Ketika pertama kali Stadia diperkenalkan, Doom Eternal menjadi salah satu game utama yang digunakan untuk pamer kemampuan dari cloud gaming milik Google tersebut. Visual sekelas PC, resolusi 4K, minimnya input delay, semuanya dipromosikan untuk menarik perhatian gamer. Sayangnya hampir semua janji tersebut tidak ditepati. Tak hanya game tidak dukung “true 4K” melainkan resolusi HD yang diperbesar untuk monitor 4K, tetapi juga input lag masih menghantui layanan cloud gaming ini.
Dilansir dari Digital Foundry, media yang dikenal akan analisis tech dan port game, versi Stadia dari Doom Eternal berikan impresi yang negatif untuk mereka. Game dukung resolusi 1800P yang setara Xbox One X, tetapi beberapa objek miliki detil hampir setara Xbox One S yang merupakan model lebih rendah dari console Microsoft generasi ini.
Game berjalan di 60 FPS tetapi input lag menjadi masalah terbesar dari versi ini. Bahkan dengan internet cepat 300 mbps yang dipasang di kantor Digital Foundry, delay ketika menekan tombol dan aksi di layar masih terlihat jelas dan rawan terjadi. Dibandingkan dengan versi Xbox One, ada tambahan delay 19-24 frame yang sebabkan input lag hingga 100 milisecond, angka yang mungkin kedengarannya kecil tapi berdampak besar saat bermain khususnya di game aksi cepat seperti Doom Eternal.
Selebihnya tentang segi teknis Doom Eternal versi Stadia bisa kamu lihat di video di bawah ini.
Baca pula informasi lain terkait Doom Eternal beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.