Berawal dari putusan WHO yang telah meresmikan “rasa candu terhadap video game” sebagai salah satu gangguan penyakit mental, badan pelayanan kesehatan Inggris yang biasa disebut sebagai NHS (National Health Services) secara langsung telah memberikan respon cepat dengan akan segera mendirikan sebuah klinik yang disinyalir siap dalam menangani hal-hal tersebut.
Henrietta Bowden-Jones, selaku sang pendiri mengungkapkan bahwa sudah saatnya fenomena mengenai kecanduan video game mendapat sebuah perhatian khusus. Karena efek yang ditimbulkannya bisa berpotensi sangat fatal dan dirinya pun merasa terpanggil untuk menjadi penolong bagi para masyarakat dan keluarga yang membutuhkan. Selain Video game, klinik khusus ini dikabarkan juga akan memperluas cakupan layanan dengan memberi bantuan kepada orang-orang yang memiliki kecanduan berlebih terhadap internet.
Meski begitu, Henrietta tak lupa menambahkan bila dirinya sama sekali tidak beranggapan jika fenomena ini akan menjadi sebuah wabah yang mengancam seluruh generasi-generasi muda yang gemar bermain video game ataupun menjelajahi dunia maya. Sejauh ini, klinik tersebut telah mendapat pendanaan yang cukup dari pihak NHS untuk menyediakan program terapi mingguan bagi para penderita yang mengalami kecanduan game dan internet, tak ketinggalan dengan keperluan risetnya yang akan dilakukan secara lebih mendalam.
WHO sendiri kemarin telah resmi mendefinisikan penyakit mental yang diakibatkan oleh video game jika terdapatnya sebuah gejala sebagai berikut:
- Kontrol diri terganggu akibat video game.
- Meningkatnya prioritas bermain video game dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas lainnya.
- Semakin naiknya intensitas dalam bermain video game meski telah menyadari bahwa hal tersebut bisa berdampak buruk bagi dirinya.
Keputusan WHO tersebut memang telah banyak menimbulkan pro dan kontra bagi banyak pihak. Sebagian ada yang khawatir bila stigma video game nantinya akan menjadi semakin buruk di hadapan masyarakat. Di satu sisi, ada yang sudah tidak tahan lagi dengan maraknya gangguan psikologis yang kerap kali terjadi dengan melibatkan video game di dalamnya.
Sumber: Guardian