Raja Koduri telah menjadi bagian penting dari AMD. Beliau telah berkerja di AMD selama 8 tahun sebelum pindah ke Apple kemudian kembali lagi ke AMD di tahun 2013. Beliau kemudian menjadi senior vice president dan chief architect dari AMD Radeon Technologies pada tahun 2015, dan setelah 2 tahun memegang posisi tersebut dia memutuskan untuk keluar dari tim merah dan langsung diambil oleh tim biru – Intel pada hari selanjutnya. Ini menjadi berita yang menarik khususnya disaat baru-baru ini Intel dan AMD tengah dalam kolaborasi mereka mengalahkan Nvidia dengan kombinasi core proccesor baru dan AMD integrated graphics didalamnya.
Raja Koduri dikonfirmasikan oleh Intel akan menduduki posisi yang serupa yang layaknya di AMD yaitu sebagai senior vice president dan chief architect dari sebuah grup Core and Visual Computing yang baru dibentuk oleh Intel. Hal ini berarti Intel mulai ingin agresif melawan Nvidia dan AMD dalam pasar graphic card. Intel tak pernah sepenuhnya terjun ke bisnis high-end graphic card sebelumnya, kedatangan Raja ke Intel bisa saja jadi awal baru untuk Intel yang sering disampingkan untuk soal graphic card.
“Kami punya rencana menarik untuk secara agresif memperbesar kemampuan komputasi dan grafis kami dan membangung fondasi IP yang sangat kuat dan luas,” ungkap Murthy Renduchintala, chief engineering officer dari Intel. Keberadaan Raja Koduri disebut akan “menambah portofolio kemampuan tak tertandingi kami, memajukan strategi kami untuk memimpin dalam komputasi dan grafis, dan akhirnya menjadi kekuatan pendorong revolusi data.”
Raja Koduri yang akan mulai kerja bulan Desember depan akan membantu dalam pengembangan “high-end discrete graphics” dari Intel. Dan melihat fokus Intel saat ini juga sedang sibuk-sibuknya dengan Machine learning dan Artificial Intellegence yang butuhkan kerja maksimal GPU, kehadiran Raja tak hanya menjadi a new hope untuk divisi grafis Intel, tapi juga jadi momen yang tepat waktu.
Saat ditanyakan soal posisi baru Raja sekarang, AMD hanya menjawab:
“Kami punya tim grafis yang sangat kuat dan akan terus lanjutkan fokus kami membangun produk-produk bagus. Kami juga miliki IP grafis terdepan di industri, dan jika perlu, akan terus kami pertahankan dengan penuh semangat.”
Apakah Intel benar-benar akan mampu bersaing melawan AMD dan Nvidia di pasar graphic card? Setelah bertahun-tahun disampingkan pengguna PC soal kemampuan grafis, apakah Intel mampu melakukan aksi comeback layaknya yang dilakukan AMD dengan Ryzen mereka? Kita tunggu saja nanti.
Source: PCworld