Sistem bagi hasil yang besar serta bayaran ekslusivitas yang menggiurkan, hampir sulit untuk publisher maupun developer untuk menolak tawaran dari Epic Games. Meskipun resikonya terhadap fans dan pembeli telah terlihat jelas, tetap wajar apabila banyak game PC yang beralih dari Steam untuk platform miliki dev. Fortnite tersebut.
Meski dengan uang besar, Bandai Namco akui belum tertarik untuk ekslusivitas Epic Games. Lewat interview bersama MCV, Hervé Hoerdt, SVP marketing dari Bandai Namco jelaskan alasan mereka menolak ekslusivitas Epic.
“Kami punya strategi platform sendiri. Fokus utama saat ini ialah konsumen dan brand. Dan untuk tiap brand kami ambil keputusan yang dianggap terbaik untuk memuaskan konsumen sekaligus mengikuti audiens terbesar. Maka dari itu, saya tidak tahu poin dari merilis Tekken 7 ke Epic Store. Epic hanyalah toko lain. Toko mereka fantastis, mereka punya banyak kelebihan dan banyak pengguna, model bisnis mereka menarik perhatian kami karena disana lebih menguntungkan tetapi tetap saja, fokus mereka, jika saya tidak salah, ialah ekslusivitas. Dan itu bukanlah visi kami. Kami ingin konten tersedia ke sebanyak fans yang bisa dicapai. Saya tidak merasa kami akan mengambil keputusan bersama Epic dalam waktu dekat, selama kami menjalankan strategi sekarang. Tetapi tentu saja, apabila mereka terbuka, kami akan berada disana.”
Secara garis besar, Bandai Namco masih mengandalkan Steam untuk saat ini melihat jumlah audiens mereka yang lebih besar disana ketimbang Epic. Mereka pada dasarnya tertarik untuk mereka game ke EGS, hanya saja tanpa keharusan ekslusif dan tidak membatasi mereka untuk merilis game ke platform store lain seperti Steam.
Bandai Namco bukan sosok pertama yang menolak ekslusivitas Epic, beberapa hari silam, developer indie dari game DARQ juga sempat ungkapkan ketidaktertarikannya terhadap kontrak ekslusif Epic. Tetapi berbeda dengan Bandai Namco, dia lakukan hal tersebut karena menepati janji fans.