Ketenaran dari non-fungible token alias NFT tampaknya memang sudah tak bisa dihindari. Bagaimana tidak, karena banyak orang kini mulai beralih gunakan NFT berkat kemudahan yang ditawarkannya. Sayangnya, baru-baru ini kami mendapati bahwa banyak pengguna yang kehilangan ratusan NFT miliknya di salah satu marketplace kenamaan.
Kami sekarang telah resmi hadir di platform Tiktok! Follow akun Tiktok kami di @gamebrott.com untuk menjumpai berbagai informasi serta konten-konten video menarik kami lainnya.
Kerugian Sebesar 24 Miliar Rupiah dari NFT
Insiden ini terjadi pada salah satu marketplace kenamaan, yaitu OpenSea yang cukup terkenal di kalangan pelaku NFT. Sang co-founder merangkap CEO dari OpenSea bernama Devin Finzer, melalui akun Twitter miliknya, utarakan perihal insiden di marketplace miliknya ini:
Dalam cuitannya, ia pun katakan bahwa dari insiden ini, setidaknya ada 32 pengguna yang terkena phishing. Berdasarkan data yang dikumpulkan perusahaan blockchain security bernama Peckshield, setidaknya ada sekitar 250-an token yang berhasil “diamankan” oleh sang pelaku. Di bawah ini merupakan gambar berdasarkan data tersebut:
Menurut Devin, OpenSea bukanlah situs abal-abal seperti kompetitornya yang bisa manfaatkan celah keamanan untuk mendatangkan cuan. Devin juga tegaskan bahwa mulai dari proses mint sampai dengan listing tak miliki celah sama sekali.
Berdasarkan informasi TheVerge, serangan dalam bentuk phishing ini tampaknya manfaatkan Wyvern Protocol. Yang mana ada banyak sekali platform Web3, termasuk OpenSea, gunakan standar open-source untuk jalankan semua aktivitas yang dibutuhkan.
Berbicara estimasi kerugian, banyak sekali pengguna marketplace tersebut yang kehilangan token dari koleksi kenamaan. Di antaranya adalah Bored Ape Yacht Club dan Azuki Collections yang cukup bergengsi, tak lupa jadi sasaran utama.
Molly White, yang merupakan pencipta Web3IsGreat, estimasikan kerugian yang ditaksir para korban mencapai 24 Miliar Rupiah, brott.
Tampak bahwa non-fungible token ini masih butuhkan aturan yang benar-benar ketat bila memang ingin menjadi solusi kekinian bagi para creator. Memang, tidak mudah implementasikan hal tersebut dengan cepat, namun para developer tentu harus ikuti irama para penyerang tersebut, bukan?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via [email protected]
