Apabila kamu pecinta game bergenre tycoon di PC, maka nama RollerCoaster Tycoon sudah tak asing lagi di telingamu. Diciptakan oleh Chris Sawyer, RollerCoaster Tycoon menjadi franchise besar karena gameplay yang adiktif, penuh kebebasan, serta mudah diakses segala macam gamer. RollerCoaster Tycoon menjadi salah satu game PC best-selling yang pernah ada dan hingga saat ini komunitas game simulasi ini masih besar di Internet.
I.P. dari RollerCoaster Tycoon masih dipegang oleh Atari, dan bisa dikatakan mereka benar-benar tak “merawat” franchise ini dengan baik. Beberapa seri baru telah dirilis seperti RollerCoaster Tycoon 4, RollerCoaster Tycoon World serta Touch, mendapatkan kritik panas dari fans. Konten yang terbatas, penuh masalah teknis, terlalu membosankan, serta versi mobile yang penuh microtransaction membuat reputasi franchise ini terus menurun dimata fans dan membuat mereka mulai beralih ke franchise baru milik Frontier Developments – Planet Coaster yang dianggap sebagai spiritual succesor dari franchise simulasi legenda ini.
Meski dengan reputasi buruk, Atari masih ingin merilis game baru dari franchise ini dan dengan populernya console Nintendo Switch dalam beberapa bulan terakhir, mereka tertarik untuk membuat seri terbaru RCT untuk console tersebut. Akan tetapi tanda tanya besar muncul ketika Atari membuka bisnis semacam crowdfunding ala Kickstarter untuk proyek game baru tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=JwfZqomlPsk
Lewat website Start Engine, Atari meminta orang untuk berinvestasi untuk proyek game terbaru RollerCoaster Tycoon untuk Nintendo Switch. Mereka meminta goal minimal sebanyak $10.000 dan goal utama sebesar $1,07 juta. Berbeda dengan kickstarter dimana orang bebas memberikan seberapa banyak uang yang ingin mereka kirimkan untuk sebuah proyek, Atari memasang minimal $250 untuk bisa diinvestasi ke proyek ini.
Proyek ini memancing amarah para fans RollerCoaster Tycoon karena beberapa hal. Pertama tentu saja karena sistem “crowdfunding” ini sendiri. Atari bukanlah studio developer indie yang kekurangan dana untuk bawa proyek mereka jadi kenyataan, mereka adalah perusahaan game besar yang telah ada sejak 1972. Bos dari Atari sendiri, Todd Shallbetter bahkan mengungkapkan langsung jika Franchise yang mereka miliki hasilkan keuntungan hingga $2 triliun. Hal ini mengundang tanda tanya besar kenapa mereka bahkan butuh dana tambahan dari fans.
Alasan kedua adalah proyek ini kembali dikembangan oleh Nvizzio Creations, developer dibalik RollerCoaster Tycoon World yang dipandang sebaagai seri terburuk di franchise ini. Reputasi buruk yang dimiliki studio tersebut terhadap franchise RollerCoaster Tycoon menjadi pertanda buruk bagi banyak fans jika game untuk Switch ini akan seburuk game tersebut.
Alasan ketiga adalah keberadaan catatan kecil yang ada di halaman Start Engine. Pada halaman tersebut diisi catatan jika dana yang didapatkan bisa saja digunakan untuk “keperluan lain”.
Catatan ini memancing pikiran buruk jika mereka akan gunakan uang yang mereka dapatkan bukan untuk pengembangan game dan untuk keperluan pribadi tiap orang yang ada di Atari. Investasi yang dibuka oleh Atari terkesan seperti scam dan hal ini menjadi kekhawatiran besar untuk para fans RollerCoaster Tycoon. Apakah pantas Atari diberikan kesempatan kedua akan proyek ini, apakah RollerCoaster Tycoon dapat kembali jaya layaknya di tahun 90-an? Kita tunggu saja nanti.
Source: Eurogamer