Anak di bawah umur hanya diperbolehkan bermain game selama satu jam
Pemerintah Jepang kelihatannya tengah mencari cara untuk memerangi dampak kecanduan video game yang tentunya dialami oleh banyak penduduk Jepang termasuk anak-anak. Kamu mungkin telah membaca cerita sebelumnya dimana sejumlah politisi dari komite Kagawa Prefectural Assembly mengusulkan peraturan yang membatasi jam bermain anak di bawah 17 tahun, terutama yang masih berstatus sebagai pelajar.
Singkat cerita, setelah 2 bulan berlalu Pemerintah Perfektur Kagawa akhirnya membahas kembali usulan aturan tersebut dan mengesahkannya tepatnya pada tanggal 18 Maret 2020 kemarin. Aturan baru ini sendiri nantinya hanya akan memperbolehkan anak-anak di sana bermain game hanya satu jam setiap hari pada hari kerja, dan 90 menit per hari pada akhir minggu. Dan mereka juga hanya dapat menggunakan smartphone mereka hanya sampai jam 10 malam. Aturan ini sendiri direncanakan akan mulai diberlakukan mulai 1 April 2020 mendatang.
Menurut seorang profesor dari Fakultas Hukum Universitas Kagawa, implementasi undang-undang tersebut mungkin menyusahkan, karena prosesnya tidak transparan yang dapat menyebabkan warga Kagawa menjadi tidak percaya kepada pemerintah daerahnya sendiri. Apalagi pendapat masyarakat harusnya ditampilkan sebagai pertimbangan dan kajian dalam revisi dan implimentasi peraturan ini namun hanya dibuat sebagai kesimpulan mendukung atau tidak terhadap peraturan ini.
Entah bagaimana nantinya reaksi anak-anak muda di Perfektur Kagawa nantinya ketika peraturan ini diberlakukan. Namun, di Twitter sendiri banyak orang yang menunjukkan ketidaksenangan dan menuntut transparasi terhadap penerapan aturan ini. Kira-kira peraturan semacam ini perlu untuk dibuat juga di Indonesia?
Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang Video game atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A.
For press release and further collaboratin, Contact me at galihka@gamebrott.com