan yang masih sangat terbatas dan minimnya pustaka aplikasi juga ikut andil dalam membuat Vision Pro dan sejenisnya tidak begitu populer.
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.